Kabar Baik, Riset Ungkap Vaksin Pfizer Aman untuk Anak 5-11 Tahun!

Pfizer diklaim aman untuk anak usia 5-11 tahun, seperti apa faktanya?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Perusahaan farmasi asal Amerika Serikat bersama dengan BioNTech SE belum lama mengumumkan bahwa Vaksin Pfizer aman untuk anak 5-11 tahun. Kesimpulan ini diperoleh tentunya setelah melalui rangkaian penelitian yang panjang.

Riset: Vaksin Pfizer Aman untuk Anak 5-11 Tahun

Adapun keamanan vaksin merk ini untuk anak berusia kurang dari 12 tahun diperoleh dari hasil uji coba Fase 2/3 yang menunjukkan profil keamanan yang menguntungkan. Data menunjukkan profil keamanan yang baik dan respons antibodi penetralisir yang kuat dengan menggunakan rejimen dua dosis 10 mikrogram yang diberikan dalam jarak 21 hari.

Respons antibodi pada peserta yang diberi dosis jumlah tersebut sebanding dengan yang tercatat dalam penelitian Pfizer-BioNTech sebelumnya pada orang berusia 16-25 tahun yang divaksin dengan dosis 30 mikrogram.

Jumlah 10 mikrogram atau sepertiga dari dosis normal saat ini dipilih dengan pertimbangan keamanan, tolerabilitas, dan imunogenisitas pada anak-anak usia 5 sampai 11 tahun.

Temuan ini sekaligus menjadi hasil pertama dalam uji coba vaksin COVID-19 pada kelompok usia ini. Anak-anak di bawah usia 12 tahun selama ini memang belum divaksin karena dunia kesehatan belum bisa memastikan keamanannya.

“Selama sembilan bulan terakhir, ratusan juta orang berusia 12 tahun ke atas dari seluruh dunia telah menerima vaksin COVID-19.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Vaksin Pfizer Akan Dibagi Gratis, Bagaimana Efikasi dan Efek Sampingnya?

Kami ingin memperluas perlindungan yang diberikan oleh vaksin kepada populasi yang lebih muda ini, tunduk pada otorisasi peraturan, terutama saat kami melacak penyebaran varian Delta dan ancaman substansial yang ditimbulkannya kepada anak-anak, ” demikian penuturan Albert Bourla, Ketua dan Chief Executive Officer Pfizer mengutip laman Bussiness Wire.

Albert menuturkan bahwa terjadi peningkatan kasus COVID-19 pada anak-anak mencapai 240 persen, yang menegaskan pentingnya vaksinasi. Hasil uji coba diharapkan menjadi dasar yang kuat untuk memperoleh perizinan ke pihak berwenang.

Terlebih, sejumlah negara tengah mempersiapkan agar sekolah tatap muka segera bisa dilakukan. Keberadaan vaksin yang aman dan efektif bagi anak-anak jelas akan menekan risiko penularan di sekolah.

“Kami senang dapat mengirimkan data kepada pihak berwenang untuk kelompok anak usia sekolah ini sebelum dimulainya musim dingin,” kata Dr. Ugur Sahin, CEO dan salah satu pendiri BioNTech.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Profil keamanan dan data imunogenisitas pada anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun yang divaksinasi dengan dosis yang lebih rendah konsisten dengan yang kami amati dengan vaksin kami pada populasi yang lebih tua lainnya dengan dosis yang lebih tinggi.” lanjutnya lagi.

Efek Samping Pfizer

Lebih lanjut, Wakil presiden senior Pfizer Dr Bill Gruber mengklaim bahwa dosis vaksin untuk anak-anak terbukti aman. Vaksin tersebut menyebabkan efek samping sementara yang serupa atau lebih sedikit daripada yang dialami oleh remaja.

Sebelumnya, Pfizer menyatakan telah mempelajari dosis vaksin tersebut kepada lebih dari 2.200 anak berusia 5-11 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah anak-anak yang lebih muda mengembangkan tingkat antibodi yang sudah terbukti protektif pada remaja dan orang dewasa.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Adapun individu sebaiknya tidak boleh mendapatkan vaksin Pfizer jika ada dalam kondisi tersebut:

  • Pernah mengalami alergi
  • Miokarditis (radang otot jantung) atau perikarditis (radang selaput di luar jantung)
  • Demam
  • Memiliki kelainan pendarahan atau sedang menjalani pengobatan pengencer darah
  • Immunocompromised atau sedang dalam pengobatan yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh
  • Sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui
  • Telah menerima vaksin COVID-19 lainnya
  • Pernah pingsan karena disuntik

Setelah divaksin, memang ada kemungkinan seseorang mengalami sinyal alergi. Alergi tingkat parah mencakup kesulitan bernapas, pembengkakan pada wajah dan tenggorokan, detak jantung berdebar cepat, ruam yang buruk di seluruh tubuh, pusing, dan kelemahan.

Artikel terkait: Vaksin COVID-19 untuk Anak Terus Diuji Coba, Bagaimana Hasilnya?

Tips Persiapan Vaksin Terhadap Anak

Di Indonesia sendiri, vaksinasi COVID-19 telah menyasar anak usia sekolah. Selain kesiapan untuk kembali sekolah, langkah ini diharapkan dapat melindungi daya tahan tubuh anak dari serangan virus. Berikut kiat yang sebaiknya disiapkan jelang anak vaksin COVID-19:

  • Selalu beri dukungan dan motivasi untuk anak sebelum, saat, dan setelah vaksinasi
  • Bicaralah dengan anak mengenai fungsi vaksin COVID-19 yang akan ia dapatkan, bahwa vaksin itu baik untuk tubuhnya dan akan memberikan proteksi tubuhnya terhadap virus. 
  • Beritahu dokter atau perawat mengenai alergi apapun yang mungkin dimiliki anak
  • Lakukan observasi. Untuk mencegah cedera, anak harus duduk atau berbaring saat vaksinasi dan selama 15 menit setelah vaksinasi diberikan. 
  • Setelah vaksinasi, amati kondisi anak, apakah ia mengalami reaksi alergi yang parah hingga memerlukan perawatan. 

Semoga informati ini membantu!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

 

Baca juga:

Banyak Diburu, Kenali Efek Samping Vaksin Pfizer

Dapat Izin Edar BPOM, Ini 7 Fakta Vaksin Cansino yang Perlu Diketahui

id.theasianparent.com/dosis-ketiga-vaksin-sinovac

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan