Kabar bahagia bagi orang yang takut jarum suntik. Sebuah perusahaan vaksin asal Tiongkok berhasil mengembangkan vaksin inhalasi pertama untuk COVID-19. Bahkan, kini penggunaan vaksin tanpa injeksi ini sudah disetujui oleh pemerintah setempat.
Dengan demikian, Tiongkok menjadi negara pertama yang menyetujui penggunaan vaksin dengan dihirup. Temuan ini bisa meyakinkan kembali masyarakat untuk mendapatkan vaksin COVID-19.
Vaksin Inhalasi Pertama di Dunia Rilis di Tiongkok
Perusahaan pembuat vaksin asal Tiongkok Cansino Biologics Inc menyatakan vaksin inhalasi pertama yang mereka produksi telah disetujui pemerintah setempat.
Pada Minggu, 4 September 2022 lalu, perusahaan tersebut mengumumkan bahwa vaksin produksi mereka yang disebut Convidecia Air merupakan vaksin COVID-19 pertama di dunia yang digunakan dengan cara dihirup atau inhalasi.
Vaksin tersebut telah disetujui penggunaannya oleh pemerintah Tiongkok untuk penggunaan darurat sebagai booster. Versi inhalasi dari vektor adenovirus Cansino telah disetujui oleh Administrasi Produk Medis Nasional.
“Persetujuan tersebut akan berdampak positif terhadap kinerja perusahaan jika vaksin tersebut selanjutnya dibeli dan digunakan oleh instansi pemerintah terkait,” kata CanSino seperti dikutip dari Reuters.
Artikel terkait : Vaksin Covid-19 Berbayar Sudah Tersedia, Cek Daftar Harga, Jenis dan Cara Daftarnya
Bagaimana Cara Kerjanya?
Vaksin yang dibuat oleh CanSino, ia memiliki bahan yang mirip dengan vaksin yang disuntikkannya, menggunakan adenovirus yang tidak berbahaya sebagai pembawa kode genetik untuk merangsang tubuh melawan COVID.
Mengutip Science Alert, vaksin hirup tersebut mengandung bahan yang sama dengan vaksin suntik yang digunakan di China, tetapi mesin nebulizer mengubahnya dari cairan menjadi semprotan aerosol.
Jenis vaksin ini dapat meningkatkan perlindungan di lapisan hidung dan saluran udara bagian atas, tempat virus biasanya masuk ke dalam tubuh.
Uji klinis dari vaksin sebagai booster menunjukkan efektivitasnya sama seperti dua dosis yang digunakan di Asia dan benua lainya.
Artikel terkait : Catat! Ini 3 Cara Melihat Sertifikat Vaksin COVID-19
Dosis yang Lebih Rendah
CanSinoBIO mengklaim bahwa vaksin inhalasinya nyaman karena hanya membutuhkan seperlima dari dosis versi intramuskular. Vaksin tersebut juga dapat diangkut dan disimpan antara 2°C dan 8°C -. Berbeda dengan beberapa jenis vaksin suntik yang memerlukan suhu sangat rendah.
Pihaknya juga mengklaim bahwa dosis tunggal sekitar 92 persen efektif mencegah penyakit parah akibat COVID-19, dan sekitar 58 persen efektif mencegah penyakit sepenuhnya. Hal tersebut berdasarkan data yang dilaporkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia.
Vaksin tersebut kemudian dikemas dalam bentuk hirup, mirip seperti vaksin intranasal FluMist yang digunakan dokter anak setiap musim flu.
Artikel terkait : Perbandingan Jenis Vaksin COVID-19, Manakah yang Terbaik?
Kelebihan dan Kekurangan Vaksin Inhalasi
Vaksin inhalasi menjadi alternatif vaksin bebas jarum suntik sehingga nyaman untuk anak-anak dan orang dewasa yang takut jarum suntik. Tentu saja ini bisa menambah keyakinan masyarakat untuk melakukan vaksin dalam rangka melawan COVID-19.
Vaksin tersebut juga bisa memberikan memberikan perlindungan booster yang cukup seperti halnya vaksin jenis suntik. Hanya menunggu waktu vaksin ini bisa disetujui penggunaanya secara global. Namun, ada keraguan bahwa saat musim flu vaksin ini tidak selalu mencapai tingkat kemanjuran yang sama dengan suntikan.
Itulah kabar tentang vaksin COVID-19 versi hirup yang akhirnya disetujui penggunaannya di Tiongkok. Ini bisa menjadi solusi untuk orang-orang yang fobia jarum suntik.
***
Baca juga :
Pfizer-BioNTech Ajukan Penggunaan Darurat Vaksin COVID-19 untuk Balita