Perusahaan farmasi Pfizer-BioNTech pada hari Selasa (1/2/2022) mengajukan kepada FDA terkait penggunaan darurat vaksin COVID-19 untuk balita.
Pengajuan tersebut menyertakan data tentang keamanan dan efektivitas dua dosis vaksin. Meskipun Pfizer-BioNTech mengatakan pihaknya berencana mengirimkan data untuk dosis ketiga dalam beberapa bulan mendatang. Dosis ketiga akan dianggap sebagai bagian dari seri vaksinasi utama.
Keberadaan vaksin COVID-19 untuk balita memang telah dinantikan para orang tua. Sebab, anak-anak juga sudah mulai berkegiatan di luar rumah, termasuk rentan tertular virus corona dari klaster keluarga.
Lalu, seperti apa proses pengajuan tersebut dan kapan vaksin akan tersedia? Simak selengkapnya di bawah ini.
Penggunaan Darurat Vaksin COVID-19 untuk Balita, Ini Pertimbangan FDA
Sumber; Unsplash
Melansir dari Nbcnews, permintaan Pfizer akan dipertimbangkan oleh FDA yang akan meninjau data. Selanjutnya FDA dapat memberikan otorisasi penggunaan darurat untuk kelompok usia 6 bulan – 5 tahun pada akhir Februari.
Kelompok penasehat FDA, Komite Penasehat Vaksin dan Produk Biologi terkait, dijadwalkan bertemu pada 15 Februari untuk menawarkan panduan tentang pemberian dosis pada balita. Panel tersebut yang melakukan sidang pada bulan Oktober guna membahas permintaan Pfizer untuk mengesahkan vaksinnya untuk anak-anak berusia 5-11 tahun.
“Karena rawat inap anak di bawah 5 tahun akibat COVID-19 telah melonjak, tujuan bersama kami dengan FDA adalah untuk mempersiapkan lonjakan varian di masa depan dan memberi orang tua opsi untuk membantu melindungi anak-anak mereka dari virus ini,” kata CEO Pfizer, Albert Bourla.
Baca juga: Bawa Angin Segar! Ini 5 Fakta Vaksin Covid-19 Pfizer yang Tunjukkan Hasil Positif
Balita Satu-satunya Kelompok Usia yang Tidak Terlindungi Vaksin
Sumber: Unsplash
Hingga saat ini, anak di bawah usia 5 tahun adalah satu-satunya kelompok usia yang tidak terlindungi vaksin. Padahal, COVID-19 bisa menyerang siapa pun, termasuk anak-anak dan bayi. Indonesia sendiri termasuk negara dengan jumlah penderita COVID-19 terbanyak di Asia.
“Meskipun penyakit ini pada anak-anak tidak separah seperti orang dewasa, banyak anak-anak dalam kelompok usia ini yang dirawat di rumah sakit dan meninggal dunia,” ucap Dr. Sean O’Leary, wakil ketua komite penyakit tidak menular untuk American Academy of Pediatrics, kepada Nbcnews.
Baca juga: Vaksin COVID-19 untuk Anak Terus Diuji Coba, Bagaimana Hasilnya?
Dosis Diberikan Sepersepuluh dari Dosis Vaksin Orang Dewasa
Sumber: Pexels
Masih melansir dari Nbcnews, disebutkan bahwa Pfizer saat ini meminta FDA untuk meninjau dua dosis vaksin yang diberikan dengan interval 3 minggu. Dosis yang diberikan lebih rendah, yaitu hanya 3 mikrogram. Jumlah tersebut hanya sepersepuluh dari dosis orang dewasa yaitu 30 mikrogram. Juga lebih rendah dari dosis untuk anak usia 5-11 tahun, yang diberikan sebanyak 10 mikrogram.
Pfizer mengatakan bahwa tidak ada masalah keamanan yang dilaporkan dengan dua dosis pertama. Pada bulan Desember, perusahaan farmasi tersebut mengatakan bahwa dua dosis tidak menghasilkan respon kekebalan yang cukup kuat dalam uji coba pada anak usia 2-5 tahun.
Sementara itu, suntikan dosis ketiga masih sedang diuji coba, tetapi hasilnya akan ditentukan dari dua dosis pertama. Dosis ketiga akan diberikan setidaknya dua bulan setelah dosis kedua. Namun, FDA percaya bahwa dua dosis seharusnya dapat memberikan perlindungan yang cukup, meskipun kurang ideal, terhadap varian omicron.
Itulah informasi terkait Pfizer-BioNTech yang mengajukan penggunaan darurat vaksin COVID-19 untuk balita. Semoga prosesnya berjalan lancar dan Parents bisa segera memberikan vaksinasi COVID-19 untuk anak-anak di rumah, ya.
Baca juga:
Virus Corona Bermutasi, Perlukah Anak Mendapatkan Vaksin COVID-19?
Penerima Vaksin COVID-19 Tak Dianjurkan Langsung Pulang, Ini Alasannya
Parents, Inilah Efek Samping Vaksin COVID-19 pada Anak dan Penanganannya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.