Ustadz Maaher Meninggal Dunia Karena Penyakit TBC Usus, Ini Gejalanya yang Perlu Parents Ketahui

Ustadz Maaher dikabarkan meninggal dunia karena penyakit TBC Usus yang dideritanya di Rutan Bareskrim Polri. Apa saja yang perlu Parents ketahui mengenai penyakit ini?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Senin (8/2) malam, Soni Ernata atau yang biasa dipanggil Ustadz Maaher meninggal dunia di Rutan Mabes Polri. Diketahui ia menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 19.00 WIB. Kabar tersebut dibenarkan adanya oleh sang kuasa hukum, Djudju Purwantoro.

Ustadz Maaher tengah berstatus tahanan kejaksaan yang dititipkan di Rutan Bareskrim Polri. Ia ditangkap polisi pada 4 Desember 2020 karena menjadi tersangka kasus ujaran kebencian di media sosial. Almarhum dijerat dengan Pasal 45 ayat (2) Jo Pasal 28 ayat (2) Undang-Undang Nomer 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomer 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

Artikel Terkait: Waspadai Gejala TBC pada Anak dan Orang Dewasa

Ustadz Maaher Meninggal Dunia di Rutan Mabes Polri Akibat TBC Usus

Beberapa waktu yang lalu, sang istri Iqlima Ayu sempat mengunjungi Bareskrim Polri untuk mengunjungi suaminya yang kondisi kesehatannya sedang tidak fit.

Iqlima menjelaskan bahwa Ustadz Maaher memang tengah menjalani pengobatan sakit TB Usus dan meminta agar suaminya itu diperiksakan ke rumah sakit.

Berdasarkan keterangan dari sang istri, Ustadz Maaher sedang dalam tahap pemulihan penyakit TBC Usus yang dideritanya. Kondisinya sempat menurun karena luka di usus. Seminggu yang lalu Ustadz Maheer baru kembali ke rutan setelah menjalani perawatan di RS Polri.

Tak lama kemudian, Ustadz Maaher mengeluh sakit kembali dan disarankan untuk dibawa lagi ke RS Polri, namun almarhum menolak dan akhirnya meninggal dunia di Rutan Bareksrim. Jenazahnya dikabarkan dimakamkan di Darul Quran, Tangerang setelah sebelumnya dibawa ke kediamannya di Pondok Gede Bekasi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel Terkait: Imunisasi BCG, Cegah TBC Sejak Dini

Apa Itu Penyakit TBC Usus?

Mycobacterium tuberculosis, bakteri penyebab penyakit TB

Mengutip dari Alodokter, meski infeksi TBC umumnya terjadi pada paru-paru, bakteri penyebab TB dapat menyebar ke organ tubuh lainnya.

TBC Usus adalah kondisi infeksi organ perut, peritoneum atau selaput dalam rongga perut, dan usus karena bakteri Mycobacterium tuberculosis.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Menurut WHO, diperkirakan ada 8,6 juta kasus TB per tahunnya di seluruh dunia dan dua persen dari kasus TB adalah TBC Usus. Penyakit ini cukup berbahaya karena dapat menyebabkan komplikasi berat seperti pecahnya usus hingga kematian.

Infeksi TB bisa sampai ke perut dengan berbagai cara seperti masuk bersama dengan makanan yang telah terkontaminasi bakteri, menyebar melalui darah atau kelenjar getah bening, dan melalui cairan paru yang masuk ke perut.

Artikel Terkait: Apa Risiko TBC bagi Ibu Hamil dan Menyusui? Ini Jawaban Dokter

Gejala dan Cara Mengobati Penyakit TBC Usus

Gejala dari penyakit ini seringkali sulit untuk dibedakan dengan penyakit usus lainnya dan cenderung tidak spesifik. Secara umum, gejala TBC Usus adalah sebagai berikut

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Sakit perut
  • Penurunan Berat Badan
  • Hilangnya nafsu makan
  • Diare atau Konstipasi
  • Pembesaran hati dan limpa
  • Demam
  • Buang air besar bercampur darah
  • Malabsorpsi makanan (usus tak bisa menyerap makanan yang dikonsumsi)
  • Terjadi robekan usus atau perforasi

Apabila Parents atau anggota keluarga lainnya mengalami gejala seperti yang disebutkan di atas, sebaiknya segera berkonsultasi pada dokter.

Perlu dilakukan diagnosa secara menyeluruh untuk dapat menentukan apakah seseorang terinfeksi TBC usus atau tidak. Pemeriksaan seperti tes laboratorium, endoskopi, biopsi jaringan, radiologi, histopatologi, dan PCR dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis oleh dokter.

Pada umumnya pengobatan TBC Usus sama dengan TBC Paru, namun durasi pemberian obatnya bisa berbeda. Biasanya pengobatan TBC Usus berlangsung hingga 6 bulan, namun pada sebagian kasus bisa saja lebih lama tergantung pada kondisi pasien.

Mengonsumsi obat-obatan untuk TBC seperti Isoniazid, Rifampicin, Ethambutol, dan Pyrazinamide dapat menimbulkan beberapa efek samping misalnya gangguan hati, mual muntah, demam, dan warna urine yang menjadi gelap.

Untuk mencegah penyakit TBC Usus, pastikan pasien sudah mendapatkan vaksin BCG untuk mencegah TBC. Penting untuk menjaga jarak dan kontak dengan orang lain agar tidak menularkan infeksinya. Misalnya menggunakan masker dan tidur terpisah serta menggunakan peralatan makan yang berbeda dengan orang lain.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Turut berduka cita atas meninggalnya Ustadz Maaher karena penyakit TBC Usus yang dideritanya. Semoga amal ibadahnya dapat diterima di sisi-Nya dan yang ditinggalkan diberikan kesabaran & ketabahan.

Baca Juga:

10 Makanan yang Membantu Pengobatan TBC

7 Hal yang Harus Dilakukan Jika Anak Terkena TBC

Mengenal Tes Mantoux untuk Deteksi Tuberkulosis pada Anak, Perhatikan Hal Ini!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan