X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Ruam Popok Expert
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Ambil Foto di Bromo Bayar Rp 1 Juta Viral, Ini Penjelasan KLHK

Bacaan 3 menit

Salah satu pengunjung tempat wisata Gunung Bromo, Jawa Timur membagikan sebuah video pada Instagram pribadinya. Video tersebut berisi bukti berupa kuitansi tagihan karena dirinya telah melakukan pengambilan foto di Gunung Bromo. Pada kuitansi tersebut disebutkan pula bahwa pria tersebut harus membayar tagihan sebesar Rp. 1.000.000. Unggahan viral Bromo ini pun menggiring banyak komentar.

Unggahan Viral Bromo, Bayar Mahal untuk Ambil Foto

unggahan viral bromo

Sumber: Instagram @agung_bromo731

Pada tanggal 4 Juni 2022, sebuah akun Instagram membagikan video mengenai kuitansi yang dirinya dapatkan ketika mengambil foto di Gunung Bromo, Jawa Timur.

Unggahan video tersebut dibagikan oleh @agung_bromo731 dan menuai banyak komentar warganet. “Untuk para pecinta foto dan selama pengambilan gambar di Bromo dikenakan biaya satu juta rupiah.” Tulis @agung_bromo731.

Kuitansi yang didapatkan oleh Agung adalah sebuah kuitansi yang dikeluarkan oleh Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Pada kuitansi tersebut dituliskan bahwa Agung diminta membayar senilai satu juta rupiah untuk pengambilan gambar Gunung Bromo. Pada keterangan kuitansi tersebut tertulis “Untuk pembayaran: kegiatan pengambilan foto atau gambar.”

Artikel terkait: Legenda Joko Seger dan Roro Anteng, Asal Muasal Suku Tengger Bromo 

Tanggapan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) 

unggahan viral bromo

Sumber: locationscout.net

Beredarnya video kuitansi mengenai pengunjung Gunung Bromo yang diminta membayar sebesar satu juta rupiah untuk mengambil foto, membuat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) angkat bicara. 

Nandang Prihadi, Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan Konservasi pada Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem menjelaskan bahwa setelah dirinya berkoordinasi dengan petugas di lapangan tanggal 3 Juni 2022.

Koordinasi dilakukan dengan adanya fotografer yang datang mengambil gambar yang diperuntukkan untuk keperluan komersial. Maka dari itu, petugas di lapangan meminta fotografer tersebut untuk mengurus surat perizinan untuk masuk ke kawasan konservasi snapshot dan membayar sesuai dengan tarif yang berlaku. 

Melansir dari situs Kompas.com, menurut Nandang Prihadi, hal yang dilakukan petugas di lapangan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2014.

“Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2014, selain karcis masuk kawasan, terdapat penerimaan negara bukan pajak atau PNBP. Tarif pungutan untuk film komersial dengan tarif sebagaimana terlampir.” Jelasnya. 

Berikut tarif snapshot film komersial di Gunung Bromo:

  • Video Komersial: Rp. 10.000.000 per paket
  • Handycam: Rp. 1.000.000 per paket
  • Foto: Rp. 250.000 per paket

Artikel terkait: 6 Potret Liburan BCL dan Noah Sinclair, Bonding Ibu dan Anak! 

Biaya untuk Foto Komersial Telah Berlaku dari Beberapa Tahun Lalu

Unggahan Viral Bromo, Bayar Mahal untuk Ambil Foto

Sumber: rastanley.com.au

Nandang menjelaskan bahwa biaya yang dipungut saat akan melakukan foto komersial sudah berjalan dari beberapa tahun lalu. Dari tahun-tahun sebelumnya, hal tersebut juga tidak ada masalah.

Untuk mengambil foto komersial di Gunung Bromo, Jawa Timur belum tersedia booking secara online. Wajar jika kuitansi yang diberikan masih ditulis secara manual.

“Pembayaran tersebut kemudian disetorkan ke kas negara sebagai penerimaan negara bukan pajak atau PNBP.” Ujar Nandang. 

Dirinya mengatakan pula jika di kawasan Gunung Bromo telah disebar banner yang berisi himbauan untuk pengunjung dan kontak aduan jika ada pelayanan yang tidak sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Cerita mitra kami
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura

“Kalau untuk kepentingan komersial yang kena PNBP, kalau non-komersial ya nggak kena PNBP.” pungkas Nandang.

Baca juga:

Dikunjungi Atta dan Aurel, Ini 6 Situs Wisata Bromo yang Indah 

Upacara Kasada: Makna, Waktu, dan Pelaksaannya Oleh Suku Tengger 

4 Tari Suku Tengger yang Masih Eksis di Wilayah Bromo dan Sekitarnya 

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Alifah

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • Ambil Foto di Bromo Bayar Rp 1 Juta Viral, Ini Penjelasan KLHK
Bagikan:
  • 55 Anak Korban Banjir Libya Keracunan Air yang Terkontaminasi Limbah

    55 Anak Korban Banjir Libya Keracunan Air yang Terkontaminasi Limbah

  • Mengenal Tradisi Kawin Tangkap di Sumba, Melestarikan Adat atau Melanggar HAM?

    Mengenal Tradisi Kawin Tangkap di Sumba, Melestarikan Adat atau Melanggar HAM?

  • Pasokan Impor Sulit Membuat Harga Beras Naik, Apa Langkah Jokowi?

    Pasokan Impor Sulit Membuat Harga Beras Naik, Apa Langkah Jokowi?

  • 55 Anak Korban Banjir Libya Keracunan Air yang Terkontaminasi Limbah

    55 Anak Korban Banjir Libya Keracunan Air yang Terkontaminasi Limbah

  • Mengenal Tradisi Kawin Tangkap di Sumba, Melestarikan Adat atau Melanggar HAM?

    Mengenal Tradisi Kawin Tangkap di Sumba, Melestarikan Adat atau Melanggar HAM?

  • Pasokan Impor Sulit Membuat Harga Beras Naik, Apa Langkah Jokowi?

    Pasokan Impor Sulit Membuat Harga Beras Naik, Apa Langkah Jokowi?

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti