Umur Berapa Bayi Boleh Dibawa Keluar Rumah? Cek di Sini Jawabannya!

Umur berapa yang ideal untuk bayi bisa dibawa keluar rumah, benarkah harus setelah 40 hari?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

 

“Umur berapa, ya, bayi boleh mulai dibawa keluar rumah?”

Pertanyaan tersebut mungkin akan terus terngiang selepas Bunda melahirkan. Pasalnya, Anda pasti juga kerap mendengar nasihat bahwa bayi yang belum genap 40 hari tidak boleh dibawa keluar dulu.

Hal ini karena masih banyak masyarakat yang percaya bahwa daya tahan bayi masih lemah, sehingga ia akan cepat sakit jika dibawa keluar sebelum usia 40 hari. Namun secara medis, sebenarnya tidak ada patokan umur yang tepat kapan bayi bisa dibawa keluar rumah, kok, Bun.

Artikel terkait: Catat! Ini masalah kulit bayi baru lahir ini sering membuat Parents khawatir

Umur Berapa Bayi Boleh Dibawa Keluar Rumah?

Bayi baru lahir yang dibawa ke lingkungan luar sebelum berusia 40 hari belum tentu akan terpapar infeksi dan berakhir sakit. Hal tersebut pun selaras dengan penjelasan Dr Ashwini Nabar, dokter kandungan sekaligus konsultan ginekolog di Hinduja Healthcare Surigical.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dalam kepercayaan beberapa tradisi, 40 hari merupakan waktu yang ideal untuk memulihkan kondisi pascamelahirkan.

Selama pemulihan itu juga, bayi Anda pun diberikan waktu agar sistem kekebalan tubuhnya lebih optimal dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Terlebih, bayi memerlukan perlindungan ekstra jika ia memiliki gangguan sistem kekebalan atau lahir prematur.

Fakta tersebutlah yang membuat orang-orang percaya bahwa bayi sebaiknya tidak dibawa keluar terlebih dahulu sebelum 40 hari.

Meski demikian, hal tersebut bukanlah tolak ukur mutlak yang bisa menjadikan bayi harus berdiam diri di rumah sebelum berusia 40 hari. Jika kondisi bayi sehat dan dokter memperbolehkan, maka tidak ada salahnya Anda mengajaknya jalan-jalan untuk menikmati suasana di lingkungan luar rumah.

“Kalau kondisi Anda dan si kecil cukup sehat dan dokter mengizinkan, Anda boleh keluar rumah sebelum 40 hari. Pemandangan dan udara luar bagus untuk kalian. Namun, tetap perhatikan kesehatan dan jangan mengajak bayi ke lingkungan yang penuh polusi,” tulis Dr Ashwini seperti yang dikutip dari laman Baby Center.

Artikel terkait: [Video] Penting! Begini cara tepat menggendong bayi baru lahir

Sesuaikan Kondisi Bayi Saat Ingin Mengajak Keluar Rumah

Di sisi lain, melansir laman Lamaze, sebenarnya bayi dapat dibawa keluar rumah atau ke tempat umum sesegera mungkin, selama orang tuanya mengikuti beberapa tindakan pencegahan keselamatan dasar.

Menurut sebagian besar ahli kesehatan anak, orang tua tidak perlu menunggu sampai bayi berusia 6 minggu hingga 2 bulan dulu untuk membawa bayinya pergi keluar, khususnya ke alam bebas.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Berjalan-jalan ke alam bebas sangatlah baik bagi kesehatan orang tua dan juga si bayi karena paparan sinar matahari dan udara segar dapat memberikan banyak manfaat penting bagi kesehatan mereka. Misalnya saja, paparan Vitamin D yang dapat meningkatkan suasana hati dan energi ibu dan bayi.

Akan tetapi, jika Anda tidak mau terburu-buru juga untuk membawa si bayi jalan-jalan, ya tidak masalah juga. Beberapa budaya memang mengharuskan si ibu tinggal di rumah dengan bayi baru lahirnya selama sebulan atau bahkan lebih.

Hal tersebut sebenarnya dilakukan sebagai tindakan pencegahan penularan penyakit, di mana kita tahu sistem imun bayi baru lahir masih sangat rentan, dan sangat berisiko tertular penyakit. Apalagi di masa pandemi yang cukup mengkhawatirkan seperti sekarang. 

Hal yang Harus Diperhatikan Ketika Mengajak Bayi Keluar Rumah

Untuk menjaga buah hati Anda tetap sehat dan aman, penting untuk menyadari lingkungan dan orang-orang yang bakal Anda temui saat keluar di tempat umum, guna menghindari paparan penyakit. Saat membawa bayi bepergian, ikuti beberapa tips sederhana ini, ya, Parents:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  1. Batasi paparan sinar matahari secara langsung
  2. Jauhkan tangan dan wajah bayi dari kuman
  3. Selektif memilih lokasi
  4. Kenakan pakaian yang nyaman pada bayi
  5. Bawa kebutuhan bayi selama perjalanan
  6. Perhatikan alat ‘angkut’ yang digunakan untuk bayi
  7. Sudah menerima vaksin sesuai dengan usia bayi
  8. Sebaiknya tidak membiarkan sembarang orang menyentuh atau mencium bayi Anda
  9. Suasana hatinya sedang senang

1. Batasi Paparan Sinar Matahari Langsung

Matahari terbukti menyediakan vitamin D yang penting bagi tubuh yang sangat Anda butuhkan dan terutama pada bayi baru lahir. Namun, di sisi lain bayi juga lebih rentan terhadap sengatan matahari.

Durasi paparan sinar matahari langsung yang boleh diterima bayi hanyalah sekitar 15 menit saja. Setelah itu, gunakan penutup pada wajah dan tubuh bayi serta aplikasikan tabir surya sesudahnya. Jika Anda ragu, konsultasikan dengan dokter anak Anda untuk menentukan berapa banyak sinar matahari yang aman.

2. Jauhkan Tangan dan Wajah Bayi dari Kuman

Ini adalah tips yang jelas dan penting untuk diikuti karena Anda tidak akan pernah tahu kondisi orang yang berada di dekat Anda dan bayi. Apakah mereka sedang sakit atau tidak. 

Usahakan selalu menghindari tangan dan wajah orang lain dari tangan, wajah, dan mulut bayi Anda. Bijaklah untuk tidak selalu mengizinkan orang asing menyentuh atau menggendong bayi Anda. Berlakukan hal ini juga dengan anggota keluarga yang lain, Anda harus tetap selektif.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kita mungkin berharap orang lain bisa jujur dengan kondisinya –jika sedang sakit- dan tidak meminta untuk menggendong bayi Anda. Namun dalam kenyataannya, tidak semua orang seperti itu.

Oleh karena itu, Anda yang harus cerdas dengan menggunakan hak Anda dengan berbicara sopan dan tegas untuk mengatakan tidak ketika ada yang meminta untuk menggendong si kecil. Biar bagaimana pun, kesehatan bayi Anda yang lebih penting!

Laman Baby Center menegaskan bahwa bayi baru lahir juga sangat rentan terhadap batuk rejan. Di bulan pertama kehidupannya, bayi biasanya tidak kebal dengan virus yang berasal dari batuk rejan. Jadi, putuskan kontak bayi dengan seseorang yang menderita batuk rejan, ya, Parents.

Artikel terkait: Bayi meninggal mendadak setelah bepergian dengan pesawat, apa penyebabnya?

3. Selektif Memilih Lokasi

Sekolah, klinik atau rumah sakit, penitipan anak, bandara, dan pesawat terbang merupakan tempat-tempat yang dikenal sebagai ‘Stasiun Pusat Kuman’ dan sebisa mungkin Anda harus menghindarinya. Namun jika tidak memungkinkan, gendong bayi Anda dengan erat dan gunakan penutup pada gendongan atau kereta dorong yang digunakan.

Pastikan juga Anda sering mencuci tangan terutama setelah memegang atau menyentuh permukaan atau tangan orang lain. 

Sebelum menuju lokasi, waspadai suhu ekstrem menuju atau lokasi yang akan dituju. Suhu 20 derajat bisa jadi terlalu dingin dan 90 derajat terlalu panas bagi bayi Anda.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

4. Berpakaianlah yang Nyaman

Sebelum pergi, Anda tentu tahu akan ke mana. Sesuaikan lokasi dengan pakaian yang akan dikenakan. Jangan mengenakan pakaian yang berlebihan (terlalu tebal atau terbuka) dengan kondisi tempat yang akan dituju.

Orang tua Anda (kakek-nenek si bayi) mungkin berpikir untuk membundel atau mengenakan cucunya pakaian yang tebal, di sinilah Anda harus mampu memberikan pengertian kepada mereka bahwa besar kemungkinan bayi akan kepanasan. Untuk mengantisipasi suhu dingin atau terlalu panas (di bawah sinar matahari langsung), bawalah selimut, kaos kaki, dan topi untuk berjaga-jaga.

Selama berada di luar rumah, penting untuk menjaga bayi Anda tetap pada suhu yang tepat. Periksalah apakah bayi Anda terlalu hangat atau dingin dengan meraba dahinya. Tangan dan kaki bayi sering kali terasa dingin saat Anda menyentuhnya, jadi jangan menilai suhunya dengan merasakan ekstremitasnya.

Hal berpakaian yang nyaman juga berlaku bagi Anda, Bunda. Begitu juga dengan sepatu yang Anda gunakan, pilih yang membuat Anda nyaman bergerak bebas.

5. Apa yang Harus Dibawa?

Sebagai awal, jangan langsung membawa bayi pada trip yang panjang. Namun, pertimbangkanlah untuk melakukan perjalanan singkat terlebih dahulu. Berikut ini beberapa barang bayi yang wajib Anda bawa saat bepergian melansir Pregnancy Birth Baby:

  • Popok (6 hingga 10 buah atau tergantung pada lama tamasya Anda)
  • Tisu basah dan kering ganti alas
  • Pakaian ganti sebanyak 2 sampai 3 buah
  • Aksesori seperti topi, selimut, kaos kaki, dan lainnya (tergantung pada cuaca)
  • Selimut
  • Tas bayi yang nyaman digunakan dan dikenakan
  • Kantong plastik untuk pakaian atau popok kotor
  • Hand sanitizer
  • Susu formula dan botol jika bayi mengonsumsi sufor dan ASI perah untuk mengantisipasi jika Anda tidak mungkin menetekinya di jalan.

Artikel terkait: Ini 6 daftar perlengkapan wajib saat jalan-jalan bersama bayi, no 4 nggak boleh ketinggalan!

6. Yang Digunakan untuk Mengangkut Bayi

Berkeliling sambil mendorong bayi menggunakan stroller atau kereta dorong bayi merupakan cara yang paling baik dan nyaman bagi Anda dan juga bayi. Di dalam stroller bayi bisa bergerak bebas, begitu juga dengan Anda.

Pastikan stroller dilengkapi dengan sabuk pengaman bayi di 5 titik, dan cek rem stroller apakah masih dalam kondisi yang bagus sebelum digunakan. Cek juga keseimbangan rodanya untuk mencegah kereta terbalik saat Anda menggantungkan tas bayi di sana.

Jangan lupa untuk juga membawa gendongan untuk mengantisipasi jika bayi rewel karena merasa bosan berada di stroller. Berhati-hatilah dengan apa yang ada di sekitar kaki Anda atau saat berjalan di permukaan yang tidak rata selama menggendong bayi. Jangan sampai Anda tersandung.

Dan terakhir, gunakan baby car seat saat berkendara demi keamanan bersama selama perjalanan.

7. Sudahkah Bayi Anda Divaksin?

Sistem kekebalan tubuh bayi baru lahir tentulah belum berkembang secara optimal. Inilah yang membuat tubuh mereka rentan terhadap paparan kuman dan bakteri. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menghindari bayi dari kuman dan penyakit adalah dengan menjaga kebersihan si kecil. Yakni dengan menjauhkannya dari orang yang sakit serta menghindari orang lain menyentuh tangan, wajah, dan mulutnya.

Hal lain yang bisa dilakukan adalah dengan memberikannya imunisasi. Pastikan di usia bayi yang saat ini ia sudah menerima vaksin yang dibutuhkannya.

Memang, vaksin tidak menjadikan tubuh mereka kuat menahan terpaan kuman dan bakteri. Namun, setidaknya bisa membantu tubuh mereka ‘berperang’ melawan makhluk jahat tersebut dengan mengurangi gejala yang mungkin ditimbulkan.

8. Tidak Membiarkan Sembarang Orang Menyentuh atau Mencium Bayi

Saat mengajak bayi keluar rumah, Bunda harus tegas melarang orang lain jika ia ingin menyentuh atau bahkan mencium bayi. Hal ini dilakukan guna mencegah si kecil dari paparan penyakit yang mungkin saja ditularkan dari orang tersebut.

9. Pastikan Suasana Hatinya Sedang Senang

Seiring bertambahnya usia bayi, ia akan mulai tertarik dengan segala sesuatu yang ada di luar rumahnya, termasuk di dalamnya pemandangan, suara, dan bau-bauan alami alam. Cobalah atur waktu yang tepat untuk membawanya berjalan-jalan.

Di hari-H, pastikan suasana hati si kecil sedang senang, Bunda. Tingkatkan mood si kecil dengan menyusuinya sebelum berangkat, mengganti popoknya, dan dalam kondisi yang santai seperti bayi sudah tidur siang.

Jangan bosan meminta tips dari para sabahat dan juga kerabat mengenai hal-hal penting yang harus diperhatikan selama mengajak bayi Anda berjalan-jalan. Mungkin tidak semua tips mereka berlaku untuk Anda –karena pengalaman tiap orang berbeda-beda, tapi setidaknya Anda memiliki gambaran apa yang harus Anda lakukan jika menemukan masalah.

Nah, sekarang saat Anda sudah mengerti umur berapa bayi boleh dibawa keluar rumah. Jadi Anda sudah bisa menyiapkan rencana akan membawa si kecil jalan-jalan ke mana. Selamat berjalan-jalan, ya, Bunda!

Artikel diupdate oleh: Ester Sondang

***

Baca juga:

12 Perlengkapan Bayi Wajib Dibawa Saat Traveling, No. 5 Nggak Boleh Ketinggalan!

Amankah bila ingin travelling dengan bayi?

BPJS untuk bayi baru lahir, ini syarat untuk mendaftarkannya

Tingkatkan imun si Kecil lewat ASI Deras dan berkualitas bersama Kado Lahiran Mama