. HTradisi Bajamba dari daerah Sumatera Barat menjadi warisan budaya bangsa yang harus dilestarikan. Seperti apa fakta menariknya?
Setiap tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia memiliki makna dan kebiasaan tersendiri yang sesuai dengan adat istiadat, tak terkecuali Minangkabau.
Minangkabau menjadi salah satu suku yang tertua di Indonesia yang berasal dan mendiami provinsi Sumatera Barat.
Berbagai adat dan tradisi yang dilakukan oleh suku satu ini, salah satunya populer adalah tradisi makan Bajamba.
Fakta Menarik Tradisi Makan Bajamba
Asal Usul
(Infosumbar)
Tradisi makan Bajamba adalah salah satu tradisi dari daerah Sumatera Barat, yang artinya duduk bersama di suatu ruangan, berkumpul kemudian melakukan makan bersama-sama. Hal ini bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan antar sesama manusia, dan juga sebagai bukti keakraban di suku Minang.
Tradisi makan bajamba ini diyakini berasal dari Koto Gadang, kabupaten Agam, Sumatera Barat, dan diperkirakan berkembang sejak Islam masuk ke Minangkabau sekitar abad ke-7.
Tradisi ini kental dengan budaya Islam, karena mengikuti sunnah Rasulullah Saw yang mengajarkan untuk makan selalu bersama-sama. Selain itu tradisi Makan Bajamba ini sesuai dengan Teori Makkah yang menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia sejak abad ke-7, melalui perantara pedagang-pedagang Arab di semenanjung Sumatera.
Tradisi ini akan dilakukan setelah acara adat selesai diselenggarakan, seperti pesta perkawinan, pengangkatan penghulu, maupun acara-acara besar agama Islam lainnya.
Makan Bajamba akan dilakukan dengan duduk melingkar yang terdiri dari 3-7 orang, kemudian nasi dan lauk pauk diletakkan di tengah.
Artikel terkait: Mengenal Keunikan Tradisi Mekotek Asal Bali, Upacara Tolak Bala Warga Pulau Dewata
Makna Tradisi
(Minangkabau.com)
Makna tradisi ini ialah kebersamaan. Karena melakukan duduk dan makan bersama yang memunculkan rasa kebersamaan tanpa melihat perbedaan status sosial.
Dalam melakukan tradisi ini, dalam 1 dulang makan, akan duduk melingkar dengan orang-orang yang bahkan tidak kita kenal. Hal ini akan memunculkan rasa kebersamaan tanpa memandang status maupun gender.
Dalam melakukan tradisi ini, makanan yang disediakan wajib dihabiskan. Tidak ada yang boleh tersisa meskipun hanya sebiji nasi atau sekeping lauk. Semuanya harus habis dan bersih dari jamba.
Hal ini karena memiliki makna bagaimana cara kita menghormati orang yang sudah memasaknya, dan rasa terima kasih kepada mereka yang telah memasak.
Selain itu, tradisi makan bajamba memiliki makna rasa syukur atas nikmat yang diberikan dan mengajarkan untuk tidak boleh rakus.
Hal ini diperlihatkan dengan adab hanya boleh mengambil makanan yang ada di hadapan kita saja, dan dilarang untuk mengambil jatah dari lingkaran orang lain. Apabila di lingkaran kita makanan sudah habis, maka artinya makan telah selesai.
Artikel terkait: Mengenal Tradisi Bambu Gila dari Maluku Tengah yang Mistis dan Unik
Prosesi Tradisi Makan Bajamba
(Sumbarfokus.com)
Ketika melakukan tradisi ini, kita hanya boleh mengambil apa yang ada di hadapan itupun setelah mendahulukan orang yang lebih tua untuk mengambilnya. Selain itu, ketika makan, nasi diambil sesuap saja dengan menggunakan tangan kanan.
Lalu setelah ditambah sedikit lauk pauk, nasi dimasukkan ke mulut dengan cara dilempar dalam jarak yang dekat. Ketika tangan kanan menyuap nasi, tangan kiri siap ada di bawahnya untuk menghindari kemungkinan tercecernya nasi.
Namun, jika ada nasi yang tercecer di tangan kiri, maka harus dipindahkan ke tangan kanan lalu dimasukkan ke mulut dengan cara yang sama.
Selain itu, posisi duduk saat melakukan tradisi ini pun harus tegap atau tidak membungkuk dengan cara bersimpuh bagi perempuan dan bersila bagi laki-laki.
Sebelum melakukan tradisi makan bajamba biasanya akan ada pertunjukan kesenian Minang dan berbalas pantun yang disebut dengan “Pantun Pasambahan”. Berbalas pantun akan dilakukan oleh pemangku adat dan ninik mamak masing-masing kaum sebagai bentuk penghormatan kepada para undangan yang hadir. Selain itu ada juga pembacaan ayat suci Alquran.
Biasanya, tradisi makan Bajamba ini bisa diikuti puluhan hingga ribuan orang. Kemudian dibagi dalam beberapa kelompok di mana satu kelompok biasanya terdiri dari 3 sampai 7 orang yang duduk melingkar. Di setiap kelompok telah tersedia satu dulang yang di dalamnya terdapat sejumlah piring yang ditumpuk berisikan nasi dan berbagai macam lauk.
Untuk menu hidangan yang disajikan bernama “Samba Nan Salapan” yang terdiri dari 8 jenis makanan. Di antaranya gulai ayam, rendang, asam padeh (anyang), gulai babat (paruik lauak), kerupuk tunjuk balado, terong buat digoreng pakai cabe, perkedel, dan ikan pang.
Artikel terkait: Asal Usul, Sejarah, dan Makna Ogoh Ogoh, Ritual Nyepi Khas Bali
Itulah tradisi makan Bajamba yang berasal dari daerah Sumatera Barat, yang artinya duduk bersama di suatu ruangan, berkumpul kemudian melakukan makan bersama-sama.
Semoga tradisi ini selalu dilestarikan hingga anak cucu keturunan ya Parents!
Baca juga:
12 Warisan Budaya Tak Benda Milik Indonesia yang Diakui Dunia
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.