11 Tradisi Imlek Keluarga Indonesia, Angpao Jangan Sampai Lupa!

Ada beberapa tradisi Imlek di Indonesia yang unik dan kerap dilakukan masyarakat Tionghoa. Kira-kira apa saja ya, Parents?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dekorasi bernuansa merah sudah mulai mendominasi beberapa tempat publik. Ini pertanda perayaan Tahun Baru Cina kian dekat. Warga Tionghoa yang merayakannya pun sudah mulai memersiapkan beberapa tradisi unik yang akan dilaksanakannya di pergantian tahun bersama keluarga besarnya. Nah, bagaimana ya dengan tradisi imlek di Indonesia?

Di Indonesia, ada beberapa tradisi Imlek yang unik dan kerap dilakukan masyarakat Tionghoa. Satu di antaranya yang paling ditunggu-tunggu dan tak ingin dilewatkan adalah angpao! Tujuan dari tradisi ini tak lain adalah untuk semakin merekatkan hubungan kekeluargaan.

Selain angpao, apa tradisi Imlek di Indonesia yang Bunda ketahui? Yuk, cek selengkapknya di sini Parents.

11 Tradisi Imlek di Indonesia, Angpao Jangan Sampai Lupa!

1. Membersihkan Rumah

Sudah menjadi kebiasaan, pada jelang hari raya apa pun, membersihkan rumah menjadi hal pertama yang dilakukan. Begitu juga saat menjelang hari raya Imlek.

Masyarakat Tionghoa percaya, membersihkan rumah jelang Imlek dapat membuang segala keburukan yang menghalangi datangnya keberuntungan. Dengan kata lain, membersihkan rumah mendatangkan keberuntungan di tahun ini untuk dirinya dan keluarga yang tinggal di rumah tersebut.

Artikel terkait: Resep Kuotie (Jiaozi), hidangan khas imlek yang mendatangkan rejeki

2. Dekorasi Nuansa Merah

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Imlek identik dengan warna merah. Biasanya masyarakat Tionghoa akan mengecat ulang dinding, pintu, dan jendel. Rumah pun biasanya dihiasi dengan dekorasi-dekorasi berwarna merah, seperti menempeli kertas yang bertuliskan kalimat atau kata-kata baik. Selain itu, memakai pakaian berwarna merah pun menjadi salah satu tradisi lain yang tak bisa dilewatkan.

Bagi masyarakat Tionghoa, warna merah melambangkan sesuatu yang sejahtera, kuat, dan keberuntungan. Mereka percaya juga, warna merah dapat mengusir Nian, makhluk jahat yang berasal dari dasar laut atau gunung dan hanya keluar di musim semi atau Tahun Baru Cina.

3. Berkumpul dengan Keluarga

Momen Imlek juga dijadikan ajang untuk berkumpul bersama keluarga. Menjadi momen yang istimewa, para anggota keluarga akan berkumpul karena juga bertepatan dengan tanggal libur.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Biasanya mereka yang muda mengunjungi anggota keluarga yang lebih tua. Ini cara yang baik untuk mempererat tali persaudaraan, Parents.

4. Jangan Lupa Makanan Khasnya!

Perayaan apapun selalu akan lebih meriah jika dirayakan bersama dengan makanan dan minuman khas. Sama seperti di waktu Tahun Baru Cina, ada beberapa macam kue yang wajib ada.

Di hari perayaan Imlek, masyarakat Tionghoa menyajikan minimal 12 jenis makanan yang masing-masing melambangkan 12 shio yang dalam kepercayaan mereka memiliki makna tersendiri.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Di antaranya ayam utuh yang melambangkan kemakmuran keluarga, mi panjang yang bermakna umur panjang, saat menyantapnya kita tak boleh memotong. Selain itu, ada juga kue lapis legit yang berarti rezeki yang berlapis-lapis atau berlimpah.

Artikel terkait: 3 Resep kue keranjang untuk sajian enak di Tahun Baru Imlek

5. Tak Boleh Ada Bubur

Selain makanan wajib, ada juga makanan yang tak boleh disajikan di hari Tahun Baru Cina, nih, Parents. Apakah itu? Bubur, ternyata!

Bagi masyarakat Tionghoa bubur itu symbol kemiskinan, makanya mereka anti makan bubur saat menyambut tahun baru. Hal lain yang pantang dilakukan saat Imlek adalah memakan bagian bawah ikan, serta wajib menyisakan ikan yang Anda santap hari ini untuk dinikmati esok hari.

Kepercayaan ini melambangkan nilai surplus untuk tahun yang akan datang. Unik, ya?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

6. Hidangan Yu Sheng

Salah satu tradisi Imlek di Indonesia yang baru menjadi tren di kalangan masyarakat Tionghoa adalah makan Yu Sheng. Tradisi ini pertama kali dikenalkan di abad ke-19 oleh para nelayan China Selatan yang hijrah ke Semenanjung Malaysia.

Diharapkan, dengan menyantap Yu Sheng di tahun baru, seluruh anggota keluarga mendapatkan rezeki yang lebih baik di tahun mendatang.

Hidangan Yu Sheng adalah makanan dingin yang disajikan dalam satu piring yang isinya terdiri dari irisan ikan salmon, wortel, dan salad dengan saus wijen, buah plum, dan sebagainya. Seluruh anggota keluarga duduk di meja makan, mengaduk makanan bersama-sama, lalu mengangkatnya dengan sumpit setinggi-tingginya sambil mengucapkan “Lao Qi”  atau “Lao Hei” (prosperity toss).

7. Sembahyang kepada Leluhur

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tradisi Imlek di Indonesia maupun negara lain yang ada masyarakat Tionghoa adalah sembahyang pada leluhur yang sudah meninggal dunia. Sembahyang bisa dilakukan di rumah satu hari menjelang tahun baru atau kuil.

Sembahyang biasanya juga dilakukan dengan memberikan persembahan seperti buah-buahan segar, kue, daging, serta teh atau arak. 

8. Pesta Petasan dan Kembang Api

Satu lagi yang paling identik dengan pergantian tahun adalah petasan dan kembang api. Masyarakat Tionghoa percaya, membakar petasan dan kembang api tepat di hari raya Imlek akan mengusir nasib buruk atau kemalangan di tahun sebelumnya. Kegiatan ini juga dipercaya bisa mendatangkan kebahagiaan dan kebaikan di tahun yang baru.

9. Pertunjukkan Lion dan Barongsai!

Liong (naga) dan barongsai bagi kepercayaan orang China merupakan lambang kebahagiaan dan kesenangan. Pertunjukkan tarian dari naga dan singa itu dipercaya merupakan dapat membawa keberuntungan.

Selain itu, pertunjukan ini juga dipercaya menjadi salah satu cara dalam mengusir roh jahat yang mungkin mengganggu manusia di tahun mendatang.

Artikel terkait: Yuk Parents, Ajak Anak Membuat Kreasi Barongsai Mini Ini

10. Bagi-bagi Angpao

Mau dapat cuan lebih? ini waktu yang pas! Tradisi Imlek di Indonesia, juga di negara lainnya adalah bagi-bagi angpao.

Biasanya yang memberikan angpao adalah yang sudah berpenghasilan atau berkeluarga kepada anak-anak atau para orang tua. Harapannya dengan berbagi rezeki ini, kita bisa diberi kelancaran rezeki di tahun berikutnya.

Hal yang perlu diperhatikan adalah, uang angpao yang diberikan tidak boleh dalam jumlah ganjil dan mengandung angka 4. Dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa, jumlah ganjil berhubungan erat dengan pemakaman, sedangkan angka 4 merupakan angka sial.

11. Melunasi Utang

Melunasi utang biasanya ini dilakukan menjelang Imlek. Tujuannya adalah tak lain untuk mengurangi beban mereka di tahun yang baru.

Nah itulah berbagai tradisi unik Imlek di Indonesia. Unik dan menarik, bukan?

Baca juga:

id.theasianparent.com/makanan-khas-imlek

id.theasianparent.com/5-langkah-agar-tetap-langsing-setelah-tahun-baru-imlek

id.theasianparent.com/tradisi-imlek-yang-unik