Samantha Rodman, seorang psikolog di Takoma Park menuturkan, “Jika pasangan yang saya temui fokus pada hal positif yang kecil, itu adalah dasar untuk membangun kembali hubungan mereka. Banyak pasangan yang hanya fokus pada kelemahan satu sama lain. Jika mereka bisa berpikir tentang hal baik yang dimiliki pasangan, ini bisa jadi batu loncatan untuk memperbaiki hubungan mereka.”
“Sebuah krisis dalam pernikahan biasanya akan membuat pasangan memiliki perasaan campur aduk. Antara ingin berpisah, atau ingin bertahan selama satu atau dua tahun. Saya memberitahu klien bahwa kita butuh waktu, agar krisis bisa mengendap. Sehingga kita bisa memastikan, apa sebenarnya yang mereka inginkan,” ujar Becky Whetstone, terapis pernikahan dan keluarga dari Arkansas.
Saat hubungan dengan pasangan sedang buruk, tentu kita tidak ingin berdekatan dengannya. Apalagi memeluk dan membisikkan kata-kata mesra. Akan tetapi, Aaron memberi saran untuk melakukan hal tersebut.
“Hubungan kalian tumbuh dari perasaan cinta dan kasih sayang, dan kalian ingin sampai pada titik dimana semuanya terasa alami. Kirimkan pesan cinta atau bunga ke tempat kerja pasangan. Mereka tahu bahwa ini dilakukan dengan terpaksa, namun biasanya mereka akan menghargainya,” ujar Aaron.
4. Ketahui bahwa konflik adalah cara agar hubungan tumbuh semakin kuat
Jeannie Ingram, seorang terapis pasangan di Nashville menyatakan bahwa, masalah yang ada dalam pernikahan bukan berarti harus berujung perceraian.
“Adanya konflik, menandakan bahwa hubungan sedang berkembang,” kata Jeannie. “Hampir setiap hubungan tumbuh dari keadaan romantis, hingga perjuangan untuk bertahan.”
Jeannie menambahkan, dalam kondisi sementara ini, dorongan manusiawi membuat kita membela diri dan protektif. Oleh sebab itulah, mengapa kita seringkali mencari-cari kesalahan pasangan.
“Hal ini menimbulkan reaksi negatif dari pasangan, entah ia menarik diri atau malah menyerang,” ungkap Jeannie.
Hal ini bisa membuat masalah menjadi lebih besar dari seharusnya. Sehingga kemudian, salah satu atau kedua pihak merasa bahwa mereka tidak bisa memperbarui cinta yang pernah mereka miliki.
“Tapi, dengan kemampuan komunikasi yang tepat, kalian bisa melakukannya,” tegas Jeannie.
5. Terlalu biasa menggunakan kata ‘aku’ dan bukan ‘kita’
Aaron menyatakan, salah satu kesalahan yang sering dilakukan oleh pasangan ialah, mereka lebih sering mengatakan ‘aku begini’ atau ‘aku begitu’, daripada ‘kita’.
Padahal, setelah menikah, semua kondisi yang terjadi adalah karena ulah kedua pihak. Karena kecenderungan memisahkan diri kita dengan pasangan, maka akan mudah sekali untuk menimpakan kesalahan pada pihak lain.
Aaron memberi contoh kalimat yang harus diungkapkan saat bertengkar seperti: ‘Kita banyak berdebat, dan sebagian adalah salahku, karena membiarkan emosiku tidak terkendali.’
“Memperbaiki hal yang salah dalam dirimu sendiri bisa membuat hubungan kalian lebih baik,” kata Aaron.
6. Tanya pada diri masing-masing, mengapa masih ingin mempertahankan pernikahan
Keinginan untuk membuat hubungan berjalan dengan baik, tak peduli walaupun banyak tantangan, adalah salah satu cara terkuat untuk memprediksi kesuksesan sebuah hubungan.
“Jika kedua pihak ingin hubungan berjalan baik, maka mereka harus berusaha untuk mewujudkannya,” ungkap Antonio Borrello, seorang psikolog di Detroit.