Anak-anak masa kini menghadapi tantangan yang lebih berat dibandingkan tantangan yang kita hadapi saat kita masih berusia belia. Masalah seperti keharusan mendapat nilai bagus, menduduki peringkat 10 besar, menjadi juara di bidang seni maupun olahraga bahkan bisa mengakibatkan timbulnya stres pada anak.
5 Cara efektif mengatasi kondisi stres pada anak
Beberapa kasus pengeroyokan siswa SD belakangan ini adalah buktinya. Mereka, para pelaku pengeroyokan itu, bisa jadi sedang putus asa karena tak tahu harus bagaimana untuk mengakhiri stres yang mereka rasakan. Dan akibatnya mereka melampiaskan kebingungan itu dengan memukuli seorang teman sekolah hingga tewas.
Sudah menjadi tugas kita sebagai orang tua untuk melindungi anak-anak kita, termasuk dari stres yang mengancam kesehatan mental mereka. Kali ini TheAsianParent.com akan berbagi tips tentang cara mengatasi stres pada anak.
Mengatasi stres pada anak #1. Menciptakan lingkungan yang positif
Rumah adalah tempat berlindung bagi seorang anak. Dengan berada di rumah anak-anak merasa aman dan memiliki tempat bersandar ketika mereka menghadapi persoalan.
Hindari stres pada anak dengan humor ringan yang Anda lontarkan pada pasangan dan juga sebaliknya, memutar musik kesukaan dan melakukan aktifitas bersama, seperti makan malam atau jalan-jalan di akhir pekan. Jika anak merasa bahagia ketika berada di rumah, maka mustahil stres akan menghinggapi dirinya.
Mengatasi stres pada anak #2. Mendongeng
Dongeng merupakan cara terbaik untuk menjalin kedekatan dengan anak dan diyakini bisa mengusir stres pada anak. Hal ini karena ia merasa aman mengetahui Anda berada di sisinya dan jika pendekatan Anda berhasil bisa jadi ia akan angkat bicara tentang problema yang dihadapinya.
Jika tidak, tidak apa-apa. Ceritakan saja kisah tentang para superhero yang kadang-kadang mengalami kekalahan dan masalah serta cara para pahlawan menyelesaikannya. Baca juga : Manfaat Dongeng untuk Anak
3. Menambah jam bermain
Jika Anda menduga stres pada anak Anda diakibatkan oleh pelajaran dan les tambahan di sekolah, Anda dapat mengatasinya dengan memperbolehkan mereka bermain lebih lama.
Baca juga : Perlukah Les Tambahan?
Biarkan mereka bermain sepuas hatinya di musim liburan agar mereka siap dan tak lagi merasa tertekan ketika kembali ke bangku sekolah.
4. Menumbuhkan kemampuan menyelesaikan masalah
Orang tua dengan anak yang lebih dewasa dapat mulai mengajarkan tentang bagaimana anak harus bersikap terhadap masalah. Berikan beberapa masalah sederhana seperti lupa mengerjakan PR, ulangan harian dan gangguan dari teman sekelas.
Lalu bantu mereka membayangkan konsekuensi dari masing-masing tindakan. Pertanyaan terbuka seperti, “Apa pendapatmu tentang hal ini?” akan memancing mereka untuk memikirkan bagaimana cara menyelesaikan masalah.
Kalau Ayah dan Ibu suka membaca majalah Bobo semasa kecil, mungkin masih ingat dengan sebuah rubrik yang namanya ‘Uji Imajinasi’. Rubrik ini setiap minggunya mengajukan masalah-masalah sederhana yang biasa dialami anak-anak dalam kehidupan sehari-hari dan pembaca dipersilakan mengirim jawaban mereka.
Tidak ada jawaban benar dan salah, tapi semua jawaban yang paling menarik akan dimuat dan mendapatkan hadiah. Sayang sekali rubrik ini kini sudah tidak ada.
Padahal di sini anak-anak bisa belajar mengembangkan kemampuan mereka dalam menyelesaikan masalah dan hadiah yang diberikan akan memacu mereka untuk memikirkan penyelesaian terbaik.
5. Menjadi contoh yang baik
Anak-anak adalah cerminan orang tuanya. Jadi, bersikaplah bijaksana ketika Anda sedang tertekan akibat masalah pekerjaan karena hal itu akan mempengaruhi sikap anak ketika mereka sedang menghadapi masalah.
Stres pada anak tidak mudah diatasi, dan mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Berikan contoh yang baik dan anak-anak akan mengikuti Anda.
Parents, semoga info di atas membantu Anda.
Baca juga artikel menarik lainnya:
6 Tips agar Anak dapat Menghadapi Stres di Masa Ujian Sekolah
Benarkah Stres pada Wanita Kebanyakan karena Ulah Pasangan?