Timun Mas merupakan salah satu cerita rakyat populer di Jawa Tengah yang menceritakan seorang perempuan cantik yang baik hati, cerdas, dan pemberani. Timun Mas sangat disayangi ibunya, yaitu Mbok Srini.
Hingga suatu waktu raksasa jahat ingin menyantap Timun Mas. Namun, karena keberaniannya, dia berhasil mengalahkan raksasa tersebut.
Kenapa raksasa jahat ingin menyantap Timun Mas? Lantas, bagaimana caranya bisa lepas dari jeratan raksasa?
Mari kita simak kisahnya yang begitu menyentuh hati dan memiliki suri tauladan yang bisa dipetik.
Kisah Timun Mas yang Penuh Teladan Baik untuk Anak
Awal Mula Timun Mas Hadir
Alkisah di sebuah desa di daerah Jawa Tengah, hidup seorang janda paruh baya yang hidup sendiri bernama Mbok Srini. Dia sangat mendambakan kehadiran seorang anak, tapi suaminya telah meninggal dunia.
Mbok Srini pun selalu berdoa di setiap hari agar bisa diberikan seorang anak untuk menemani hidupnya. Hingga pada suatu hari, raksasa hijau datang dalam mimpinya.
Dalam mimpinya, Mbok Srini didatangi sesosok raksasa yang menyuruhnya pergi mengambil sebuah bungkusan di bawah pohon besar di hutan tempat biasanya dia mencari kayu bakar. Saat terbangun di pagi hari, Mbok Srini hampir tidak percaya dengan mimpinya semalam.
“Mungkinkah keajaiban akan benar-benar terjadi padaku?” tanyanya ragu dalam hati.
Namun, Mbok Srini berusaha menghilangkan keraguan hatinya. Dia pun langsung bergegas menuju ke hutan yang ditunjuk oleh raksasa itu. Setibanya di hutan, dia mencari bungkusan yang berada di bawah pohon besar.
Artikel terkait: Memetik Hikmah dari Dongeng Cerita Rakyat Malin Kundang
Mbok Srini Diberikan Biji Mentimun
Tiba-tiba seorang rakasa besar dengan tubuh berwarna hijau muncul.
“Hei wanita tua! Apakah kau sungguh-sungguh menginginkan seorang anak?” tanya raksasa itu dengan suara menggelegar.
Dengan suara gemetar, Mbok Srini yang terkejut membenarkan dirinya ingin memiliki seorang anak yang bisa menemaninya. Namun, dia menyadari hal itu tak mungkin, sebab usianya yang sudah tua, dan suaminya juga telah meninggal.
“Ha… ha… ha… aku bisa mengabulkan keinginanmu dengan mudah, tapi tentu ada syaratnya. Apakah kau bersedia?” tanya si raksasa.
“Baiklah, aku bersedia,” jawab Mbok Srini.
“Peliharalah anak yang kuberikan padamu nanti. Beri ia makan yang bangak supaya gemuk. Aku akan menjemputnya saat ia berusia 6 tahun,” imbuh raksasa yang menyeramkan itu.
Mbok Srini pun menerima syarat tersebut. Dan, sang raksasa memberinya segenggam biji mentimun untuk ditanam.
Artikel terkait: Cerita Kancil dan Buaya, Dongeng Legendaris yang Mendidik untuk Anak
Bayi Perempuan yang Cantik Muncul dari Dalam Mentimun
Mengikuti saran si raksasa, Mbok Srini pun menanam biji mentimun yang didapatkanya. Biji itu tumbuh dan berbuah dalam waktu singkat, dalam beberapa hari saja pohon mentium tumbuh dengan buahnya yang sangat besar siap untuk dipanen.
Namun, Mbok Srini terkejut ketika mendapati bayi perempuan yang cantik saat dirinya sedang memetik salah satu mentimun. Lahir dari mentimun yang berwarna keemasan, Mbok Srini pun memberi nama bayi itu Timun Mas.
Artikel terkait: Ajarkan Kecerdikan dan Keberanian pada Anak dari Dongeng “Kerajaan Tikus dan Kucing”
Raksasa Datang Ingin Menjemput Timun Mas
Mbok Srini merawat dan mendidik putri kesayangannya dengan penuh kasih sayang hingga tumbuh menjadi perempuan yang cantik, memiliki kecerdasan yang luar biasa dan bersifat baik.
Namun, kebahagiaannya terenggut saat beberapa waktu kemudian sosok raksasa yang menghampirinya dulu kembali mendatangi mereka saat Timun Mas berusia 6 tahun. Sang raksasa hendak memakan putri kesayangan Mbok Srini tersebut.
Tak kehilangan akal, Mbok Srini pun mencari cara untuk menyelamatkan putri kesayangannya agar tidak menjadi santapan raksasa.
“Sabar, aku akan menyerahkannya padamu, tapi apakah kau mau? Tubuhnya masih kecil dan kurus, aku rasa ia belum cukup lezat untuk kau makan,” imbuh Mbok Srini.
“Dia sedang pergi. Percayalah padaku, kembalilah dua tahun lagi, aku jamin dia sudah gemuk,” sambungnya.
“Dua tahun bukanlah waktu yang lama,” pikir sang raksasa.
Mbok Srini Bertemu Pertapa
Sepeninggal raksasa, Mbok Srini mencari akal untuk menyelamatkan buah hatinya. Selain berdoa supaya Tuhan memberinya jalan keluar, Mbok Srini bermimpi bertemu dengan seorang pertapa di gunung.
Pertapa itu menyuruh Timun Mas untuk menemuinya karena dia yang akan menolongnya. Dia pun mencapai puncak gunung dan melihat seorang lelaki tua berambut putih dan berjubah putih.
“Permisi, Kek. Namaku Timun Mas. Ibuku bilang, Kakek akan membantuku melawan raksasa jahat yang hendak menyantapku,” ungkapnya.
“Oh, kau yang bernama Timun Mas? Ya, aku memang mendatangi ibumu lewat mimpi. Cucuku, jika raksasa itu kembali, berlarilah dengan kencang,” jawabnya.
“Langkah kakinya lebar, aku pasti mudah tertangkap,” ucap putri Mbok Srini.
“Ambillah empat buah bungkusan kecil ini. Lemparkan satu persatu ketika kau melarikan diri,” ujar sang pertapa.
Timun Mas Melawan Raksasa
Raksasa memenuhi janjinya kembali mengambil Timun Mas setelah dua tahun berlalu.
“Hai, perempuan tua! Kali ini kamu harus menepati janjimu. Jika tidak, kamu juga akan kujadikan santapanku!” ungkap sang raksasa mengancam.
Tak gentar lagi menghadapi ancaman itu, Mbok Srini dengan tenang memanggil sang buah hati agar keluar dari dalam gubuk. Tak berapa lama, Timun Emas pun keluar lalu berdiri di samping ibunya.
“Jangan takut, Anakku! Jika raksasa itu akan menangkapmu, segera lari dan ikuti petunjuk yang telah kusampaikan kepadamu,” ujar Mbok Srini.
“Baik, Bu!” jawab sang putri.
Timun Mas segera membuka bungkusan pemberian kakek pertapa itu. Bungkusan pertama, ternyata berisi biji mentimun. Dia melemparkannya ke arah raksasa.
Lalu, biji mentimun itu berubah menjadi ladang timun yang buahnya sangat banyak. Langkah raksasa tertahan oleh ladang timun itu.
Dengan susah payah dia harus melewati rintangan dan batang-batang pohon yang meliliti tubuhnya. Namun, dia berhasil meloloskan diri dan bertambah marah.
Perjuangan Timun Mas Menghindari Kejaran Raksasa
Kemudian, Timun Mas langsung melemparkan bungkusan kedua yang berisi jarum. Jarum-jarum itu berubah menjadi pohon-pohon bambu yang tinggi dan berdaun lebat. Raksasa harus bekerja keras menerobos pohon-pohon bambu itu.
Lalu, Timun Mas kembali membuka bungkusan ketiga. Sambil terus berlari, dia melemparkan isi bungkusan itu, yaitu garam yang berubah menjadi lautan yang luas.
Namun, lautan itu tak menjadi penghalang bagi raksasa. Dia berenang melintasi lautan itu, dan berhasil mencapai tepi.
Timus Mas ketakutan melihat kekuatan raksasa yang kelaparan itu. Dia pun membuka bungkusan terakhir yang berisi terasi yang sekuat tenaga dilemparkannya ke arah raksasa. Terasi itu berubah menjadi lautan lumpur yang panas mendidih.
Raksasa yang berlari kencang tak dapat menghentikan langkahnya. Dia pun terperosok ke dalam lumpur.
Dia berteriak dan meronta. Namun, semakin dia meronta, semakin dalam lumpur itu menghisap tubuhnya hingga membuatnya tenggelam ke dalam lumpur panas.
Timun Mas Hidup Bahagia Bersama Mbok Srini
Setelah berhasil menyelamatkan diri, Timun Mas menghentikan langkahnya. Dengan kelelahan, dia berjalan pulang ke rumahnya.
Melihat sang putri pulang ke rumah mereka, Mbok Srini langsung mempelukan dan mengucap syukur pada Tuhan YME. Sejak saat itu, Mbok Srini hidup bahagia bersama Timun Mas.
Itulah kisah Timun Mas dan suri tauladannya yang bisa dipetik. Semoga bisa menjadi salah satu dongeng rakyat yang kisahnya bisa menginspirasi buah hati tercinta!
Baca juga:
10 Contoh Dongeng untuk Bayi, Kisahnya Simpel dan Penuh Makna!