TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Perkembangan Otak
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Sering Gunakan Produk Kewanitaan Picu Jamur dan Infeksi

Bacaan 3 menit
Sering Gunakan Produk Kewanitaan Picu Jamur dan Infeksi

Penggunaan sabun pembersih kewanitaan bisa membuat vagina lebih rentan terhadap bakteri dan jamur vagina. Studi di Amerika Serikat ini membuktikannya.

Kadang, demi memuaskan pasangan, kita rela melakukan apa saja untuk merawat organ intim kewanitaan kita. Dari mulai menggunakan produk pembersih terkenal, hingga menggunakan pelumas untuk memudahkan saat berhubungan seksual.

Tapi Anda perlu waspada, penelitian terbaru mengungkapkan, terlalu sering menggunakan pelumas dan pembersih vagina bisa menyebabkan terkena infeksi dan jamur vagina.

Sebuah studi di Amerika Serikat menemukan bahwa produk yang masuk ke dalam vagina seperti pelumas yang digunakan saat berhubungan seksual bisa merusak jaringan dalam vagina dan juga menjadikan vagina lebih rentan terkena infeksi menular seksual seperti herpes, HIV, dan chlamydia.

Joelle Brown dari Universitas California di Los Angeles yang melakukan penelitian ini menyatakan,”Para wanita seharusnya sadar bahwa ada banyak bukti bahwa beberapa produk yang dimasukkan ke dalam vagina dapat merusak jaringan vagina, bahkan meningkatkan resiko terkena infeksi menular seksual.”

Dr. Michael Zinaman dari St. Elizabeth Medical Center menimpali, “Perempuan seringkali melakukan hal yang merugikan dirinya sendiri, dengan menggunakan produk pembersih vagina yang ada di pasaran hanya karena menuruti saran dari ibu atau teman.”

Dr. Brown dan timnya merekrut 141 wanita di Los Angeles berusia 18-65 tahun yang bersedia menjawab pertanyaan seputar produk pembersih kewanitaan yang mereka gunakan.

Selain itu mereka juga melakukan uji lab terhadap infeksi vagina saat permulaan studi, lalu setahun kemudian mereka kembali dites untuk alasan yang sama. Studi ini dilakukan dari tahun 2008 hingga tahun 2010.

Peneliti menemukan bahwa 66% perempuan yang mereka uji menggunakan pembersih vagina serta pelumas sebulan sebelum mereka menjadi subjek penelitian ini. Diantara perempuan yang menggunakan pembersih vagina bagian dalam, 45% menggunakan produk yang dijual di pasaran, atau campuran cuka dan air.

Kebanyakan produk yang sering digunakan adalah pelumas saat berhubungan seksual, 70% perempuan menggunakan pelumas yang dijual di pasaran, sementara 17% menggunakan petroleum jelly seperti Vaseline dan 13% lagi menggunakan minyak, seperti minyak bayi.

Berdasarkan hasil uji laboratorium, perempuan yang menggunakan produk yang tidak diperuntukkan untuk vagina seperti minyak bayi dan Vaseline, cenderung memiliki jamur dan infeksi bakteri di dalam vaginanya.

Sebagai contoh, 40% perempuan yang menggunakan vaseline sebagai pelumas mengalami infeksi bacterial vaginosis, dibandingkan dengan 18% perempuan yang tidak menggunakan vaseline sebagai pelumas saat berhubungan seksual.

Dan 44% perempuan yang menggunakan minyak sebagai pelumas dilaporkan positif terinfeksi bakteri candida, yakni jamur yang menyebabkan infeksi pada vagina. Dibandingkan dengan 5% perempuan yang tidak menggunakan minyak bayi.

Pada dasarnya, vagina memiliki mekanisme alami untuk membersihkan diri. Vagina memproduksi zat sejenis asam yang berperan melawan bakteri dan virus yang masuk ke dalam vagina.

Sehingga dokter tidak menyarankan perempuan untuk menggunakan pembersih vagina karena bisa mengacaukan sistem alami vagina untuk memproduksi asam.

Menggunakan pembersih vagina, apalagi yang dimasukkan langsung ke dalam vagina akan turut membuang zat asam yang bermanfaat dalam melawan bakteri penyebab jamur dan infeksi di vagina.

Oleh karena itu, Anda disarankan untuk membersihkan vagina dengan air dan sedikit sabun, itupun tak boleh dimasukkan, hanya di bagian luar saja.

Organ intim memang penting untuk dirawat, tapi kita juga harus berhati-hati saat menggunakan produk untuk membersihkannya. Jangan sampai, keinginan kita untuk memiliki kewanitaan yang lebih bersih malah membuat kita jadi lebih rentan terhadap penyakit.

Referensi: Dailymail.co.uk, nbcnews.com, womenhealthmag.com

Baca juga:

Mencukur Rambut Kemaluan Tingkatkan Risiko Infeksi Menular Seksual

Cerita mitra kami
Ternyata Campuran Pup dan Pipis Bisa Bikin Kulit Bayi 3X Lebih Rentan Iritasi! Ini Solusinya, Semua Ibu Wajib Tahu
Ternyata Campuran Pup dan Pipis Bisa Bikin Kulit Bayi 3X Lebih Rentan Iritasi! Ini Solusinya, Semua Ibu Wajib Tahu
Cara Memilih Obat Demam untuk Anak, Mengapa Harus Sesuai Usia?
Cara Memilih Obat Demam untuk Anak, Mengapa Harus Sesuai Usia?
Ingin Si Kecil Aktif dan Stylish Tanpa Terganggu Popok? Simak Rahasianya di Sini!
Ingin Si Kecil Aktif dan Stylish Tanpa Terganggu Popok? Simak Rahasianya di Sini!
Sariawan pada Anak dan Obat yang Aman, Catat Ya, Bun
Sariawan pada Anak dan Obat yang Aman, Catat Ya, Bun

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Fitriyani

  • Halaman Depan
  • /
  • Kesehatan
  • /
  • Sering Gunakan Produk Kewanitaan Picu Jamur dan Infeksi
Bagikan:
  • Macam-macam Penyakit Autoimun Kulit dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai

    Macam-macam Penyakit Autoimun Kulit dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai

  • Ternyata Campuran Pup dan Pipis Bisa Bikin Kulit Bayi 3X Lebih Rentan Iritasi! Ini Solusinya, Semua Ibu Wajib Tahu
    Cerita mitra kami

    Ternyata Campuran Pup dan Pipis Bisa Bikin Kulit Bayi 3X Lebih Rentan Iritasi! Ini Solusinya, Semua Ibu Wajib Tahu

  • 11 Ciri-ciri Pneumonia pada Bayi, Waspada Bisa Sebabkan Gangguan Pernapasan!

    11 Ciri-ciri Pneumonia pada Bayi, Waspada Bisa Sebabkan Gangguan Pernapasan!

  • Macam-macam Penyakit Autoimun Kulit dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai

    Macam-macam Penyakit Autoimun Kulit dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai

  • Ternyata Campuran Pup dan Pipis Bisa Bikin Kulit Bayi 3X Lebih Rentan Iritasi! Ini Solusinya, Semua Ibu Wajib Tahu
    Cerita mitra kami

    Ternyata Campuran Pup dan Pipis Bisa Bikin Kulit Bayi 3X Lebih Rentan Iritasi! Ini Solusinya, Semua Ibu Wajib Tahu

  • 11 Ciri-ciri Pneumonia pada Bayi, Waspada Bisa Sebabkan Gangguan Pernapasan!

    11 Ciri-ciri Pneumonia pada Bayi, Waspada Bisa Sebabkan Gangguan Pernapasan!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti