Parents, pernahkan Anda memperhatikan bentuk kaki si kecil ketika sedang berjalan? Apakah semua bagian kakinya menapak dengan sempurna? Jika iya, bisa saja ia memiliki gejala kaki datar pada balita yang patut Anda waspadai!
Bayi memiliki beberapa tulang dan otot yang masih rawan, sehingga perkembangannya harus dipantau dengan baik. Hal tersebut bertujuan untuk menghindari kelainan atau pertumbuhan yang tidak seharusnya, seperti bentuk telapak kaki yang datar.
Parents sebagai orang tua harus mewaspadai gejala ini karena normalnya kaki memiliki cekungan yang berfungsi menopang berat tubuh.
Daftar isi
Jenis Telapak Kaki Datar pada Balita
Umumnya orang tua baru menyadari bentuk telapak yang datar ini ketika anak berusia 1-2 tahun saat anak sudah mulai berjalan. Orang tua dapat melihat caranya berdiri ataupun berjalan untuk melihat bentuk telapak kakinya, sehingga dapat memberikan penanganan yang tepat pada si kecil.
Telapak yang datar sebenarnya tidak perlu terlalu dikhawatirkan bila si kecil masih berusia di bawah 3 tahun karena umumnya bentuk telapak masih belum sempurna.
Akan tetapi, jika sudah mulai memasuki usia 3 tahun harus diwaspadai karena dapat diindikasikan adanya kelainan. Hal tersebut dapat menghambat perkembangan kakinya
Ada dua jenis kondisi ini, yaitu:
1. Flexible Flat Feet
Tidak adanya lengkungan saat berjalan, tetapi ada lengkungan saat mereka duduk atau berjinjit.
2. Rigid Flat Feet
Tidak ada lengkungan pada telapak kaki, baik saat berjalan, duduk, atau berjinjit.
Artikel terkait: Gerak Manipulatif Balita, Lakukan Permainan Sederhana Ini untuk Menstimulasinya
Penyebab Kaki Datar
1. Bayi Memiliki Banyak Lemak
Normalnya, bentuk kaki memiliki cekungan di bagian telapak. Bagian dalam dari lengkungan ini adalah otot yang membantu menopang berat tubuh.
Pada bayi yang baru lahir, mereka masih memiliki banyak lemak sehingga lemak tersebut menutupi Arch atau lengkungan pada kaki tersebut.
2. Otot-Otot yang Masih Lentur
Pada balita, otot-otot mereka masih sangat lentur sehingga saat semua beban tubuh mengarah ke bawah ketika mereka sedang berdiri sehingga menyebabkan kondisi ini.
3. Lengkungan di Kaki Tidak Terbentuk
Sebagian besar orang memiliki kaki yang rata di masa bayi dan balita. Saat mereka tumbuh, biasanya kaki akan mengembangkan lengkungan dengan sendirinya. Namun pada beberapa orang, lengkungan tersebut tidak terbentuk.
Mengapa hal ini dapat terjadi? Penyebab pasti kaki datar hingga kini masih belum diketahui.
4. Faktor Pemicu Kaki Datar pada Anak
Ada beberapa faktor yang dapat memicu tidak berkembangnya lengkungan pada anak yang menyebabkan telapak kaki menjadi datar, yaitu seperti berikut:
- Faktor genetik. Kondisi ini sering kali diturunkan dari orang tua kepada anaknya.
- Tulang di kaki tidak tumbuh dengan baik di dalam rahim.
- Adanya peregangan jaringan di kaki, misalnya akibat cedera, kelebihan berat badan, dan bertambahnya usia.
- Kondisi otot, saraf, atau persendian tertentu.
- Tendon Achilles yang kencang.
- Kelainan genetik. Anak-anak dengan down syndrome atau osteogenesis imperfecta biasanya memiliki kaki yang rata.
Artikel terkait: Wajarkah Bayi Jalan Jinjit? Ini yang Perlu Parents Ketahui!
Gejala Kaki Datar
Lengkungan pada kaki membantu dalam pemerataan berat badan ketika seseorang sedang berdiri. Memiliki kaki datar berarti lengkungan di telapak kaki ini rendah atau malah tidak ada sama sekali.
Gejala paling umum adalah ketika berdiri seluruh bagian telapak kaki akan menyentuh tanah.
Selain itu, anak-anak dengan kaki yang datar mungkin menunjukkan satu atau lebih dari gejala berikut ini:
- Tumit yang miring ke arah luar
- Perubahan gaya berjalan atau kecanggungan saat berjalan
- Kesulitan menggerakkan kaki dari sisi ke sisi atau ke atas dan ke bawah
- Merasa sakit atau nyeri di sekitar kaki ke lutut
- Sakit atau kesulitan memakai sepatu
- Menarik diri dari aktivitas fisik
Apabila Parents melihat telapak kaki anak tampak datar, cobalah berkunjung ke dokter untuk mendiagnosisnya.
Diagnosis pas planus sebenarnya sederhana. Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan manual. Pemeriksaan ini meliputi tampilan fisik kaki dari depan dan belakang, berdiri tegak, berjalan, dan berjinjit untuk mengamati struktur kaki.
Dokter juga mungkin akan melakukan tes lainnya, misalnya rontgen atau sinar X pada tulang kaki untuk menyingkirkan kemungkinan lain adanya kelainan bentuk tulang.
CT Scan juga bisa dilakukan untuk melihat gambar rinci kaki. Dengan pemeriksaan ini dapat diketahui apakah adanya cedera tendon atau tidak yang menyebabkan telapak kaki rata ini.
Pencegahan Kaki Datar di Usia Balita
Pencegahan dapat dilakukan pada saat si kecil masih balita dengan beberapa cara, yaitu
1. Tidak Memakaikan Anak Alas Kaki jika Tidak Dibutuhkan
Untuk melatih sensor motorik pada telapak kaki anak, Parents sebaiknya tidak memberikan alas kaki jika tidak dibutuhkan.
2. Beli Alas Kaki dengan Ukuran yang Tidak Terlalu Pas
Agar masih tersisa ruang gerak di kaki si kecil, belilah ukuran alas kaki yang tidak terlalu pas
3. Pilih Alas Kaki yang Tepat
Mencegah kaki datar juga dapat dilakukan dengan menghindari alas kaki yang dapat mengganggu pergerakan pergelangan kaki pada saat masih bayi. Salah satu contohnya adalah sepatu boots yang tingginya mencapai mata kaki.
Selain itu, Parents dapat memilih alas kaki yang memiliki sol fleksibel, sehingga dapat mengikuti bentuk kakinya.
Kerugian memiliki kaki yang datar atau komplikasi bisa dirasakan jika anak tidak mendapatkan intervensi klinis untuk memperbaikinya. Kaki yang rata dapat memengaruhi keselarasan tubuh secara keseluruhan, dan jika tidak diperiksakan ke dokter dapat memperburuk kondisi kaki dan pergelangan kaki anak.
Artikel terkait: Benarkah Duduk Posisi Huruf W Berbahaya bagi Anak? Ini Kata Ahli
Perlukah Terapi Khusus?
Kaki datar pada dasarnya tidak berbahaya dan tidak menimbulkan masalah apa pun. Mereka yang memiliki kaki datar pun bisa melakukan aktivitas apa saja termasuk olahraga. Namun, terkadang kaki datar bisa mengakibatkan rasa sakit di pergelangan kaki atau lengkung kaki.
Kebanyakan anak-anak dengan kaki yang datar tidak mengalami masalah apa pun selain perbedaan bentuk pada kakinya.
Jika anak yang memiliki kaki datar mengalami tanda-tanda seperti berikut, segera konsultasikan kepada dokter anak atau ahli ortopedi.
- Kaki sakit, kaku lemah, atau mati rasa
- Cedera kaki atau pergelangan kaki
- Masalah berjalan atau keseimbangan
- Tidak memiliki kaki rata sebelumnya
- Hanya satu kaki yang telapaknya rata
Pada beberapa kasus, kaki yang datar membuat otot-otot Achilles di kaki menjadi tegang sehingga anak merasakan nyeri yang cukup intens.
Apabila kaki datar mengganggu aktivitas sehari-hari, mungkin dokter akan merujuk kepada ahli penyakit kaki atau fisioterapis. Ada beberapa penanganan tertentu seperti:
1. Sepatu Khusus Kaki Rata
Dalam beberapa kasus, gejala tidak nyaman pada kaki datar bisa disebabkan oleh sepatu yang tidak pas.
Terapis dapat membantu menemukan sepatu yang tepat untuk telapak kaki rata yaitu sepatu yang menawarkan dukungan pada lengkungan kaki. Jika kasus kaki datar termasuk parah, sepatu khusus yang dapat mendukung kaki secara struktural mungkin diperlukan.
2. Menggunakan Alat Khusus
Alat khusus seperti sol sepatu khusus adalah perangkat medis ortopedi yang dapat mengurangi gejala kaki rata.
3. Latihan dan Peregangan
Peregangan dilakukan untuk mengurangi rasa sakit dan gejala terkait yang disebabkan kondisi kaki datar. Dokter atau terapis akan melakukan latihan peregangan dan penguatan untuk meningkatkan kekuatan dan fleksibilitas pada kaki.
4. Terapi Fisik
Fisioterapi dapat dilakukan untuk mengobati kondisi muskuloskeletal termasuk kaki yang rata. Terapi ini disarankan untuk mereka yang secara aktif terlibat olahraga atau aktivitas fisik yang tinggi
5. Obat-obatan
Obat-obatan pereda rasa nyeri mungkin dibutuhkan untuk meredakan gejala rasa sakit pada kaki akibat telapak kaki datar.
6. Operasi
Operasi merupakan pilihan terakhir jika kondisi ini menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan yang luar biasa atau mengalami masalah tertentu seperti robekan tendon, pecahnya tendon, atau kelainan bentuk tulang.
***
Itulah beberapa hal penting untuk diketahui mengenai kaki datar pada balita. Meski dapat hilang dengan sendirinya saat anak sudah tumbuh besar, Parents tetap waspada jika kondisinya tidak kunjung hilang atau menyebabkan rasa sakit. Semoga informasi ini bisa bermanfaat bagi Parents dan si kecil.
Artikel diupdate oleh: Annisa Pertiwi
Flat Feet and Fallen Arches
www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/orthopedic/Pages/Flat-Feet-Fallen-Arches.aspx
Flat Feet
kidshealth.org/en/parents/flat-feet.html
Flat feet
www.nhs.uk/conditions/flat-feet/
CHILDREN’S FLAT FEET (PEDIATRIC FLAT FEET)
pediatricfootankle.com/foot-conditions/pediatric-flat-feet/
Flat Feet Symptoms, Causes and Cure
www.ckbhospital.com/blogs/all-about-flat-feet/
Baca juga:
Kaki anak berbentuk O? Kenali 4 penyebab dan cara mengatasinya
9 Penyebab Kaki O pada Bayi, Parents Bisa Atasi dengan Beberapa Tips Ini