Sebelum berpuasa, kita harus memastikan tubuh kita bersih dan suci dari hadas besar yang menghalangi kita untuk beribadah. Salah satu hadas besar adalah menstruasi atau haid yang dialami oleh perempuan setiap bulannya. Agar dapat beribadah dengan benar, ketahuilah tata cara mandi wajib setelah haid yang tepat juga lafadz niat mandi haid yang benar.
Hadas adalah keadaan tidak suci yang membuat umat muslim tidak diperkenankan untuk melakukan ibadah. Hadas sendiri terbagi menjadi dua yakni hadas besar dan hadas kecil.
Jika seorang muslim dan muslimah dalam keadaan hadas kecil, maka ia tak boleh mengerjakan sholat, menyentuh Al-Quran atau melakukan tawaf. Contoh hadas kecil adalah buang air kecil, buang air besar, dan kentut.
Sedangkan jika sedang dalam keadaan hadas besar, seseorang tak boleh mengerjakan semua ibadah termasuk berpuasa sebelum ia melakukan mandi wajib atau mandi besar. Haid dan nifas termasuk ke dalam hadas besar di ajaran agama Islam.
Artikel Terkait: 6 Amalan Ibadah bagi Perempuan Haid di Bulan Suci Ramadhan, Apa Saja?
Daftar isi
Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid
Berikut ini tata cara mandi wajib setelah haid sebagaimana disadur dari situs resmi Nahdlatul Ulama, NU.or.id:
1. Niat Mandi Haid
Sesuai dengan urutannya, hal pertama yang harus dilakukan sebelum bersuci dengan mandi wajib adalah membaca niat mandi wajib. Berikut adalah bacaan doa atau niat sebelum mandi wajib setelah mengalami haid.
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ مِنَ الحَيْضِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
“Nawaitul gusla lirof’il hadatsil akbari minal haidi fardlon lillahi ta’ala.”
Artinya: “Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari haid, fardu karena Allah ta’ala”
Artikel Terkait: Bagaimanakah Hukumnya Bercinta saat Haid dalam Islam? Ini Penjelasannya
2. Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid
Setelah membaca doa atau niatnya, lakukan tata cara mandi wajib setelah haid berikut ini dengan urutan yang benar. Gunakan air yang bersih dari kotoran atau najis dan pastikan seluruh tubuh tanpa terkecuali terkena air.
- Membersihkan kedua tangan masing-masing sebanyak 3 kali
- Membersihkan bagian tubuh yang kotor dengan tangan kiri
- Mengulangi mencuci tangan
- Berwudhu, dengan sebelumnya membaca doa atau niat wudhu
- Membasuh kepala 3x sampai ke pangkal rambut
- Memisah-misahkan rambut dengan menggunakan jari tangan tanpa menyentuh kulit kepala
- Mengguyur seluruh tubuh dari kepala sebanyak 3 kali
- Menggunakan sabun dan sampo
- Bilas seluruh tubuh menggunakan air dimulai dari sisi kanan
- Pastikan seluruh lipatan kulit telah dibersihkan
Artikel Terkait: 7 Tanda Haid Tidak Normal, Jangan Pernah Diabaikan!
3. Doa Setelah Mandi Wajib
Setelah mandi wajib, disunnahkan untuk membaca doa setelah mandi wajib berikut:
“Asyhadu an laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu, wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa Rasuluhu, allahumma-jalni minattawwabina, waj-alni minal-mutathahirrina.”
Artinya: “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku pula termasuk orang-orang yang selalu mensucikan diri.”
***
Nah, jadi Bunda yang baru selesai menstruasi jangan lupa untuk melakukan mandi wajib terlebih dahulu sebelum melakukan ibadah seperti sholat, mengaji, atau berpuasa. Lakukan mandi wajib setelah haid dengan tata cara yang benar serta niat mandi haid yang tepat seperti tertulis di atas. Semoga informasi ini bisa bermanfaat.
Dasar Hukum Pelaksanaan Mandi Wajib Setelah Haid
Untuk mensucikan tubuh dari hadas ada beberapa kaidah tertentu untuk membersihkannya. Membersihkan hadas kecil bisa dilakukan berwudhu, sementara hadas besar hanya bisa dibersihkan dengan mandi wajib.
Karena termasuk dalam hadas besar, setelah haid kita diwajibkan untuk bersuci dengan mandi wajib sebelum bisa mengerjakan ibadah seperti sholat atau puasa.
Dalam surat Al Baqarah ayat 222, dijelaskan bahwa perempuan yang sedang haid dianggap sedang dalam keadaan tidak suci.
وَيَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْمَحِيْضِ ۗ قُلْ هُوَ اَذًىۙ فَاعْتَزِلُوا النِّسَاۤءَ فِى الْمَحِيْضِۙ وَلَا تَقْرَبُوْهُنَّ حَتّٰى يَطْهُرْنَ ۚ فَاِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوْهُنَّ مِنْ حَيْثُ اَمَرَكُمُ اللّٰهُ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ التَّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِيْنَ
Artinya: “Dan mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang haid. Katakanlah, “Itu adalah sesuatu yang kotor.” Karena itu jauhilah istri pada waktu haid; dan jangan kamu dekati mereka sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, campurilah mereka sesuai dengan (ketentuan) yang diperintahkan Allah kepadamu. Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang menyucikan diri.”
Apakah Boleh Mandi Wajib Tidak Menggunakan Shampo?
Mandi wajib atau junub dilakukan apabial sperma keluar dari alat kelamin pria atau perempuan akibat mimpi basah, sengaja memainkannya, atau gairah yang timbul karena melihat dan memikirkan sesuatu. Selain itu, mandi wajib juga wajib dilakukan setelah berhubungan seksual meskipun tidak mengeluarkan sperma.
Namun, tak sedikit umat muslim yang masih bingung terkait penggunaan shampo saat mandi wajib. Apakah boleh mandi wajib tidak menggunakan shampo dan apakah sah?
Melansir dari NU Online Jatim, ada dua rukun wajib saat mandi wajib menurut kitab fiqih yakni niat dan membasahi seluruh badan dengan air dari ujung rambut hingga kaki.
Ketika kedua rukun tersebut dilaksanakan, maka mandi wajib dianggap sah. Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Syaikh Salim bin Sumair Al-Hadhrami dalam kitab Safinatun Najah berikut:
فروض الغسل اثنان النية وتعميم البدن بالماء
Artinya: Rukun mandi wajib itu ada dua, yakni niat dan meratakan air ke seluruh tubuh.
Lebih lanjut, niat dalam madzhab Syafi’i haruslah dilakukan bersamaan ketika air pertama disiramkan ke tubuh:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbar minal jinabah fardlon lillahi ta’ala
Artinya: Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah ta’ala.
Selanjutnya, menyiramkan air secara merata ke seluruh bagian tubuh tak terkecuali rambut, bulu-bulu, lipatan. Air juga harus mengalir dari kulit bagian dalam hingga pangkal rambut. Dengan begitu, tubuh tidak lagi mengandung najis.
Terkait mandi wajib tidak pakai shampo, dalam sebuah hadits diceritakan bahwa ketika Nabi Muhammad keramas mandi wajib, beliau hanya menggunakan air, dan tidak menggunakan pembersih apa pun seperti sabun atau shampo. Berikut haditsnya:
عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا اغْتَسَلَ مِنْ الْجَنَابَةِ بَدَأَ فَغَسَلَ يَدَيْهِ ثُمَّ يَتَوَضَّأُ كَمَا يَتَوَضَّأُ لِلصَّلَاةِ ثُمَّ يُدْخِلُ أَصَابِعَهُ فِي الْمَاءِ فَيُخَلِّلُ بِهَا أُصُولَ شَعَرِهِ ثُمَّ يَصُبُّ عَلَى رَأْسِهِ ثَلَاثَ غُرَفٍ بِيَدَيْهِ ثُمَّ يُفِيضُ الْمَاءَ عَلَى جِلْدِهِ كُلِّهِ
Artinya: Diriwayatkan Aisyah, istri Nabi, sesungguhnya ketika Nabi Muhammad akan mandi besar, maka beliau memulainya dengan membasuh kedua tangan, wudhu’ seperti wudhu’ untuk shalat, memasukkan jari tangan ke dalam air (untuk dibersihkan), kemudian membersihkan sela-sela rambut, selanjutnya menyiramkan air di atas kepala tiga ciduk dan meratakan air ke seluruh tubuh.
Dalam redaksi lain:
كان النبي صلى الله عليه وسلم إذا اغتسل من الجنابة غسل يديه ثم توضأ وضوءه للصلاة ثم اغتسل ثم يخلل بيديه شعره حتى إذا ظن أنه قد أروى بشرته أفاض عليه الماء ثلاث مرات ثم غسل سائر جسده
Artinya: Nabi Muhammad ketika mandi janabah, terlebih dahulu beliau membasuh tangannya, kemudian berwudhu seperti wudhu untuk shalat, lalu beliau mandi, dan kedua tangannya menyelah-nyelahi rambut hingga basahnya telah merata pada kulit rambut. Selanjutnya beliau mulai menyiramkan air ke atas kepala sebanyak tiga kali kemudian beliau menyiramkan seluruh tubuhnya. (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari kedua hadits di atas, maka diketahui bahwa keramas dengan atau tanpa shampo dan sabun maka dinilai tetap sah. Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa dua hal penting dalam mandi wajib adalah niat dan meratakan air dari ujung rambut hingga ujung kaki.
Sunnah yang Sebaiknya Dilakukan Setelah Mandi Wajib
Setelah mengetahui tata cara mandi wajib setelah haid, terdapat sunnah yang bisa dilakukan:
- Membaca basmalah
- Menggosok gigi
- Mandi sambil berdiri
- Menghadap kiblat
- Membasuh kedua telapak tangan
- Berkumur dan Istinsyaq (memasukkan air ke lubang hidung)
- Membersihkan kemaluan (farji) dan sekitarnya dari bekas darah haid dengan niat mandi wajib
- Berwudhu (jika ada hadas kecil maka berwudu dengan niat untuk menghilangkan hadas kecil. Jika tidak hadas kecil, maka berwudu dengan niat mandi besar (haid)
- Memperhatikan bagian tersembunyi seperti ujung mata, lipatan telinga, dan lain-lain
- Menyela-nyela rambut kepala, menggosok-gosok kulit dan badan
- Mendahulukan bagian tubuh yang kanan lalu bagian kiri sebanyak tiga kali-tiga kali
- Muwalat, yaitu memulai membasuh suatu anggota tubuh yang sebelumnya kering
- Mandi tidak dalam telanjang bulat
- Tidak berlebihan menggunakan air
Apakah Mandi Wajib Bisa Dilakukan Sambil Jongkok?
Melansir dari BangkaPos, dijelaskan bahwa ketika mandi wajib maka Parent tak boleh hanya melakukan dengan berdiri atau jongkok saja namun harus dengan keduanya agar air mengalir hingga ke sela-sela atau bagian tubuh yang biasanya tak teraliri oleh air. Sehingga diharapkan mandi wajib yang dilakukan merata serta sah sesuai dengan tuntunan ajaran Islam.
Pertanyaan Populer Terkait Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid
1. 6 langkah mandi wajib setelah haid?
Berikut ini tata cara atau langkah-langkah mandi wajib setelah haid:
- Membaca bismillah dan niat
- Mencuci kedua tangan sebanyak 3 kali
- Membasuh tangan kanan dan kiri
- Membersihkan kemaluan dengan tangan kiri
- Berwudhu
- Membasahi tubuh dari pangkal rambut hingga ujung kaki dan pastikan semua bagian tubuh diguyur air
2. Niat dan langkah mandi wajib haid?
Niat mandi wajib setelah haid:
فَإِذَا أَقْبَلَتِ الْحَيْضَةُ فَدَعِى الصَّلاَةَ وَإِذَا أَدْبَرَتْ فَاغْسِلِى عَنْكِ الدَّمَ وَصَلِّى
Artinya: “Apabila kamu datang haid hendaklah kamu meninggalkan salat. Apabila darah haid berhenti, hendaklah kamu mandi dan mendirikan salat,” (HR Bukhari).
Langkah-langkah mandi wajib setelah haid:
- Niat dan doa mandi wajib
- Mencuci tangan
- Membersihkan kemaluan
- Berwudhu
- Membasahi kepala
- Memisah-misah rambut agar seluruh bagian rambut terkena air
- Membasuh seluruh tubuh dengan air bersih
3. Apa doa mandi wajib setelah haid?
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ مِنَ الحَيْضِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbari fardhan lillaahi ta’aalaa.
Artinya: “Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardhu karena Allah Ta’ala.”
Nah, itulah penjelasan mengenai mandi wajib yang penting diketahui oleh umat muslim. Semoga artikel ini bermanfaat ya, Parents!
Artikel ini di-update oleh Lolita Valda
Rupanya Masih Banyak yang Salah Mandi Wajib, Ini Cara yang Benar
bangka.tribunnews.com/2016/01/09/rupanya-masih-banyak-yang-salah-mandi-wajib-ini-cara-yang-benar
Mandi Besar tanpa Sabun dan Shampo, Sahkah?
Doa dan Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid
www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20211223193116-284-738010/doa-dan-tata-cara-mandi-wajib-setelah-haid
Tata Cara Mandi Wajib setelah Haid yang Benar Menurut Islam
www.detik.com/hikmah/muslimah/d-6477725/tata-cara-mandi-wajib-setelah-haid-yang-benar-menurut-islam
Baca Juga:
Bebas Anemia Saat Haid, Pastikan Kebutuhan Zat Besi Tercukupi
Minum jamu bisa atasi nyeri haid? Ini fakta dari dokter kandungan