TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Perkembangan Otak
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Event

Uniknya Tari Angguk Kulon Progo, Tarian Nusantara dengan Seragam Belanda

Bacaan 5 menit
Uniknya Tari Angguk Kulon Progo, Tarian Nusantara dengan Seragam Belanda

Keunikan Tari Angguk tidak hanya dari gerakannya saja, tapi juga busana yang dikenakan oleh para penarinya. Apa cerita di balik fakta ini?

Keunikan Tari Angguk tidak hanya dari gerakannya saja, tapi juga busana yang dikenakan oleh para penarinya yang menyerupai seragam tentara Belanda. Apa cerita yang melatarbelakangi hal tersebut? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!

Tari Angguk Khas Kulon Progo, Yogyakarta

Sejarah Terciptanya Tari Angguk Kulon Progo

Uniknya Tari Angguk Kulon Progo, Tarian Nusantara dengan Seragam Belanda

Kulon Progo merupakan kabupaten yang ada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Letaknya berbatasan dengan Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul di bagian timur, Samudra Hindia di selatan, Kabupaten Purworejo di barat, serta Kabupaten Magelang di utara. Ini merupakan tanah perdikan –tanah pembebasan- dari Kerajaan Mataram.

Di sana terdapat salah satu kesenian yang dinamakan Tari Angguk. Jenis tarian ini sudah ada sejak 1 abad lalu di Kulon Progo, di mana diperkirakan muncul sekitar tahun 1900.

Awalnya, tarian ini adalah tarian rakyat jelata yang kehidupan sosialnya jauh berbeda dengan kehidupan orang-orang yang tinggal di Keraton Yogyakarta. Rakyat menciptakan tarian ini dari perpaduan tiga budaya, yaitu Arab dan Jawa ditambah balutan tarian dansa dari Belanda.

Di zaman itu, Belanda memang sedang menduduki wilayah kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Disebut Tari Angguk karena memang gerakan tarinya banyak menggunakan anggukan kepala.

Artikel terkait: Sejarah dan Filosofi Dua Tari Tradisional Bali, Kecak dan Legong

Makna Filosofis Tari Angguk

Uniknya Tari Angguk Kulon Progo, Tarian Nusantara dengan Seragam Belanda

Foto: Catatan Nobi

Melansir laman Merdeka, tarian ini adalah tarian ungkapan kegembiraan masyarakat atas beberapa hal:

  • Ucapan syukur atas panen yang melimpah. Masyarakat Kulon Progo sebagian besarnya menggantungkan hidup dari bertani. Pejabat adat saat itu menyelenggarakan pertunjukan Tari Angguk untuk memohon keselamatan kepada Tuhan YME dengan memberikan sesajen. Sesajennya terdiri dari jenang abang dan jenang putih, nasi tumpeng, golong, pisang raja, kinang, bunga melati, bunga mawar, air kendi, klowoan berisi air dan telur, lawe, minyak wangi, daun dadap srep, janur kuning dan kelapa muda.
  • Media dakwah. Tari Angguk digunakan melantunkan syair dan sholawat Islam yang isinya mengajak masyarakat untuk melakukan kebajikan dan menjauhi perilaku menyimpang.
  • Sindiran kepada tentara Belanda. Versi lain mengatakan, kesenian ini tak lebih dari sindiran masyarakat pribumi yang menganggap tentara pribumi Belanda yang sebenarnya lemah. Dulu, orang pribumi dan tentara Belanda hidup bersama-sama. Banyak masyarakat kita yang direkrut menjadi tentara oleh Belanda. Dalam istilah Jawa, keakraban disebut dengan Londho Ireng.

Artikel terkait: Tari Sekapur Sirih, Tarian Tradisional Jambi Saat Menyambut Tamu

Cara Penyajian Tarian, Durasi, dan Alat Musik

tari angguk

Ada dua jenis penyajian kesenian Angguk. Yaitu:

  1. Tari Ambyakan yang dimainkan sebanyak 20 penari yang terbagi menjadi 3 sub jenis tarian: Tari Bakti, Tari Srokal, dan Tari Penutup.
  2. Tari Pasangan, penarinya berjumlah genap dan berpasangan-pasangan. Tariannya terbagi menjadi delapan sub jenis tari: Tari Mandaroka, Tari Kamudaan, Tari Cikalo Ado, Tari Layung-layung, Tari Intik-intik, Tari Saya-cari, Tari Jalan-jalan, dan Tari Robisari.

Setiap sajian tari selalu diselipkan ajaran-ajaran moral yang disampaikan vokalis dalam bentuk pantun, petuah kehidupan, atau juga cerita-cerita rakyat seperti cerita Serat Ambiyo. Vokalisnya ada 3 yang terdiri dari 2 laki-laki dan seorang perempuan.

Durasi tarian Angguk sekitar 3-7 jam beserta dengan pengrawit (pengiring). Namun pada keadaan tertentu, durasinya bisa dipersingkat yaitu menjadi 15-30 menit saja.

Alat musik yang dimainkan juga menggunakan intrumen akulturasi yang lekat dengan 3 budaya tadi, yaitu Islam, Jawa dan Barat. Yakni bedug, rebana, kendang sunda, kendang batangan, bass elektrik, snare drum, keyboard, smbal, dan Tamborin. Selebihnya terdapat vokalis yang terdiri dari 2 laki-laki dan 1 perempuan.

Busana yang Dikenakan Khas Tentara Belanda

tari angguk

Foto: Solopos

Ada yang mengatakan bahwa Tari Angguk merupakan pengembangan dari Tari Dolalak yang berasal dari Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Menurut laman Dinas Kebudayaan Kulon Progo, ide awal tarian ini berasal dari pesta dansa yang sering diselenggarakan para tentara dan opsir Belanda saat itu. maka tak heran kalau sekarang, busana penari Tari Angguk seperti tentara KNIL atau serdadu Hindia Belanda.

Mulai dari topinya, kemejanya, hingga celananya. Hanya motifnya saja yang berbeda, sedikit berbau Penadon, pakaian adat Ponorogo, dengan hiasan motif, rumbai-rumbai benang, dan selendang sampur. Dan terkadang, penarinya juga mengenakan kacamata hitam. Persis sekali seperti gaya opsir Belanda.

Kalau dulu sekali, saat tarian ini belum tersentuh budaya Belanda, busana tarian Angguk hanya menggunakan warna dasar hitam, merah dan kuning.

Artikel terkait: Mengenal Tari Gambyong, Seni yang Dijadikan Gambar Uang Rupiah 5000

Perubahan Gender dan Jumlah Penari

tari angguk

Foto: Merdeka

Tadinya tarian ini hanya ditarikan oleh kaum laki-laki saja. Namun sekitar tahun 1970 terjadi pergeseran di mana penarinya diganti oleh kaum perempuan. Belum jelas apa yang melatarbelakangi perubahan tersebut, tapi ini mungkin ke alasan hiburan dan komersil di mana penari perempuan memang lebih menarik ketimbang laki-laki.

Tari Angguk merupakan tarian kelompok yang berjumlah 15 orang. Dengan kisah yang dibawakan. Peran utama diisi oleh tokoh sakral di antaranya, Umarmoyo, Sekar Mawar, Dewi Kuning-Kuning, Air Gunung, Trisnowati dan Awang-awang. Sisa penari lainnya bertugas sebagai pengiring. Penyampaian nilai moral dan sosial juga kental mengiringi gerakan para penari Angguk.

Bagi Parents di sini yang berasal dari Kulon Progo, Jawa Tengah, pasti tahu benar, ya, dengan kesenian yang satu ini. Yuk, lestarikan budaya Indonesia dengan mengenalkannya kepada si kecil!

Cerita mitra kami
5 Produk Perawatan Anak Rekomendasi di 2024, Jaga Kulit Sensitifnya Tetap Sehat
5 Produk Perawatan Anak Rekomendasi di 2024, Jaga Kulit Sensitifnya Tetap Sehat
6 Cara Bikin Rambut Bayi Tumbuh Lebat dan Sehat, Ini yang Bisa Parents Lakukan
6 Cara Bikin Rambut Bayi Tumbuh Lebat dan Sehat, Ini yang Bisa Parents Lakukan
Sembelit pada Bayi, Cegah & Jaga Pencernaannya dengan Makanan Ini
Sembelit pada Bayi, Cegah & Jaga Pencernaannya dengan Makanan Ini
Memahami Kulit Bayi: Penyebab Kulit Bayi Mudah Kering dan Tips Merawatnya
Memahami Kulit Bayi: Penyebab Kulit Bayi Mudah Kering dan Tips Merawatnya

Baca juga:  

Kaya Budaya! 123 Jenis Tarian Tradisional dari Berbagai Daerah di Indonesia

16 Alat Musik Tradisional Indonesia yang Mendunia, Ada Rebab dan Kecapi

Ini 7 Fakta Tentang Rampak Gendang, Kesenian Khas Jawa Barat yang Energik dan Dinamis

 

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Ester Sondang

Diedit oleh:

Fitriyani

  • Halaman Depan
  • /
  • Warisan Budaya
  • /
  • Uniknya Tari Angguk Kulon Progo, Tarian Nusantara dengan Seragam Belanda
Bagikan:
  • 17 Jenis Alat Musik Tradisional Kalimantan yang Unik, Cek di Sini!

    17 Jenis Alat Musik Tradisional Kalimantan yang Unik, Cek di Sini!

  • 20 Ucapan Perayaan Hari Raya Galungan 2025, Lengkap dengan Maknanya

    20 Ucapan Perayaan Hari Raya Galungan 2025, Lengkap dengan Maknanya

  • 26 Contoh Cerita Rakyat Singkat dari Berbagai Daerah Indonesia

    26 Contoh Cerita Rakyat Singkat dari Berbagai Daerah Indonesia

  • 17 Jenis Alat Musik Tradisional Kalimantan yang Unik, Cek di Sini!

    17 Jenis Alat Musik Tradisional Kalimantan yang Unik, Cek di Sini!

  • 20 Ucapan Perayaan Hari Raya Galungan 2025, Lengkap dengan Maknanya

    20 Ucapan Perayaan Hari Raya Galungan 2025, Lengkap dengan Maknanya

  • 26 Contoh Cerita Rakyat Singkat dari Berbagai Daerah Indonesia

    26 Contoh Cerita Rakyat Singkat dari Berbagai Daerah Indonesia

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti