Usai hamil selama 9 bulan dan melahirkan si kecil, perjuangan Bunda belum selesai. Saat bayi pertama kali diberikan ke dekapan kita, proses menyusui pun dimulai. Apa saja yang perlu Bunda ketahui seputar tantangan menyusui?
Menyusui adalah pengalaman yang dapat berbeda-beda pada setiap individu. Apa yang terjadi pada Bunda mungkin saja tak akan dialami oleh ibu lainnya, begitu pula sebaliknya. Meskipun begitu, Bunda hendaknya mempelajari terlebih dahulu mengenai seluk-beluk menyusui agar siap untuk menyambut fase ini.
Artikel Terkait: 4 Fakta Menyusui yang Seringkali Tidak Diketahui Ibu
Tantangan Menyusui Dapat Ditemui Oleh Setiap Ibu
Sumber: Freepik
Dalam Kulgram bertajuk ‘Tantangan Menyusui yang Parents Wajib Tahu’, Kusmayra Ambarwati Ketua Divisi Riset AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) Pusat menyebutkan bahwa tantangan menyusui adalah segala sesuatu yang dihadapi ibu dalam proses menyusui.
Tantangan menyusui yang akan dihadapi setiap ibu tidak dapat disama ratakan, dan setiap ibu dan bayi memiliki ambang coping yang berbeda.
“Terkadang ada yang merasakan sebenarnya bukan sebuah permasalahan menyusui, tetapi ibu merasa ‘kesulitan’ atau ‘berat’ dalam prsoes menyusui. Setiap pasangan ibu dan bayi memiliki kekhasan masalah yang dihadapi, penanganannya pun spesifik dan tidak dapat disamalakan pada setiap ibu,” papar Kusmayra.
Ada berbagai permasalahan yang umum dialami selama menyusui. Permasalahan ini bisa dialami oleh ibu, bayi, maupun keduanya.
Berbagai Macam Tantangan Menyusui yang Umum Dialami Ibu
Saat menyusui, ibu lazim mengalami masalah pada payudara yang berakibat kesulitan untuk memberikan ASI pada bayi sebagai berikut.
1. Puting Lecet
Sumber: Freepik
Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan ibu mengalami puting lecet, diantaranya adalah:
- Pelekatan dan posisi menyusui yang kurang efektif
- Ibu stress
- Penggunaan pompa ASI yang kurang tepat
- Penggunaan sabun atau krim yang mengandung iritan
- Bayi menggigit puting
- Bayi mengalami bingung puting
- Tongue Tie pada bayi
- Suhu yang terlalu dingin (vasospasm)
- Candida atau jamur
Puting lecet sangat umum dialami pada awal masa menyusui karena bayi masih belajar cara pelekatan yang benar.
Untuk mengatasinya, perbaiki pelekatan dan posisi menyusui lalu tetap teruskan menyusui. Bunda juga bisa mengoleskan ASI pada areola setiap selesai menyusui. Jika puting yang lecet tak kunjung membaik, konsultasikan dengan dokter.
2. Payudara Penuh
Sumber: Freepik
Pada awal masa menyusui, terjadi peningkatan sirkulasi dan produksi ASI pada 3 – 5 hari pertama setelah melahirkan. Hal ini dapat menyebabkan payudara bengkak.
Ciri-ciri payudara yang penuh atau bengkak berupa payudara yang terasa keras, sakit bila tersentuh, dan kadang pada kondisi tertentu disertai dengan demam yang menyebabkan ibu merasa tidak nyaman menyusui.
Melewatkan jam atau sesi menyusui/memerah ASI, sumbatan saluran ASI (blocked ducts), serta penggunaan pompa ASI yang kurang tepat juga bisa menyebabkan payudara bengkak dan penuh.
Sumber: Milkology
Bunda juga bisa melakukan Reverse Pressure Softening seperti gambar di atas untuk menangani payudara yang penuh. RSP adalah cara untuk melembutkan areola sehingga bayi dapat lebih mudah melekat dan ASI pun akan keluar dengan lebih mudah.
Pastikan posisi pelekatan bayi sudah benar dan biarkan bayi menyusu sesering mungkin. Ibu menyusui tak disarankan untuk memompa payudara yang penuh karena akan menarik cairan tubuh ke arah depan.
Artikel Terkait: Beginilah Linimasa Menyusui, Mulai Hari Pertama Hingga 2 Tahun
3. Tantangan Menyusui, Saluran ASI yang Tersumbat
Sumber: Freepik
Seperti pada saluran lainnya, saluran ASI yang terdapat pada payudara juga bisa tersumbat. Gejalanya adalah payudara yang terasa penuh. Jika payudara bengkak atau penuh ini tak ditangani segera, saluran ASI bisa saja tersumbat.
“Saluran ASI tersumbat tidak sama dengan mastitis, karena banyak yang masih salah mendefinisikan mastitis. Ibu menyusui tidak akan tiba-tiba mengalami abses tanpa mengalami tahapan-tahapan (payudara penuh – saluran ASI tersumbat – mastitis) terlebih dahulu,” jelas Kusmayra.
Pertolongan pertama yang dapat dilakukan Bunda jika mengalami payudara bengkak atau saluran ASI tersumbat adalah mengompres payudara dengan air hangat atau mandi dengan air hangat dan memijat lembut payudara.
Lakukan pijat Reverse Pressure Softening ke arah dada sampai bagian areola dan putting melunak dan lentur. Biasanya ASI akan langsung menetes. Segeralah perah ASI dengan tangan hingga bengkaknya berkurang.
4. Mastitis atau Abses
Sumber: Mattos Lactation
Jika payudara penuh kemudian saluran ASI tersumbat, maka dapat mengakibatkan Mastitis atau Abses. Gejalanya adalah demam, secara spesifik berkisar antara 38 derajat celcius tergantung dengan mekanisme coping tubuh ibu.
Selain itu, ciri-ciri mastitis adalah payudara yang tersumbat nampak berwarna merah mengilat dan terasa nyeri. Mastitis sendiri merupakan bentuk infeksi dan jika tidak segera ditangani dapat menjadi abses, yaitu tumbuhnya sekumpulan nanah yang terkumpul pada satu titik tertentu.
Permasalahan Menyusui pada Bayi
Sumber: Freepik
Tak hanya ibu, perlu diperhatikan bahwa bayi juga bisa mengalami masalah dalam menyusu. Pada umumnya penyebab kesulitan menyusui pada bayi adalah bayi menolak menyusu dan mengalai Tongue Tie. Apa itu Tongue Tie?
1. Tongue Tie
Sumber: IDN Times
Mengutip dari Mayo Clinic, Tongue Tie adalah kondisi saat lahir yang membatasi rentang gerak lidah bayi. ‘Ikatan’ pada lidah bayi ini bisa berupa pita jaringan yang pendek, tebal, atau kencang dan mengikat bagian bawah ujung lidah ke dasar mulut sehingga dapat mengganggu proses menyusui.
Tongue Tie dapat diraba di bagian bawah lidah, dan pada sudut pandang tertentu tampak ujung lidah berbentuk menyerupai hati.
2. Bayi Menolak Menyusu
Sumber: Shutterstock
Tanda-tanda bayi menolak menyusu salah satunya adalah melekat di payudara, namun tak mengisap puting atau mengisap tetapi malas. Selain itu bayi bisa juga menangis di depan payudara lalu menghindar, atau menyusu sebentar kemudian menangis histeris.
Ada juga bayi yang hanya mau menyusu dari satu payudara saja.
Apa penyebab bayi menolak menyusu? Ada banyak faktor yang berpengaruh. Contohnya sebagai berikut.
- Bayi sakit atau merasa tidak nyaman karena tumbuh gigi, hidung mampet, demam, dan lain-lainnya.
- Bayi mengalami kesulitan untuk menyusu karena posisi pelekatan yang tidak efektif, bingung putting, hingga aliran ASI yang terlalu deras atau terlalu lambat.
- Perubahan rutinitas, seperti travelling atau adanya pengasuh baru juga bisa berpengaruh pada bayi.
- Ibu hamil kembali atau konsumsi obat-obatan tertentu
- Infeksi pada payudara
- Banyak gangguan atau distraksi ketika menyusu seperti keramaian, suara bising, dll
- Menyapih dini akibat bingung puting
Apa yang Harus Dilakukan Jika Bayi Menolak Menyusu?
Sumber: Shutterstock
Ada beberapa cara yang bisa Bunda coba jika bayi menolak menyusui, yaitu:
- Mengobati infeksi pada payudara
- Perah ASI dan berikan pada bayi lewat media cangkir atau sendok
- Coba berbagai posisi menyusui hingga menemukan yang paling nyaman
- Perbaiki pelekatan bayi dengan cara mendorong bokong bayi semakin dekat ke badan ibu
- Jika bayi hanya mau menyusu pada satu payudara, biarkan mulai menyusu dari payudara yang dipilih dan diakhiri dengan yang lain
- Sabar dan terus tawarkan payudara, terutama ketika bayi mengantuk
- Susui bayi dalam suasana yang tenang
- Gunakan teknik meremas payudara untuk membantu ASI mengalir
- Menyusui bayi sambil digendong dan berjalan
- Coba menyusui bayi di atas kursi goyang atau gym ball
- Jangan berikan bayi susu formula, botol, dan empeng selama bayi menolak menyusu
***
Tantangan menyusui dapat dialami oleh siapa saja. Bunda, menyusui memang sebuah proses panjang yang tidak mudah. Apa saja tantangan menyusui yang Bunda pernah alami selama memberikan ASI untuk si kecil?
Baca Juga:
Amankah Menyusui Sambil Tiduran? Cek Penjelasannya di Sini, Bunda!
Tips Agar Ibu Menyusui Tak Mudah Putus Asa
10 Hal Yang Paling Sering Ditanyakan Ibu Menyusui
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.