Tahukah Parents bahwa tangisan bayi baru lahir memiliki makna tersendiri? Ternyata, tangisan merupakan cara buah hati Parents berkomunikasi, bahkan ini sudah dilakukan sejak pertama kali ia dilahirkan.
Oleh karena itu, sebagai orangtua Parents harus belajar memahami tangisan si kecil agar tidak salah menerjemahkannya.
Arti Tangisan Bayi Baru Lahir sebagai Cara Berkomunikasi
Tangisan si kecil biasanya memberi tahu Parents bahwa ada sesuatu yang salah. Seperti, kondisi perut kosong, pantat basah, kaki dingin, lelah, atau kebutuhan untuk dipegang dan dipeluk, dan lainnya.
Terkadang apa yang dibutuhkan si kecil dapat diidentifikasi dengan memerhatikan tangisannya. Misalnya, tangisan yang mengisyaratkan “aku lapar” mungkin pendek dan bernada rendah, sementara tangisan yang terdengar berombak bisa berarti “aku kesal”.
Bayi juga bisa menangis ketika ia merasa kewalahan oleh semua pemandangan dan suara dunia, atau tanpa alasan yang jelas sama sekali. Sebelum menyadarinya, Parents mungkin bisa mengenali kebutuhan mana yang diekspresikan dan direspons oleh si kecil.
Jadi, jika bayi menangis dan Parents tidak dapat menghiburnya segera, mungkin ia ingin menghentikan rangsangan ketika merasa kelebihan beban.
Selain menangis, bayi juga berkomunikasi menggunakan bentuk lain yang lebih halus. Bayi yang baru lahir juga dapat mengetahui perbedaan antara suara manusia dan suara lainnya.
Coba perhatikan bagaimana respons si kecil terhadap suara Parents. Terutama ketika sudah dikaitkan dengan perawatan seperti memberi makanan, kehangatan, sentuhan.
Si kecil mungkin belum bisa berkoordinasi dengan melihat dan mendengarkan, tapi ketika menatap ke kejauhan, ia akan memerhatikan suara Parents saat berbicara. Bayi dapat secara halus menyesuaikan posisi tubuh, ekspresi wajah, atau bahkan menggerakkan tangan dan kaki mengikuti kata-kata Parents.
Belajar mengenali cara berkomunikasi bayi akan bermanfaat dan dapat memperkuat ikatan Parents dengannya.
Apa yang Perlu Dilakukan untuk Memahami Cara Bayi Baru Lahir Berkomunikasi?
Sesaat setelah Parents menggendong bayi yang baru saja lahir, pada waktu itu kalian akan mulai berkomunikasi satu sama lain dengan cara bertukar pandangan, suara, dan sentuhan pertama. Bayi dengan cepat belajar tentang dunia melalui indera mereka.
Nah, inilah cara-cara yang sekiranya bisa Parents lakukan guna menjalin komunikasi dengan bayi baru lahir.
1. Ajak Bicara dan Beri Sentuhan Lembut
Seiring berjalannya waktu, si kecil akan terbiasa melihat orangtuanya dan akan mulai fokus pada wajahnya. Namun, indera sentuhan dan pendengaran sangat penting.
Ajaklah ia bicara sesering mungkin meski ia tidak mengerti apa yang Parents katakan. Suara Ayah dan Bunda yang tenang dan meyakinkan menunjukkan keamanan baginya.
Bayi yang baru lahir akan belajar tentang kehidupan melalui setiap sentuhan. Berikan banyak ciuman lembut, maka si kecil akan merasakan dunia sebagai tempat yang menenangkan.
2. Tanggap Setiap Kali Bayi Menangis
Berkomunikasi dengan bayi baru lahir adalah tentang memenuhi kebutuhan mereka. Oleh sebab itu, selalu tanggapi setiap kali si kecil menangis. Respons cepat terhadap tangisan bayi membuat mereka tahu bahwa ia penting dan patut diperhatikan.
Mungkin ada saatnya Parents sudah memenuhi semua kebutuhan si kecil, tapi ia terus saja menangis. Jangan putus asa, si kecil mungkin terlalu bersemangat dan memiliki terlalu banyak energi, atau hanya perlu menangis tanpa alasan yang jelas.
3. Saat Bayi Rewel, Apa yang Harus Parents Lakukan?
Biasanya bayi mengalami masa rewel pada waktu yang sama setiap hari, umumnya antara sore dan malam hari. Meskipun semua bayi yang baru lahir suka menangis dan membuat keributan, bayi yang dinyatakan sehat akan menangis selama lebih dari 3 jam per hari, lebih dari 3 hari per minggu selama setidaknya 3 minggu.
Kondisi ini dikenal sebagai kolik. Ini bisa sangat menjengkelkan, tapi kabar baiknya adalah kondisi ini hanya sementara. Kebanyakan bayi melewati masa itu pada usia 3 atau 4 bulan.
Cobalah untuk menenangkan si kecil, hibur dia dengan gerakan, seperti bergoyang atau berjalan bolak-balik melintasi ruangan. Sebagian bayi akan merespons suara, seperti musik lembut atau dengung penyedot debu. Mungkin perlu waktu untuk mencari tahu kenyamanan terbaik apa yang dimiliki si kecil selama masa-masa penuh tekanan ini.
Penyebab Bayi Menangis Keras dan Lama
Jika Parents mendapati tangisan si kecil terdengar aneh, tidak seperti biasanya, atau menangis keras dan lama, bisa jadi ia sedang mengalami hal berikut:
- Sakit. Jika si kecil menangis keras dan lama saat dipegang atau diayun, mungkin ia sedang sakit. Segera hubungi dokter, terutama jika bayi mengalami demam (38°C atau lebih).
- Iritasi mata. Kornea yang tergores atau “benda asing” di mata bayi dapat menyebabkan kemerahan dan robek, sehingga membuatnya menangis. Hubungi dokter jika ini terjadi.
- Kesakitan. Bisa jadi ada benda asing yang melukai kulitnya. Periksa semua bagian, bahkan setiap jari tangan dan kakinya. Terkadang, rambut yang terlilit juga dapat menyebabkan rasa sakit.
Dengan memahami tangisan bayi baru lahir sebagai cara berkomunikasinya, diharapkan ikatan antara orangtua dan bayinya akan semakin erat. Si kecil pun dapat terpenuhi kebutuhannya dan teratasi masalahnya dengan cepat.
Sumber: Kid’s Health
Baca Juga:
Lagu Katy Perry Hentikan Tangisan Bayi dalam Sekejap
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.