Kapan seorang dikatakan memasuki masa balita?
Sekalipun masa balita adalah singkatan dari bayi lima tahun, namun sebenarnya rentang usianya bisa diperkirakan antara dua sampai lima tahun.
Sebagian orang menggunakan istilah batita sebagai kependekan dari bayi tiga tahun.
Selain soal usia, ada hal lain yang bisa diperhatikan dari tingkah laku bayi yang akan meninggalkan masa bayinya menuju tahapan menjadi seorang balita.
Berikut ciri dan tahapan yang akan Anda lihat dari si Kecil.
Artikel terkait: 7 Balita Kesayangan Netizen, Keponakan Online Populer dan Gemesin!
Ciri Bayi Memasuki Masa Balita
1. Ia Mulai Memiliki Pendapat Sendiri
Anak Anda akan menolak saat diajak mandi ataupun di dalam rumah saja.
Ia juga mulai bisa memutuskan mau pakai baju atau tidak maupun ingin memakai baju apa.
Bukan Anda yang mengatur segalanya, justru para BBG (Balita Baru Gede) ini yang akan mengatur orang tuanya.
Pada fase inilah emosi orang tua naik turun.
Bahkan, orang tua yang paham bahwa parenting bergaya ngomel-ngomel itu buruk bisa jadi malah kelepasan marah-marah dan ‘bertengkar’ dengan si pemberontak kecil ini.
Artikel terkati: 10 Susu Formula untuk Balita Telat Bicara, Rekomendasi Terbaik di 2024!
2. Memilih-milih Makanan
Ia mulai suka makanan tertentu dan tak segan melakukan aksi mogok makan atau GTM kalau tak dituruti.
Selain itu, sekalipun memintanya dengan bahasa anak balita yang tak jelas, ia ingin orang dewasa memahami bahwa apa yang ia mau harus persis seperti yang dia bayangkan.
3. Pengalaman Buruk Potty Training
Melepaskan popok darinya adalah hal yang sulit. Karena orang tua sering kali tak tahu kapan harus buru-buru ke kamar mandi sebelum ia terlanjur pipis atau justru pup di sembarang tempat.
Mengajari anak memakai kamar mandi dengan benar memang sungguh perjuangan ya, Parents..
Artikel terkait: 3 Tips Efektif Agar si Kecil Lulus Toilet Training dalam 3 Hari!
4. Seisi Rumah Menjadi Tempat Bermain
Saat anak sudah mulai bisa jalan dan berlarian, maka setiap jengkalnya akan menjadi arena bermain untuk si Kecil.
Dari mulai lemari yang mulai di panjat, sofa yang dijadikan trampoline mendadak yang dilompati seenaknya, sampai seluruh ruangan rumah berubah menjadi kapal pecah.
Jadi, jangan heran kalau pada akhirnya rumah akan selalu berantakan, apalagi bagi yang tak punya asisten rumah tangga.
Parents tinggal tutup telinga kalau ada komentar buruk tentang kondisi rumah Anda.
Sebagai orang tua, hal yang melegakan adalah anak yang sehat. Sekalipun ia adalah suka memberantaki rumah.
5. Segala Sesuatu Bisa Menjadi Mainan
Tak cukup rumah jadi tempat bermain, barang perabotan Anda pun akan jadi sasaran mainannya.
Masa balita yang penuh petualangan akan membuat ia aktif memainkan segala macam barang yang terjangkau dengan tangan kecilnya.
6. Suka Mengeksplorasi Tubuh
Ia tak hanya mulai mengeksplorasi tubuh ibunya saat menyusui dengan meremas dan menggigit semaunya. Namun ia mulai memainkan anggota tubuhnya sendiri.
Misal, ia akan mulai suka bermain dengan organ kemaluannya sendiri sekalipun Anda akan melarangnya.
Namun, bagi anak yang menginjak masa balita, kelamin maupun anggota tubuh lainnya akan dianggap sebagai mainan yang memberikan kepuasan tersendiri jika memainkannya.
Artikel terkait: Normalkah Bila Balita Sering Memainkan Kelamin-nya Sendiri?
7. Sering Tantrum
Mengatakan ‘tidak mau’ saja belum cukup. Ia akan memulai aksi tantrum untuk merebut perhatian Anda dan membuat masa balitanya ‘komplit’.
Tantrum memang menjengkelkan, Anda perlu mencoba berbagai cara untuk membuatnya tenang.
Tapi, bagaimanapun ia sedang menjadi pemberontak kecil yang akan menantang kesabaran Anda setiap saat.
Artikel terkait: Cara Cerdas Mengatasi Anak yang Sedang Tantrum
8. Menunjukkan Ekspresi Polos
Masa balita tak hanya soal yang menjengkelkan. Banyak orang meyakini bahwa anak-anak adalah sosok pemaaf yang luar biasa.
Semarah apa pun, ia tak akan mengambek lama-lama karena ia akan segera memeluk dan mencium Anda dengan antusias seolah tak terjadi apa-apa 10 menit lalu.
Begitu pun jika bertengkar.
Balita yang beberapa menit lalu bertengkar akan langsung bisa akrab dengan sendirinya.
***
Jika anak mengalami hal di atas, maka ia sudah tidak bisa disebut sebagai bayi lagi.
Masa balitanya membuat ia ingin diperlakukan sebagai anak yang didengar pendapat dan keinginannya.
Sebagai anak yang sedang belajar bicara, barangkali apa yang ia ucapkan akan tampak lucu atau justru menjengkelkan karena Anda tak paham bahasanya.
Namun percayalah, ia berusaha keras untuk berkomunikasi dengan Anda agar kalian dapat saling memahami.
10 signs your baby is no longer a baby (and is entering toddlerhood)
https://babyology.com.au/toddler/learning-and-development/10-signs-baby-no-longer-baby/
Behaviour
https://www.babycenter.com/toddler/behavior
Toddlers: behaviour tips & strategies
https://raisingchildren.net.au/toddlers/behaviour/behaviour-management-tips-tools
Baca juga:
12 Ide Menu Sarapan Pagi untuk Balita 3 Tahun ke Atas, Unik dan Sehat
4 Jenis Imunisasi untuk Balita 18 Bulan dan Dampaknya jika Terlambat Diberikan