Anak mengonsumsi garam memang diperbolehkan untuk menambah rasa pada makanan yang ia konsumsi. Namun, kelebihan asupan garam pada si kecil juga dinilai tidak baik bagi kesehatan. Lalu, apa saja tanda-tanda anak yang sudah terlalu banyak mengonsumsi garam yang perlu diketahui orang tua?
Artikel terkait: Garam untuk ibu hamil, berapa takaran yang aman untuk dikonsumsi?
Tanda Anak Kelebihan Asupan Garam
1. Sering Haus dan Nafsu Makan Meningkat
Dokter anak sekaligus profesor di Universitas Standford, May Loo, M.D, menjelaskan bahwa asupan garam berlebihan akan membuat anak mudah haus.
Ia menjelaskan, rasa haus luar biasa pada anak tanpa adanya pemicu seperti kelelahan atau panas bisa saja menjadi tanda bahwa konsumsi garam padanya sudah berlebih.
“Karena sifat natrium itu menahan air. Lebih banyak natrium dalam tubuh, maka lebih banyak pula air yang dibutuhkan. Jika anak mudah haus tanpa sebab, maka bisa saja asupan garam berlebih pemicunya,” ungkap May seperti yang dilansir dari laman Parents.
Tidak hanya perasaan sering haus, dokter May juga mengatakan bahwa kelebihan garam juga bisa menyebabkan nafsu makan seseorang meningkat dari biasanya.
2. Terus-terusan Meminta Makanan yang Gurih
Tidak dapat dipungkiri, rasa garam yang kuat bisa membuat makanan lebih enak. Namun, karena rasanya yang begitu kuat, maka rasa makanan yang kadar garamnya lebih sedikit dari sebelumnya mungkin akan terasa hambar saat dimakan.
Maka, tidak heran jika si kecil mungkin akan ketagihan oleh camilan gurih seperti kripik daripada buah-buahan.
Salah satu langkah agar anak tidak ketergantungan makanan gurih, Parents bisa mencoba memperkenalkan dirinya pada berbagai jenis bumbu masakan. Ganti garam dengan rempah lain seperti lada atau peterseli pada makanannya.
3. Berat Badan Bertambah Signifikan
Banyak yang menganggap bahwa gula dan lemak merupakan penyebab utama obesitas pada anak. Namun sebenarnya, beberapa studi juga menilai bahwa asupan garam berlebihan pun bisa menjadi faktor risiko yang perlu diwaspadai.
“Makanan asin bisa menjadi faktor risiko tambahan dari obesitas. Jika tidak ditangani dengan baik, obesitas juga cenderung berkembang menjadi penyakit lain seperti timbulnya masalah jantung atau darah tinggi,” ungkap May.
4. Urin Bewarna Gelap
Menurut Profesor Urologi Craig Peters dari UT Southwestern Medical Center, urine bewarna gelap juga bisa merupakan tanda jika asupan garam berlebihan.
Menurutnya, urin bewarna kuning gelap dengan bau yang kuat merupakan tanda umum jika seseorang termasuk anak-anak kelebihan asupan natrium tinggi.
“Meski demikian, tidak menutup kemungkinan juga ada banyak faktor lain yang menyebabkan perubahan warna pada urine. Untuk memastikan, orang tua bisa melakukan tes urin atau urinalisis untuk memastikan,” jelas Craig.
5. Tekanan darah Tinggi
Konsumsi garam dalam jumlah tinggi bisa memicu hipertensi atau tekanan darah tinggi. Selain itu, menurut penelitian yang diterbitkan dalam American Family Physician, 7 persen anak usia 3 – 18 tahun mengalami kondisi tersebut.
Sama seperti orang dewasa, kebanyakan mereka mungkin tidak menyadari mengalami tekanan darah tinggi.
Maka, American Academy of Pediatircs merekomendasikan pemeriksaan tekanan darah pada anak secara teratur setiap tahunnya, terutama ketika ia mulai memasuki usia 3 tahun. Kondisi hipertensi yang tidak ditangani dengan baik akan membuat seseorang rentan terhadap penyakit kardiovaskular.
“Karena biasanya hipertensi ini juga kerap terjadi tanpa disadari, maka asupan garam perlu dikurangi sebagai upaya mengurangi faktor risiko. Batasi asupan garam terlebih jika anak sering pusing dan lemas,” pungkas dokter May.
Artikel terkait: Garam untuk bayi yang pertama kali MPASI, apakah dibolehkan?
Batas Kebutuhan Garam Harian untuk Anak
Mengonsumsi garam memang tidak selamanya buruk. Malah, garam juga dinilai bermanfaat untuk berbagai fungsi fisiologis.
Namun tentunya, asupan garam yang berlebihan juga dinilai tidak baik. Kelebihan garam dapat menimbulkan rasa gampang lapar dan haus pada anak yang dapat meningkatkan risiko obesitas.
Selain itu, mengonsumsi garam dalam jumlah tinggi juga dinilai tidak baik bagi kesehatan, terutama ginjal. Hal ini berlaku baik bagi anak-anak maupun orang dewasa secara keseluruhan.
Oleh karena itu, Parents perlu memperhatikan asupan garam pada anak agar kesehatannya tetap terjaga.
Secara umum, kebutuhan garam pada anak berbeda dengan orang dewasa. Takaran kebutuhan garam untuk si kecil juga disesuaikan dengan usia mereka.
Dilansir dari laman National Health of Service, berikut merupakan batas asupan konsumsi garam untuk anak-anak yang perlu diperhatikan, yakni:
- Bayi hingga 12 bulan: Kurang dari 1 gram, sekitar 0,4 gram natrium. Biasanya, bayi yang masih menyusui sudah bisa mendapatkan takaran asupan garam yang tepat dari pemberian ASI.
- Anak usia 1 – 3 tahun: 2 gram sehari, sekitar 0,8 gram natrium
- Usia 4 – 6 tahun: 3 gram garam sehari, sekitar 1,2 gram natrium
- Anak usia 7 – 10: 5 gram sehari, sekitar 2 gram natrium
- Usia 11 tahun ke atas: 6 gram sehari, sekitar 2,4 gram natrium
Sementara itu, mengontrol asupan garam pada anak juga cenderung sulit. Pasalnya, makanan yang dikonsumsi sehari-hari oleh anak seperti keju, daging, atau pun olahan ikan juga mengandung tinggi garam.
Hal ini mungkin saja membuat beberapa Parents sulit mengetahui apakah asupan garam pada si kecil sudah tepat atau pun malah berlebih. Maka, untuk memudahkan, Anda bisa menjadikan ciri-ciri anak kelebihan garam di atas sebagai warning, ya.
Artikel terkait: Studi: 90 persen garam laut terkontaminasi plastik, peringatan buat Parents!
Itulah beberapa tanda si kecil kelebihan garam yang perlu diperhatikan. Segera kurangi asupan garam pada anak apabila tanda-tanda tersebut sudah tampak pada si kecil.
Juga, selalu pastikan takaran garam pada makanan yang diberikan kepada si kecil sesuai dengan usia agar kesehatannya tetap terjaga, ya, Parents!
***
Referensi: Alodokter, Parents
Baca juga:
Bahaya Banget! Ini 10 Akibat Terlalu Banyak Mengonsumsi Gula
Benarkah Ada Kondisi Sugar Rush atau Anak Aktif karena Kelebihan Gula? Cek Faktanya!
Beda jenis garam beda juga nutrisinya, mana yang paling baik?