Sebentar lagi memasuki bulan Ramadan, sudahkah si kecil memahami apa saja rukun dan syarat wajib puasa? Jika belum, sebelum puasa dimulai tak ada salahnya untuk memberika pemahaman hal ini.
Secara umum, syarat wajib puasa merupakan sebuah syarat atau hal yang perlu dipenuhi oleh seorang muslim untuk melakukan ibadah. Jika syarat ini tidak terpenuhi, maka ibadahnya dikatakan gugur atau tidak sah. Sedangkan rukun adalah hal yang perlu dilakukan seorang muslim dalam beribadah.
Sementara itu, puasa di bulan Ramadan merupakan ibadah wajib bagi setiap muslim. Hal ini pun tertulis dalam surat al-baqarah ayat 183. Allah SWT memerintahkan umat Islam berpuasa di bulan tersebut sebagai bentuk ketakwaan kepada-Nya. Surat itu berbunyi:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
“Yā ayyuhallażīna āmanụ kutiba ‘alaikumuṣ-ṣiyāmu kamā kutiba ‘alallażīna ming qablikum la’allakum tattaqụn,”
Artinya: “Wahai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Artikel terkait: Ramadhan tiba, ajarkan 7 makna puasa ini pada si kecil, yuk!
Syarat Wajib dan Rukun Puasa Bulan Ramadan
Melansir berbagai sumber, ada beberapa syarat wajib yang perlu dipenuhi umat Muslim sebelum berpuasa, yakni:
1. Seorang Muslim atau Muslimah
Seseorang yang wajib menjalankan ibadah puasa atau shaum adalah mereka yang beragam Islam. Sebagaimana yang tertulis dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Turmudzi dan Imam Muslim berikut ini:
“Dari Abi Abdurrahman, yaitu Abdullah Ibn Umar Ibn Khattab r.a, berkata: Saya mendengar Rasullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, Islam didirikan dengan lima hal. Yaitu persaksian tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya, didirikannya salat, dikeluarkannya zakat, dikerjakannya haji, dan dikerjakannya puasa Ramadan” (Hadits Shahih, riwayat al-Bukhari: 7 dan Muslim: 19)
2. Ketika Sudah Baligh
Syarat wajib berikutnya, seseorang harus baligh terlebih dulu agar ibadah puasanya diterima. Mengutip laman Nu Online, orang dikatakan baligh dengan ketentuan apabila laki-laki ia pernah keluar mani dari kemaluannya baik keadaan tidur atau terjaga, sedangkan sudah keluar haid khusus untuk perempuan di rentang usia minimal 9 tahun.
Sementara itu, bagi yang belum keluar mani atau hadi, batas minimal usia dikatakan baligh adalah ketika berusia 15 tahun setelah ia dilahirkan. Artinya, anak-anak yang belum memenuhi ciri-ciri baligh tersebut tidak diwajibkan berpuasa.
3. Berakal Sehat
Selain baligh, seorang Muslim juga perlu memiliki akal sehat sebagai syarat wajib. Berakal sehat di sini maksudnya, seseorang sedang dalam keadaan sadar penuh, tidak mabuk, dan tidak mengalami cacat mental atau gila.
4. Sehat Jasmani dan Mampu Berpuasa
Seorang muslim diwajibkan berpuasa apabila ia dalam keadaan sehat jasmani dan mampu melaksanakan ibadah tersebut. Sehat jasmani di sini adalah seseorang tidak dalam keadaan sakit, serta kegiatan ibadah puasa tidak memengaruhi kesehatan fisiknya.
Jika ia tidak mampu berpuasa karena sebab tertentu seperti sakit, maka diwajibkan mengganti di bulan berikutnya apabila sudah sehat kembali, atau pun membayar fidyah apabila memiliki halangan lain yang menyebabkan ia tidak bisa berpuasa seperti contohnya; sudah lansia.
Artikel terkait: Niat dan Doa Buka Puasa Ganti Ramadan, Parents Sudah Menjalankannya?
5. Tidak Sedang dalam Perjalanan (Safar)
Syarat wajib berikutnya, seseorang yang sedang dalam perjalanan yang memberatkan atau musafir, juga tidak diwajibkan melakukan puasa Ramadan. Ia bisa mengganti puasa di hari lain atau pun membayar fidyah.
6. Tidak Sedang Haid atau Nifas
Khusus perempuan, ia diwajibkan berpuasa apabila tidak sedang dalam masa haid atau nifas. Seorang perempuan dalam kondisi ini perlu membatalkan puasanya. Namun, utang puasa Ramadan yang tidak dilaksanakan karena sebab ini, harus diganti di hari lain sebelum bulan Ramadan berikutnya tiba.
7. Mengetahui Awal Ramadan
Terakhir, syarat wajib berikutnya adalah mengetahui awal atau hari pertama puasa Ramadan hingga sebulan penuh. Di Indonesia sendiri, ketetapan awal Ramadan ditentukan melalui sidang isbat yang dilaksanakan oleh Kementrian Agama.
Adapun syarat wajib ini pun tertera dalam hadis Nabi Muhammad SAW yang berbunyi:”Berpuasa dan berbukalah karena melihat hilal, dan apabila hilal tertutup awan, maka sempurnakanlah hitungannya bulan menjadi 30 hari.” (HR. Bukhari)
Rukun Puasa Ramadan
Agar puasa Ramadan sah, ada beberapa rukun yang wajib dilakukan oleh seorang Muslim, yakni:
-
Membaca Niat Puasa Ramadan
Setiap orang yang akan puasa, perlu membaca niat, ini hukumnya wajib agar ibadahnya diterima dengan baik oleh Allah SWT.
Bacaan niat puasa Ramadan adalah:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
“Nawaitu sauma ghadin an’adai fardu syahri ramadani hadzihisanati lillahita’ala”
Artinya: “Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardu (kewajiban) di bulan Ramadan tahun ini karena Allah Ta’ala”
Artikel terkait: Membaca Niat Puasa Ramadan Setelah Subuh, Bagaimana Hukumnya?
-
Menahan Diri dari yang Membatalkan Puasa
Saat berpuasa, umat Islam harus menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar atau ketika subuh hingga matahari terbenam kembali (saat magrib). Adapun hal yang bisa membatalkan puasa yakni:
- Makan dan minum secara sengaja
- Muntah dengan sengaja
- Berhubungan seksual di siang hari
- Sengaja mengeluarkan air mani
- Menstruasi dan nifas
- Berniat untuk berbuka puasa sebelum waktunya
- Murtad dari Islam
Nah, itulah beberapa syarat wajib dan rukun puasa yang perlu diketahui. Jangan lupa berikan pemahaman pada anak. astikan untuk melakukan semua rukunnya agar ibadahnya berkah dan diterima Allah SWT, ya. Semoga bermanfaat!
***
Baca juga:
Pentingnya melatih anak berpuasa sejak dini, ini cara yang bisa Parents lakukan
Ramadan Sebentar Lagi tapi Utang Puasa Belum Dibayar, Bagaimana Hukumnya?