TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Perkembangan Otak
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Event

Lahir Prematur, anak Surya Saputra pakai kacamata di usia 2 tahun

Bacaan 4 menit
Lahir Prematur, anak Surya Saputra pakai kacamata di usia 2 tahun

Bayi kembar prematur yang lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu lebih cenderung memiliki masalah kesehatan.

Seperti anak kembar pasangan Cynthia Lamusu dan Surya Saputra, yang lahir prematur di usia kandungan 33 minggu. Anak laki-laki yang bernama Artharva Bimasena Saputra (2 tahun) sekarang ini menderita gangguan mata.

Gangguan mata yang diderita Bima sapaannya, ini bisa memberikan beberapa dampak buruk jika tak segera ditangani, paling parah adalah kebutaan. Kini, Bima yang baru berusia dua tahun, terpaksa harus mengenakan kacamata karena terkena gangguan Aggressive posterior retinopathy of prematurity (AP-ROP). Menurut Surya Saputra, hal itu dikarenakan salah satu anak kembarnya itu lahir secara prematur.

“Minus itu akibat dari kondisi AP-ROP karena waktu itu kelahiran dia yang prematur. Jadi prematur di-scanning full dan akhirnya ketahuan bahwa Bima itu kena AP-ROP,” ucap Surya Saputra, saat ditemui di Grand Indonesia, kawasan MH Thamrin, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

Keluarga Surya Saputra dan Cynthia Lamusu (foto : Instagram)

Keluarga Surya Saputra dan Cynthia Lamusu (foto : Instagram)

Meski begitu, Surya menambahkan bahwa ia dan Cynthia tak masalah anaknya wajib mengenakan kacamata karena hal itu adalah solusi terbaik saat ini. “Tapi kami enggak ada masalah mata (anak) minus karena bisa pakai kacamata, yang penting dia masih jelas lihat warna, dia masih tahu ‘red, merah; biru, blue’ bentuk pun gitu, dia bilang, panah, bulat, kotak, yang penting itu dia tahu,” ungkap Surya Saputra.

Sementara Cynthia mengaku bahwa ia dan Surya perlahan mulai membiasakan putranya untuk mengenakan kacamata. “Awalnya itu sempat dia minta lepas terus karena enggak nyaman, tapi lama-lama dia mulai terbiasa,” ucap Cynthia saat ditemui di lokasi yang sama.

Sempat lakukan operasi kecil

Surya Saputra mengatakan untuk mengatasi masalah gangguan mata ini Bima sempat menjalani operasi kecil beberapa waktu lalu. “Jadi itu udah ada penanganannya, ada operasi kecil. Alhamdulillah sekarang matanya sehat, bisa lihat. Meski harus pake kacamata minus,” kata Surya.

Sejak itu, Surya dan istrinya Cynthia Lamusu, harus bolak-balik ke dokter untuk mengecek kesehatan Bima. Meski demikian Surya mengaku tidak terlalu risau dengan hal itu. Dia lebih mengkhawatirkan tumbuh kembang anak untuk ke depannya.

“Saya pikirkan adalah bagaimana tumbuh kembangnya Bima ini lebih baik. Karena kalau enggak pakai kacamata pasti akan burem. Kalau burem pasti akan berpengaruh nanti belajarnya,” kata Surya.

Lantas apakah gangguan pada mata tersebut bisa pulih seperti sediakala? “Kalau soal itu saya enggak tahu. So far sih so good, enggak ada masalah. Doakan saja sampai dewasa nanti tidak ada masalah,” kata dia.

Kelahiran prematur berisiko terkena penyakit kardiovaskular

Sebanyak 90 persen bayi yang lahir sebelum 33 minggu, bisa selamat, dan pulang ke rumahnya. Namun, sayangnya mereka yang pulang ini masih harus menanggung dampak kelahiran prematur hingga dewasa, yakni risiko sakit parah di kemudian hari. Mereka yang kategori prematur adalah hanya 32-34 minggu di dalam kandungan dari seharusnya 40 minggu.

Responden prematur direkrut dengan bantuan Bliss, sebuah badan amal untuk membantu bayi prematur di Inggris. Para peneliti menggunakan Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan teknik pembuatan profil kimia lanjutan untuk menyelidiki perbedaan biologis pada remaja yang lahir prematur.

Spektroskopi resonansi magnetik nuklir (NMR) menunjukkan perbedaan dalam susunan kimia urin mereka. Subjek prematur menghasilkan lebih banyak metabolit yang terkait dengan peradangan, tekanan darah tinggi, dan penumpukan lemak yang lebih besar. Relawan yang lahir prematur, memiliki tekanan darah lebih tinggi dibanding mereka yang lahir normal.

Profesor Neena Modi, peneliti utama dalam studi ini menyarankan pemantauan kesehatan bayi prematur saat masa kanak-kanak dan remaja. Pria dan wanita prematur mungkin berisiko lebih besar terkena penyakit kardiovaskular dan metabolik. Namun, kemungkinan tersebut dapat diminimalisir dengan melihat tanda-tanda penyakit sejak dini dan menjaga mereka tetap sehat dengan mengatur pola hidup, dan pengobatan yang sesuai.

“Ini hanya sebuah penelitian kecil tapi perbedaan yang kami temukan cukup mengejutkan,” katanya.

 

Sumber : Kompas 

Baca juga :

Ibu ini berbagi kisah suka duka merawat bayinya yang lahir prematur

Keguguran dan kehilangan 3 bayi prematur, akhirnya ibu ini bisa memiliki anak yang sehat

 

Cerita mitra kami
Baby HUKI Ajak Bunda Pintar Playdate bersama Nikita Willy dan Issa, Bagikan Tips Bonding Sehat dengan si Kecil
Baby HUKI Ajak Bunda Pintar Playdate bersama Nikita Willy dan Issa, Bagikan Tips Bonding Sehat dengan si Kecil
Cerita Lucu Kuncir Rambut Sarwendah dan Si Bungsu Thania Bikin Netizen Terhibur
Cerita Lucu Kuncir Rambut Sarwendah dan Si Bungsu Thania Bikin Netizen Terhibur
3 Alasan Penting Beli Rumah Idaman untuk Keluarga harus Jadi Prioritas
3 Alasan Penting Beli Rumah Idaman untuk Keluarga harus Jadi Prioritas
Jadi Orangtua Baru, Ini 5 Tips Parenting Positif Ala Irish Bella
Jadi Orangtua Baru, Ini 5 Tips Parenting Positif Ala Irish Bella

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

theresia

  • Halaman Depan
  • /
  • Hiburan
  • /
  • Lahir Prematur, anak Surya Saputra pakai kacamata di usia 2 tahun
Bagikan:
  • 31 Film Semi Filipina Terpanas Paling Populer, Khusus Dewasa!

    31 Film Semi Filipina Terpanas Paling Populer, Khusus Dewasa!

  • 25 Inspirasi Ucapan Selamat Hari Natal 2025 yang Penuh Harapan

    25 Inspirasi Ucapan Selamat Hari Natal 2025 yang Penuh Harapan

  • 52 Film Horor Indonesia Terseram Rating Tinggi dan Paling Populer

    52 Film Horor Indonesia Terseram Rating Tinggi dan Paling Populer

  • 31 Film Semi Filipina Terpanas Paling Populer, Khusus Dewasa!

    31 Film Semi Filipina Terpanas Paling Populer, Khusus Dewasa!

  • 25 Inspirasi Ucapan Selamat Hari Natal 2025 yang Penuh Harapan

    25 Inspirasi Ucapan Selamat Hari Natal 2025 yang Penuh Harapan

  • 52 Film Horor Indonesia Terseram Rating Tinggi dan Paling Populer

    52 Film Horor Indonesia Terseram Rating Tinggi dan Paling Populer

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti