Setelah berbulan-bulan ditetapkan sebagai zona merah (dan bahkan hitam) risiko penularan COVID-19, kini Wali Kota Risma menyebut Surabaya sudah menjadi zona hijau. Klaim Surabaya zona hijau berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang menunjukkan tingkat penularan COVID-19 di Surabaya sudah menurun.
Pernyataan itu disampaikan Risma saat teleconference dengan pedagang serta perwakilan masyarakat yang tinggal di wilayah Kecamatan Gunung Anyar, Minggu (2/8).
“Di mana kondisi Surabaya sudah (zona) hijau yang artinya penularannya kita sudah rendah,” kata Risma seperti dilansir laman Detik (3/8).
Dia juga menjelaskan bahwa tren tingkat kesembuhan pasien COVID-19 terus meningkat. Artinya, pasien COVID-19 di Surabaya jauh lebih banyak yang sembuh daripada sebelumnya.
“Pasien yang sembuh juga sudah banyak,” imbuhnya.
Lalu, bagaimana dengan peta sebaran COVID-19 di Surabaya?
Dilihat dari laman lawancovid-19.surabaya.go.id/ data terakhir masih per 31 Juli 2020 dan belum ada update hingga per 2 Agustus 2020.
Akan tetapi, dari data terakhir 31 Juli 2020, angka kumulatif konfirmasi terdapat 8.691 orang, sedangkan konfirmasi dalam perawatan ada 2.676 orang. Untuk pasien konfirmasi sembuh terdapat 5.244 orang dan konfirmasi meninggal 771 orang.
Data Sebaran Kasus Konfirmasi Sembuh dan Meninggal Per-wilayah di Surabaya
Foto file: Esti Widiyana/detikcom
- Surabaya Barat: Konfirmasi pasien positif sebanyak 1.178 orang. Sementara pasien yang sembuh ada 658 orang dan konfirmasi meninggal ada 87 orang.
- Surabaya Pusat: Konfirmasi pasien positif sebanyak 1.116 orang. Sementara konfirmasi sembuh ada 644 orang dan konfirmasi meninggal ada 130 orang.
- Surabaya Utara: Konfirmasi pasien positif sebanyak 1.546 orang. Sementara konfirmasi sembuh ada 1.010 orang dan konfirmasi meninggal ada 152 orang.
- Surabaya timur: Konfirmasi pasien positif sebanyak 2.787 orang. Sementara konfirmasi sembuh ada 1.762 orang dan konfirmasi meninggal ada 219 orang.
- Surabaya Selatan: Konfirmasi pasien positif sebanyak 2.064 orang. Sementara konfirmasi sembuh ada 1.170 orang dan konfirmasi meninggal ada 183 orang.
Risma Melakukan Sidak di Kawasan Zona Merah di Surabaya
Foto file: Deny Prastyo Utomo/detikcom
Menurunnya tingkat penularan COVID-19 di Surabaya juga tak lepas dari langkah Pemerintah Kota yang aktif melakukan sidak di kawasan zona merah seperti wilayah Rungkut dan Surabaya Barat.
Beberapa waktu lalu, tepatnya pada Selasa (7/7), Wali Kota Risma pernah sidak di kawasan zona merah wilayah Surabaya Barat. Saat itu pemkot juga memiliki ‘PR’ di dua wilayah Surabaya Timur. Bahkan Risma merasa aneh dengan wilayah tersebut, karena kasusnya justru berada di perumahan mewah.
“Ada PR sebetulnya di Sukolilo sama Rungkut. Tapi Rungkut ini fenomenanya aneh, karena di perumahan-perumahan bagus,” ujar Risma.
Dari peta sebaran COVID-19 Surabaya, di Kecamatan Rungkut terdapat pasien konfirmasi ada 42 orang dari enam kelurahan. Sedangkan di Sukolilo terdapat 6 orang terkonfirmasi dari dua kelurahan.
Lalu pada hari yang sama, Selasa (7/7), Risma pun mengelilingi kawasan zona merah lainnya. Seperti di Tandes, Banyu Urip dan Manukan, pukul 16.00-18.30 WIB. Risma dan jajarannya gencar melakukan sosialisasi, bahkan tak segan menindak tegas pelanggar yang mengabaikan protokol kesehatan saat itu.
“Di sini pandeminya masih tinggi di Tandes, saya turun di tempat yang pandeminya masih tinggi supaya warga tahu bahwa kita masih belum aman. Makanya kita lakukan sosialisasi,” kata Risma di Kantor Kecamatan Tandes, Selasa (7/7).
Risma tak henti-hentinya terus mengingatkan warga menggunakan masker hingga jaga jarak. Sebab, kebiasaan menutup mulut dan hidung itu dapat meminimalkan penularan Virus Corona.
“Kalau ke rumah wajib pakai masker, selalu cuci tangan dan kalau nggak perlu nggak usah keluar rumah. Sama jaga jarak di warung-warung kopi,” imbuhnya.
Surabaya Zona Hijau, Jalan Rungkut Menanggal Dibuka Kembali
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. (Dite Surendra/Jawa Pos)
Diketahui, Jalan Rungkut Menanggal tepatnya yang berbatasan dengan Perumahan Pondok Tjandra telah dibuka kembali. Menurutnya, hal itu penting dilakukan agar masyarakat dapat mengaktifkan kembali usahanya.
Dengan dibukanya kembali Jalan Rungkut Menanggal, Risma berharap warga di sekitar lebih disiplin menjalankan protokol kesehatan.
“Saya membuka ini supaya masyarakat bisa aktif kembali dengan usahanya. Jadi mohon untuk dipatuhi jangan terjadi hal yang tidak diinginkan,” kata Risma, dilansir dari situs Detik.
Risma juga memastikan akan terus mengembangkan protokol kesehatan yang sudah ada. Seperti membuat protokol di bengkel, serta kawasan perdagangan.
“Akan saya tata itu. Saya beri tirai plastik, nampan untuk transaksi. Kemudian wastafel di titik-titik keramaian. Saya berharap nanti kita bisa menata pasar seperti pasar-pasar yang lain,” jelasnya.
Selain itu, Risma juga berharap Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo lebih dioptimalkan guna menekan angka penyebaran. Dia juga meminta kerjasama dari para dengan melakukan pendampingan dan pemantauan.
“Mohon untuk saling mengingatkan satu sama lain. Apalagi sudah ada Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo dijaga jaraknya kalau ada pembeli yang tidak menggunakan masker boleh tidak dilayani,” pungkasnya.
Demikian kabar terbaru Surabaya zona hijau. Semoga penyebaran Virus Corona, termasuk di Surabaya, bisa segera teratasi.
Baca Juga:
Antisipasi penyebaran Covid-19, Risma perintahkan sterilisasi kota Surabaya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.