Bagaimana cara instansi pendidikan di Surabaya antisipasi corona yang sebarannya semakin meluas? Ini beberapa langkah yang diambil oleh Pemerintah Kota Surabaya dan beberapa kampus di ibukota Jawa Timur ini.
Antisipasi corona, sekolah di Surabaya diliburkan
Ilustrasi siswa sekolah dasar. (Haritsah Almudatsir/JawaPos)
Masifnya persebaran virus corona baru atau Covid-19 di Indonesia menjadi perhatian besar di lingkungan pendidikan Surabaya. Dinas Pendidikan Surabaya melakukan antisipasi dengan mengeluarkan surat pemberitahuan dengan Nomor: 420/5591/436.7.1/2020 Pada Sabtu (14/3).
Isi surat tersebut mengimbau seluruh kepala sekolah di Surabaya untuk meliburkan peserta didik di tingkat SD/MI, SMP/MTs, serta Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) mulai Senin (16/3) hingga Sabtu (21/3).
”Setelah dikeluarkan surat pemberitahuan libur sekolah setingkat KB (kelompok bermain) dan TK (taman kanak-kanak), kini keluar surat pemberitahuan yang baru untuk libur sekolah setingkat SD hingga SMP,” ujar Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara seperti dilansir dari Antara pada Minggu (15/3).
”Terkait dengan hal itu agar disampaikan kepada orang tua atau wali murid untuk memantau dan mengawasi putra/putrinya masing-masing,” sambung Febriadhitya.
Mengenai rencana ujian sekolah jengang SMP/MTs, lanjut Febriadhitya, sesuai surat pemberitahuan akan diatur lebih lanjut. Sekolah dapat memberikan tugas kepada peserta didik agar dikerjakan di rumah.
”Sedangkan untuk guru dan tenaga kependidikan tetap masuk seperti biasa,” kata Febriadhitya.
Surabaya antisipasi corona, prosesi wisuda ITS dilakukan tanpa salaman
Wisudawan ITS memakai hand sanitizer sebelum mengikuti prosesi wisuda kemarin. (Robertus Risky/Jawa Pos)
Sejumlah kampus dan sekolah pun melakukan langkah antisipasi persebaran Covid-19. Acara wisuda tanpa jabat tangan serta wajib menggunakan hand sanitizer.
Acara wisuda pun berlangsung tanpa seremoni salaman. Seperti yang dilakukan oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) pada Sabtu (14/3).
Kegiatan yang melibatkan ribuan wisudawan dan tamu undangan itu telah dipersiapkan secara matang oleh panitia. Ribuan botol hand sanitizer berukuran 60 mililiter dibagikan sebelum para wisudawan memasuki aula Graha ITS. Rangkaian prosesi wisuda pun banyak yang dipangkas agar tidak memakan waktu terlalu lama.
Saat prosesi wisuda berlangsung, wisudawan yang dipanggil untuk menerima ijazah harus menggunakan hand sanitizer sebelum naik panggung. Ketika penerimaan ijazah, wisudawan juga tidak berjabat tangan dengan rektor.
Hal ini dijelaskan oleh Rektor ITS Prof Mochammad Ashari saat memberikan sambutan kepada ribuan wisudawan dan tamu undangan.
’’Prosesi wisuda tahun ini sedikit berbeda dengan biasanya. ITS membagikan hand sanitizer kepada seluruh wisudawan,’’ kata Ashari seperti dikutip dari Jawa Pos.
Sekretaris ITS Dr Suhartono menyatakan, tindakan itu dilakukan sesuai dengan arahan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk menghindari kontak langsung antar manusia. Termasuk berjabat tangan.
’’ITS menyikapi persebaran virus korona dengan lebih berhati-hati. Kami juga telah mengimbau wisudawan yang sakit tidak hadir lebih dulu,’’ ujarnya.
Kampus di Surabaya antisipasi corona dengan memberlakukan kuliah daring
Beberapa kampus juga memberlakukan kuliah daring untuk menggantikan kuliah tatap muka di kelas demi mencegah persebaran Covid-19
ITS akan menghentikan sementara kuliah tatap muka di kelas dan diganti dengan kuliah daring. Kebijakan ini dibuat sebagai pencegahan persebaran virus corona.
Mahasiswa yang ingin melakukan bimbingan atau konsultasi dengan dosen bisa memanfaatkan media online lainnya. Contohnya, lewat grup WhatsApp. Jadi, dosen setiap mata kuliah bisa membuat grup online. Grup itu dapat digunakan sebagai tempat konsultasi atau tanya jawab.
’’Bisa menggunakan Google Classroom atau Share ITS,’’ jelasnya Sekretaris ITS Dr Suhartono.
Hal serupa dilakukan di Universitas Airlangga (Unair). Rektor Unair Prof Mohammad Nasih menjelaskan, dalam waktu dekat, Unair melaksanakan ujian tengah semester (UTS). UTS pun akan dilakukan melalui online. Kuliah maupun UTS online sejatinya sudah kerap dilakukan di beberapa fakultas Unair.
’’Nanti, setelah UTS, perkuliahan juga dilakukan secara online,’’ katanya.
Namun, tidak tertutup kemungkinan bakal ada kegiatan mahasiswa di kampus. Sebab, beberapa perkuliahan membutuhkan tatap muka. Misalnya, di fakultas kedokteran atau kegiatan yang berhubungan dengan laboratorium.
’’Mahasiswa boleh ke kampus. Menurut kami, kampus menjadi tempat yang aman bagi mahasiswa agar tidak stres,’’ ujarnya.
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA), juga melakukan tindakan yang sama. Rektor Masdar Hilmy mengungkapkan, perkuliahan daring dilakukan untuk sekali tatap muka per mata kuliah. Atau selama lima hari mulai pekan depan.
Sekolah rutin semprotkan disinfektan
Beberapa sekolah di Surabaya Barat juga sudah mulai mengambil tindakan mengantisipasi serangan virus corona.
Sekolah di bawah naungan Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) Gloria. Baik di kompleks TK-SMA di Kupang Indah, Jalan Pacar, maupun Pakuwon City. Instruksi pembersihan gedung dengan disinfektan sudah rutin dilakukan.
’’Kami gunakan ethyl alcohol kadar 70 persen. Jadi, kami tahu memang efektif,’’ kata Koordinator General Affairs YPK Gloria Susandra Limanto.
Selain gedung, alat belajar dan bagian-bagian yang sering disentuh tangan juga dibersihkan dan dibasuh menggunakan campuran cairan antiseptik khusus. Lokasi yang dimaksud adalah handrail, parapet, tombol lift, dan sakelar lampu.
Hal serupa juga dilakukan Sekolah Ciputra. Manajer Properti Sekolah Ciputra Arko menjelaskan bahwa kelas dan gedung disemprot setiap jam pulang sekolah. Setelah itu, kelas dikunci agar steril hingga bisa digunakan nanti.
Semoga wabah ini segera berakhir.
Sumber: Jawa Pos
Baca juga:
Tak perlu panik! Lakukan ini untuk mencegah terpaparnya virus corona
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.