Waspada apabila ibu hamil sering terpapar dengan suara bising atau hampir setiap hari mendengar suara bising. Pasalnya, bisa membawa pengaruh buruk pada kondisi kehamilan.
Bahkan, jika sering mendengar suara bising tak hanya bisa memperburuk kondisi pendengaran namun sekaligus memicu meningkatkan tingkat stres. Tak hanya itu, nyatanya suara bising juga berisiko memengaruhi kesehatan janin yang dikandung.
Menurut penjelasan dari dr. Eunike Kiki M. Sitompul yang dikutip dari situs alodokter, bekerja dengan kondisi bising saat hamil dapat menimbulkan efek kurang baik bagi janin. Salah satunya berisiko menghambat perkembangan janin.
Salah satu perkembangan janin yang terhambat tentu saja terkait dengan pendengaran janin. Pasalnya, tanpa disadari suara dapat menyebar ke seluruh tubuh ibu hamil yang kemudian menjangkau bayi yang berada di dalam kandungan.
Meskipun suara bising memang bakal teredam saat di dalam rahim, tapi mungkin saja bisa berpengaruh pada perusakan pendengaran bayi.
Patut Bunda ketahui, fungsi pendengaran janin sudah mulai berfungsi sejak usia kandungan sekitar 20 minggu. Artinya, sejak itu juga ibu hamil harus perlu lebih hati-hati. Maka dari itu, para ibu hamil disarankan untuk menjauh dari sumber kebisingan.
Bahkan, dampak suara bising tidak dapat ibu hamil cegah meskipun telah menggunakan penutup telinga. Pelindung telinga nyatanya hanya bisa melindungi ibu hamil saja, namun tidak melindungi pendengaran bayi.
Adapun batas suara yang dianjurkan untuk didengar yaitu kurang dari 85 desible. Sementara itu, sangat tidak dianjurkan bagi ibu hamil terkena suara yang bising di atas 115 desible.
Bahaya bagi ibu hamil jika sering mendengar suara bising
Ada beberapa risiko yang ‘menghantui’ ibu hamil yang sering mendengar suara bising. Apa sajakah itu?
- Kelahiran prematur
- Bayi memiliki berat badan yang kurang atau rendah
- Berisiko tinggi alami preeklampsia atau hipertensi karena kehamilan
- Gangguan pendengaran yang dialami oleh bayi
Suara bising sangat membahayakan janin
Dilansir dari situs AAP News & Journals, sebuah penelitian telah melakukan pengujian pada 12 anak dengan renyan usia 4 hingga 10 tahun yang mengalami gangguan pendengaran frekuensi tinggi.
Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa anak-anak tersebut mengalami gangguan pendengaran akibat ibu mereka yang sering mendengar suara yang bising saat hamil, dalam kisaran 85 hingga 95 desible.
Selain itu, penelitian pada hewan membuktikan bahwa terkena paparan suara yang bising selama kehamilan berdampak negatif terhadap perkembangan janin. Hasilnya mungkin serupa juga untuk manusia.
Bayi cenderung memiliki aktivitas motorik dan kematangan motorik yang terbatas. Mereka juga menunjukkan perilaku abnormal, keterlambatan dalam keterampilan belajar, dan memiliki tingkat kortisol yang lebih tinggi selama masa menyapih.
Dengan demikian, jika Bunda sedang hamil, segeralah untuk menghindar atau menjauh dari tempat-tempat yang bising. Pasalnya memang suara bising tidak baik untuk kesehatan ibu hamil janin.
Baca juga :
4 Bahaya yang Mengancam Bayi Jika Ibu Hamil Tidak Makan Dengan Baik
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.