Memaknai pernikahan dilakukan artis Maya Septha, salah satunya membagikan kalimat berbau motivasi di Instagram pribadinya. Selalu terlihat harmonis, siapa sangka Maya juga pernah merasakan sesuatu terhadap sang suami. Salah satunya kenyataan bahwa sang suami suka main game online.
Tak bisa dipungkiri, ya, Parents, semacam ada rasa gondok ketika mendapati suami asyik sendiri main game. Maunya kayak suami di drama Korea gitu, romantis dan mengayomi buah hati sama-sama. Namun, apa daya kalau suami lebih suka sama game di handphone-nya!
Curahan Hati Maya Septha Suami Suka Main Game Online
Pada tahun 2012, hati Maya Septha berlabuh pada hati seorang pria bernama Krisna Wardhana Sidarta. Bersama sang suami, mereka fokus mendidik ketiga buah hatinya Devon Sidarta, Kathleen Sidarta, dan Davinka Sidarta.
Tampil kompak dan jauh dari gosip miring, Maya kerap membagikan petuah seputar cinta dan rumah tangga di akun Instagram. Jangan sangka, Maya juga manusia yang mengeluhkan hal istri se-Indonesia.
Ternyata, suami Maya hobi bermain game online. Hal ini terungkap dalam sesi bincang santai bersama Roslina Verauli awal Februari ini. Kepada Psikolog Anak dan Keluarga itu, Maya mencurahkan isi hati terkait hobi sang suami.
“Kalau aku lagi live, aku sering banget dapat keluhan suamiku ini main game terus. Pulang kantor langsung tuh asyik main game. Terus aku mikir, lah, suami aku juga suka main game, lo,” ujar Maya membagikan ceritanya.
Menariknya, Maya tidak lantas emosi kepada sang suami dan menyikapi fenomena itu dengan santai. Maya merasa ia bukanlah tipikal perempuan yang memiliki hobi serupa, sehingga yang bisa ia lakukan adalah mencoba memahami.
“Mungkin aku enggak ngerti (game) karena aku enggak ikutan main. Aku enggak ngerti seberapa serunya, asyiknya di mana jadi aku enggak bisa ngerti sudut pandang dia,” lanjut Maya. Bukannya emosi, Maya lantas mencoba mempelajari situasi ini dengan mengikuti seminar dan informasi lainnya.
“Menurut aku kalau suami asyik main game jangan langsung emosi ‘kamu, tuh, main game mulu’. Coba tanya apa, sih, yang bikin kita sebel, kita cari apa yang sebenernya kita butuhkan dari pasangan.
Oh, ternyata kita ngerasa dicuekin. Kita mau dia punya waktu lebih banyak main sama anak, tapi malah dipakai buat main game. Jadi aku belajar untuk komunikasi dengan kata-kata yang baik,” lanjut Maya.
Artikel terkait: Tak Setuju dengan Opini Boleh Bandel Saat Muda, Ini Kata Maya Septha
Komunikasikan Keinginan dengan Pasangan
Maya sadar betul bahwa emosi dan mencak-mencak pada pasangan bukanlah solusi. Kemungkinannya bisa jadi suami semakin asyik bermain game, atau malah memicu konflik lebih besar yang sebenarnya tidak perlu.
“Aku belajar untuk ngomong ‘hei, aku kangen, lo, sama kamu. Boleh enggak main game-nya bentar saja, habis itu bareng sama aku. Atau ‘boleh enggak temenin aku dulu? Baru habis itu main game lagi, ya’. Karena aku tau main game itu bisa bablas dan bikin lupa waktu,” tukas Maya.
Setelah dipraktikkan, Maya sadar cara tersebut rupanya lebih efektif dibandingkan marah tak berkesudahan. Perempuan 35 tahun ini menyadari sebagai laki-laki, suami membutuhkan hiburan versinya sendiri.
Hal itu nyatanya mendapat dukungan dari Mbak Vera. Selaku Psikolog Keluarga, Vera menyebut sikap Maya sebagai I-Message. I-Message didefinisikan sebagai pesan apa yang ingin kita sampaikan kepada pasangan.
Vera menyebut bahwa pengakuan bahwa kita merindukan pasangan dan membutuhkan perhatian akan ‘menegur’ pasangan lebih mengena ke hati. Vera bahkan tidak menganjurkan kalimat ini disebutkan kepada pasangan.
- “Kamu, sih. main game mulu”
- “Kamu enggak pedulian”
- “Kamu enggak perhatian”
- “Kamu enggak ngerti aku capek”
- “Kamu enggak cinta lagi”
“Kalimat seperti itu lebih sering dikatakan sayangnya, padahal sebenarnya core issue nya bukan game. Yang jadi issue adalah kita merasa terabaikan. Kita ngerasa sendirian dan membutuhkan dukungan,” ujar Vera.
Artikel terkait: Menjadi Orang Tua, Maya Septha Belajar Parenting dari Pengalaman Masa Kecilnya
Utamakan I-Message
Lebih lanjut, Mbak Vera pun menuturkan agar kita lebih bisa jujur mengomunikasikan apa yang kita inginkan kepada pasangan. Termasuk ketika pasangan lebih memilih main game, praktikkan I-Message sebagai kunci efektif.
“Coba, deh, ngomong aku merasa apa, butuh apa. Misalnya ‘aku butuh support sayang, ini anak-anak lagi butuh perhatian, nih. Kalau kamu main game begini aku ngerasa sendirian’. Kan, kalau kayak begini lebih tersampaikan,” tutur Vera.
Senada dengan Mbak Vera, Maya pun setuju bahwa komunikasi seperti ini tak hanya membuat hubungan tetap adem tapi pesan yang diinginkan lebih clear.
“Apa yang kita rasakan itu valid, ya, beda kalau kita bilang ‘kamu, tuh, ya’ itu namanya nuduh. Beda kalau kita ngomongnya ‘Aku merasa..’ itu valid terlepas pasangan nantinya setuju atau enggak,” jelas Maya.
Tidak menutup kemungkinan, mengomunikasikan I-Message selain efektif juga akan membuat pasangan cenderung ingin melindungi pasangannya. Dalam hal ini, Vera menganalogikan situasi dalam animal kingdom.
“Kalau di animal kingdom, ibaratnya pejantan itu akan memberikan protect kalau dirasa si betina butuh perlindungan. Sebaliknya, dia bisa menyerang kalau merasa diserang.
Itu yang bisa terjadi kalau kita terbiasa bilang ‘kamu, tuh, ya’ (You Message). Boro-boro pasangan mengerti, yang ada malah konflik dan bisa kayak neraka itu rumah tangganya. Sebisa mungkin, gunakan ungkapan kamu untuk memuji. Sementara ketika membahas keluarga pakai we-message (kita),” pungkas Vera.
Wah, ternyata bukan hanya Bunda yang pernah merasakan suami suka main game online. Artis Maya Septha pun pernah merasakannya. Namun, ada cara komunikasi yang tepat untuk menyikapinya. Tertarik menerapkannya pada pak suami?
Baca juga:
id.theasianparent.com/self-care-ala-maya-septha
Ciptakan Anak Bahagia, 4 Aspek Ini Wajib Dipenuhi Orang Tua Menurut Maya Septha
Konsep Bahagia ala Maya Septha, "Berhenti Meletakkan Kebahagiaan ke Orang Lain!"