Setiap ada kehidupan, pasti ada kematian. Bedanya, kelahiran disambut dengan meriah, sementara kematian disambut dengan pilu. terlebih jika suami meninggal karena corona.
Kepergian sang suami yang begitu mendadak meninggalkan lubang yang begitu dalam bagi Maura Lewinger.
Perempuan warga Negara Amerika Serikat ini harus mengucapkan perpisahan kepada Joe (42) yang menghembuskan napas terakhirnya setelah berjuang melawan virus corona.
Sang suami, Joe, berprofesi sebagai wakil kepala sekolah. Ia sempat mengalami gejala sesak napas dan demam ringan sebelum akhirnya divonis terinfeksi virus korona.
Setelah sakitnya kian parah, ia pun dirujuk ke rumah sakit terdekat. Untuk membantu pernapasanya, Joe bahkan harus menggunakan ventilator dan masuk ke ICU ketika kondisinya semakin memburuk.
Menggunakan FaceTime untuk berkomunikasi
Baca juga : 5 Kelemahan virus corona yang wajib diketahui, apa saja?
Mengingat pasien Covid-19 harus dikarantina, Maura pun tidak bisa mendampingi Joe selama masa perawatannya di rumah sakit. Untuk bisa terus berkomunikasi dengan sang suami, salah satu cara yang dilakukan Maura adalah menggunakan aplikasi video call FaceTime.
Beberapa hari sebelum kematiannya, Maura dan Joe menghabiskan sepanjang hari mengobrol melalui FaceTime. Lewat aplikasi video call tersebut Maura berusaha menenangkan suaminya dan membuatnya merasa tidak sendirian.
Memberikan semangat, adalah hal yang selalu dilakukan Maura kepada Joe. Namun, nasib tidak berpihak kepada keduanya. Setelah beberapa lama menjalani pengobatan, keadaan Joe tidak kunjung membaik hingga akhirnya kondisinya kritis.
Memutar lagu pernikahan di saat-saat terakhirnya
Sumber: pix11.com
Ketika dokter memberi kabar kepada Maura bahwa kondisi suaminya semakin memburuk, ia pun menghubungi suaminya kembali di saat-saat terakhirnya ini.
“Aku memberitahunya bahwa aku sangat berterima kasih karena Joe sudah menjadi suami yang luar biasa. Ia selalu bisa membuat diriku merasa dicintai setiap harinya,” ungkapnya.
Tidak lama kemudian dokter mengambil telepon dan memberitahunya bahwa detak jantung suaminya mulai menghilang. Sambil menunggu dokter dan perawat melakukan segala usaha untuk membuat Joe bertahan, Maura memilih untuk memutar lagu yang diputar pada saat pernikahannya dahulu.
Maura mendengarkan lagu tersebut sambil menatap kosong ke halaman belakang rumahnya. Tidak lama kemudian, dokter pun memberi kabar bahwa Joe sudah tutup usia.
Dirinya pun mengaku tidak menyangka akan mengalami suami meninggal karena penyakit Covid-19 seperti ini
Suami yang baik dan penyayang
Maura, Joe dan ketiga buah hati mereka (sumber: CNN)
Kepada CNN, Maura menyatakan bahwa suaminya adalah orang yang baik dan penyayang. Joe rutin menulis surat cinta romantis untuknya setiap pagi dan meninggalkannya di kotak makan siang milik Maura.
Tidak hanya sekadar ucapan semoga harinya bisa menyenangkan, Joe juga mengungkapkan betapa berarti diri Maura untuknya. Terkadang Joe juga mendiskusikan rencana liburan keluarga dengannya untuk akhir pekan atau saat libur panjang.
“Joe selalu mengurusku, membuatkan kopi untukku dan menolong kapanpun ia bisa”, katanya.
Joe meninggalkan Maura dengan tiga anak mereka, satu orang putra dan dua orang putri. Pria yang juga menjadi pelatih untuk tim basket sekolah ini juga merupkan sosok pendengar yang baik untuk istri dan keluarganya.
Artikel terkait : Plastik, hingga tembaga, ternyata virus corona bisa bertahan di 7 benda ini
Memohon kepada masyarakat untuk tetap diam di rumah saja
Melalui tulisan yang diunggahnya ke Facebook, Maura mengingatkan masyarakat untuk tetap diam di rumah. Menurutnya, banyak orang yang berpikir bahwa dirinya akan baik-baik saja sehingga tidak mengindahkan larangan pemerintah untuk menjaga jarak dengan orang lain.
“Sembari membaca mengenai monster ini, Covid-19, dan bagaimana kita masih belum mencapai puncak dari jumlah penderita dan kematian, aku mohon dengan sangat kepada kalian untuk tetap di rumah saja.
Jika suami meninggal karena Corona untuk menyelamatkan orang lain, aku akan memastikan bahwa kematiannya akan menjadi berpengaruh. Namun harus dengan alasan itu. Maka Anda harus tetap diam di rumah dan jangan sekali-kali berpikir bahwa akan baik-baik saja,” tulisnya.
Maura tidak ingin ada orang lain lagi yang merasakan kesedihan seperti dirinya. Oleh karena itu ia memohon agar masyarakat berdiam diri di rumah demi memutus mata rantai penyebaran virus tersebut.
Kasus Covid-19 di Amerika Serikat sendiri sudah mencapai 300 ribu kasus lebih dengan jumlah kematian lebih dari 10 ribu.
Sumber: cnn.com, kidspot.com
Baca juga:
Tak perlu panik! Lakukan ini untuk mencegah terpaparnya virus corona
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.