X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Plesiran Ramah Anak
    • Pilihan Parents
    • Kisah Keluarga
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Event
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

4 Stadium sifilis yang bisa merusak organ tubuh, kenali gejalanya sejak awal!

Bacaan 4 menit
4 Stadium sifilis yang bisa merusak organ tubuh, kenali gejalanya sejak awal!

Cek berbagai gejalanya, jangan sampai terlambat!

Sifilis merupakan Infeksi Menular Seksual yang bisa mengancam jiwa saat tidak diobati dengan baik. Bila dibiarkan, stadium sifilis bisa merusak berbagai organ vital tubuh seperti otak, jantung, maupun organ lainnya.

Faktanya, berdasarkan data yang diperoleh dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, penderita sifilis cukup tinggi pada 2019. Tercatat mulai dari Juli-September 2019 saja, angkanya mencapai 1.586 pasien.

Pasien ini pun terdiri atas berbagai kelompok, mulai wanita atau pun lelaki pekerja seks, seseorang yang senang berganti pasangan seks, waria, hingga pengguna injection drugs.

Apa itu sifilis?

Stadium sifilis

Sifilis atau penyakit raja singa merupakan infeksi serius yang disebabkan oleh Treponema Pallidum.

"Penyakit satu ini merupakan penyakit sistemik yang gejalanya bisa bergantung pada stadium penyakit. Bila tidak segera diobati, penyakit bisa memiliki gambaran yang tidak khas lalu mengakibatkan komplikasi serius," ujar Dr. dr. Wresti Indriatmi, SpKK(K), M.Epid, Spesialis Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Artikel terkait : Infeksi ini sebabkan bayi lahir mati atau stillbirth, Bumil wajib waspada!

Stadium sifilis

dr. Anthony Handoko, SpKK, FINSDV, CEO Klinik Pramudia, menjelaskan ada 4 tahapan stadium sifilis. Yaitu, sifilis primer, sifilis sekunder, sifilis laten, dan sifilis tersier. Masa inkubasi dari penyakit ini berkisar antara 10-90 hari.

1. Sifilis primer

Pada tahap awal ini, biasanya muncul gejala berupa luka di tempat bakteri masuk atau disebut juga inokulasi. Gejala yang timbul ialah adanya luka yang tidak terasa nyeri sama sekali.

Kondisi ini bisa menetap atau spontan hilang dalam waktu 3-6 minggu. Saat penderita melakukan tes serologi sifilis, hasilnya bisa negatif.

Meskipun begitu, pada tahap ini seseorang sudah bisa menularkan bakteri pada pasangan sesksualnya. Perkiraannya, sekitar 3-10% seseorang bisa tertular dalam satu kali melakukan hubungan seksual.

Dalam hal ini, dr. Wresti mengimbau, bila memiliki luka di anus dan kemaluan sebaiknya jangan didiamkan, tetap dikonsultasikan sebagai upaya deteksi dini. Komplikasinya bisa minim bila pengobatannya dilakukan sejak awal dan cepat.

2. Sifilis sekunder

Stadium sifilis

Nyatanya, jika tidak diatasi dengan benar, stadium penyakit ini pun bisa semakin berkembang. Setelah luka hilang, bukannya sembuh, luka tersebut justru berisiko semakin berkembang dan menginfeski tubuh lainnya. Tahap ini disebut juga dengan sifilis sekunder.

Kondisi ini bisa terjadi saat beberapa minggu setelah luka menghilang. Gejala-gejala lainnya pun akan muncul, namun bisa berbeda-beda pada setiap orangnya.

Gejala yang paling umum adalah timbulnya ruam pada beberapa bagian tubuh, khususnya tangan dan kaki. Beberapa gejala lainnya yang bisa terjadi, yakni :

  • Demam tinggi
  • Nyeri pada persendian
  • Sakit kepala
  • Rasa lelah
  • Mengalami sakit flu
  • Limfadenopati atau peradangan kelenjar yang kenyal dan tidak nyeri
  • Alopesia atau kebotakan yang khas
  • Adanya luka di mulut

Artikel terkait : Waspada! 4 Penyakit menular seksual baru kembali ditemukan

3. Sifilis laten

Sifilis kemudian bisa berkembang ke stadium sifilis laten. Dalam 12 bulan pertama, infeksi ini masih berpotensi untuk menular pada orang lain.

Di tahap ini, tidak terdapat luka atau lesi. Bahkan sebanyak 60-85% tetap bersifat asimsomatik atau tidak menyadari adanya penyakit tanpa adanya terapi.

"Satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui kondisi ini adalah dengan melakukan tes serologi," ujar dr. Anthony.

4. Sifilis tersier

Stadium sifilis

Bila sifilis tak juga kunjung diobati, stadiumnya bisa lebih meningkat menjadi tersier. Di kondisi ini, sifilis menjadi kondisi yang paling bahaya.

Pada tahap inilah sifilis bisa merusak berbagai organ vital di tubuh kita.

"Bakteri sifilis bisa sampai menginfeksi hingga mengenai pembuluh darah kecil, misalnya di mata, telinga, hingga saraf, bahkan pembuluh darah otak." ujar dr. Anthony.

Karena sifatnya sistemik dan masuk ke pembuluh darah kecil, akibatnya beberapa organ tubuh pun bisa terancam efektivitasnya. Beberapa dampak yang bisa ditimbulkan antara lain :

  • Kebutaan
  • Masalah pada jantung
  • Gangguan otak dan mental
  • Kelumpuhan
  • Tuli
  • Impotensi
  • Gangguan hati

Bukan tak mungkin, di tahap ini sifilis bisa menyebabkan kematian karena malfungsi berbagai organ. Namun, perjalanan hingga sampai stadium ini memang panjang, bahkan hingga puluhan tahun.

Untuk mencegahnya, dr. Anthony atau pun  dr. Wresti menyarankan agar pengobatan yang dilakukan tetap konsisten. Tak kalah penting, kebiasaan dalam keseharian pun harus dijaga, terutama menghindari hubungan seksual yang berisiko.

Cerita mitra kami
Rayakan Hari Cuci Tangan Sedunia, Lifebuoy Edukasi Anak Indonesia untuk Jadi #JuaraCuciTangan
Rayakan Hari Cuci Tangan Sedunia, Lifebuoy Edukasi Anak Indonesia untuk Jadi #JuaraCuciTangan
Nikmati Layanan Konsultasi Dokter Gratis Hasil Kolaborasi Lifebuoy dan Halodoc untuk Perlindungan Keluarga Sehat
Nikmati Layanan Konsultasi Dokter Gratis Hasil Kolaborasi Lifebuoy dan Halodoc untuk Perlindungan Keluarga Sehat
4 Cara Mudah Tetap Sehat & Bebas Kuman Saat Liburan
4 Cara Mudah Tetap Sehat & Bebas Kuman Saat Liburan
5 Perlindungan Agar Anak Tidak Mudah Sakit
5 Perlindungan Agar Anak Tidak Mudah Sakit

Jika mengalami beberapa gejala di atas, untuk menghindari dampak buruk akibat sifilis, jangan ragu untuk melakukan konsultasi tenaga medis.

Baca Juga :

id.theasianparent.com/pencegahan-penyakit-menular-seksual

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Anisyah Kusumawati

Diedit oleh:

Adisty Titania

  • Halaman Depan
  • /
  • Kesehatan
  • /
  • 4 Stadium sifilis yang bisa merusak organ tubuh, kenali gejalanya sejak awal!
Bagikan:
  • Sifilis Kongenital: Dampak, Gejala, Penanganan dan Pencegahan

    Sifilis Kongenital: Dampak, Gejala, Penanganan dan Pencegahan

  • Apa Itu Penyakit Trikomoniasis Pada Ibu Hamil?

    Apa Itu Penyakit Trikomoniasis Pada Ibu Hamil?

  • 10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

    10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

  • 10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

    10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

  • Sifilis Kongenital: Dampak, Gejala, Penanganan dan Pencegahan

    Sifilis Kongenital: Dampak, Gejala, Penanganan dan Pencegahan

  • Apa Itu Penyakit Trikomoniasis Pada Ibu Hamil?

    Apa Itu Penyakit Trikomoniasis Pada Ibu Hamil?

  • 10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

    10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

  • 10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

    10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.