Ada banyak film animasi yang dirilis untuk menemani musim liburan di akhir tahun. Salah satu film animasi yang cocok untuk ditonton bersama si kecil adalah Spies in Disguise.
Film yang diproduksi oleh 20th Century Fox dan Blue Sky Studios ini menghadirkan kisah aksi berbalut komedi yang bisa menghibur seluruh anggota keluarga. Terlebih, melalui film ini, Parents juga bisa mengajarkan cara pandang baru mengenai konsep ‘superhero’ sebagai pembelajaran bagi anak.
Pesan moral yang bisa Parents ajarkan pada anak dari film ‘Spies in Disguise’
Bercerita tentang Lance Sterling, seorang agen rahasia terbaik di Amerika Serikat yang tiba-tiba saja menjadi buronan. Hal ini disebabkan tokoh antagonis yang bisa mengubah wajahnya menyerupai Lance dengan sebuah teknologi canggih saat melakukan aksi kejahatan.
Lance merupakan tipe agen yang enggan menerima bantuan dari orang lain saat menjalankan misi. Satu-satunya orang yang ia percaya untuk diandalkan adalah dirinya sendiri. Namun, keadaan yang mendesak membuat ia terpaksa bekerja sama dengan Walter Beckett.
Di sisi lain, Walter sendiri merupakan seorang ilmuwan muda yang jenius. Ia memiliki niat mulia untuk memberantas kejahatan dengan metode yang berbeda. Tanpa perlu menyakiti ataupun menghilangkan nyawa.
Namun sayang, akibat pendiriannya itu, ia kerap dicap sebagai ilmuwan aneh karena sering menciptakan teknologi yang dianggap konyol oleh banyak orang, temasuk Lence.
Pada suatu saat, Lence tidak sengaja meminum ramuan yang dibuat Walter dan berubah bentuk menjadi seekor burung merpati. Kejadian mendadak itulah yang menjadikan Lence dan Walter pada akhirnya menjadi satu tim dan berpetualang bersama untuk membela kebenaran dengan cara yang unik dan menghibur.
Tidak ada orang jahat atau baik, yang ada di dunia ini hanyalah manusia biasa
Premis cerita yang disajikan dalam Spies in Disguise ini memang cenderung klise dan ringan. Meski demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa ada beberapa pelajaran positif yang sekiranya bisa Parents ambil dari film tersebut.
Salah satunya adalah, mengenai sudut pandang Walter dalam memerangi kejahatan. Walter yang diperankan oleh Tom Holland sebagai pengisi suara tersebut enggan menggunakan kekerasan untuk menangkap tokoh antagonis dalam film. Itulah yang mendasari si ilmuwan muda tersebut untuk menciptakan senjata hologram kucing lucu penuh glitter sebagai alat perlindungan diri daripada membuat granat yang bisa membahayakan nyawa banyak orang.
Menurut Walter, di dunia ini sebenarnya tidak ada orang jahat atau pun baik. Yang ada hanyalah sosok manusia biasa yang kerap membuat kesalahan. Dia juga berpikir bahwa setiap nyawa manusia itu perlu diperjuangkan. Karena bagaimana pun, seseorang yang telah melakukan kejahatan juga berhak diberikan kesempatan untuk memperbaiki diri.
Pemeran Spies in Disguise, Tom Holland dan Will Smith saat di acara pemutaran film perdana | Sumber foto: Getty Images
Film yang juga diperankan oleh Will Smith sebagai pengisi suara Lance Sterling pun menyajikan sudut pandang baru mengenai sosok superhero yang kerap menjadi panutan si kecil. Bahwa seorang superhero sungguhan sejatinya tidak akan memerangi kejahatan dengan kekerasan atau pun dendam. Melawan tokoh antagonis dengan cara tersebut hanya akan menciptakan perang panjang yang tidak akan pernah ada akhirnya.
Tidak hanya itu, film ini juga mengajarkan kita bahwa manusia bukanlah sosok yang sempurna. Sehebat apa pun kemampuan yang dimiliki, pasti ada saatnya seseorang lengah dan melakukan kesalahan. Tidak lupa, manusia juga merupakan makhluk sosial yang perlu bantuan orang lain dalam menjalankan kehidupan.
Pesan moral tersebut dapat Parents ambil dari petualangan Lance Sterling. Meski Lance merupakan agen rahasia terbaik, tetapi ia juga tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Pun ia kerap menghadapi kesulitan bahkan dinilai gagal dalam menjalankan misi jika saja ia tidak mendapat bantuan dari Walter.
Bimbingan orangtua tetap diperlukan
Meski banyak pelajaran yang bisa dipetik, Parents tetap perlu membimbing si kecil saat menyaksikan film ini. Spies in Disguise memang ditujukan untuk semua umur, tetapi ada beberapa adegan perkelahian yang mungkin akan membuat si kecil kaget atau merasa ketakutan. Selain itu, duo sutradara Troy Quane dan Nick Bruno juga agaknya memasukkan humor gelap yang mungkin ditujukan untuk orang dewasa.
Oleh karena itu, bimbingan orangtua masih sangat dibutuhkan agar si kecil tidak salah dalam menangkap pesan yang disampaikan melalui film ini. Apabila anak Parents sudah cukup besar, maka tidak ada salahnya juga Anda mengajaknya berdiskusi mengenai pelajaran baik apa yang sekiranya bisa ia ambil setelah menonton Spies in Disguise tersebut.
Jadi, siap mengisi waktu liburan dengan menonton Spies in Disguise bersama keluarga?
***
Baca juga:
17 nama bayi yang terinspirasi dari film Avengers Infinity War
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.