Suami Ejakulasi di Luar Hingga Sperma Terkena Mata? Ini Risiko yang Bisa Muncul

Karena terlalu asik dalam memadu kasih, terkadang terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Salah satunya adalah sperma terkena mata.

'Kecelakan' saat melakukan aktivitas seks memang bisa terjadi.  Jika tidak hari-hati, penis bisa patah, atau mungkin sperma terkena mata saat Anda dan pasangan memustuskan untuk tidak ejakulasi di dalam?

Jika Anda juga pernah mengalami kondisi ini, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan. Melansir dari Self.com, pada dasarnya, sperma mengandung komponen seperti gula, enzim, dan asam, di mana kandungan tersebut berisiki mengiritasi jaringan mata yang rapuh.

Artikel terkait: Hubungan Seks Setelah Menikah Adalah Yang Terbaik

Ketika sperma masuk mata, biasanya akan terjadai peradangan yang ditandai dengan rasa terbakar, berair, dan sensitif terhadap cahaya. Selain itu, mata akan mengalami kemerahan dan menyebabkan penglihatan menjadi kabur. Gejala-gejala tersebut mungkin akan memburuk seiring berjalannya waktu apabila tidak mendapat penanganan yang tepat. Melansir dari Healthline, idealnya, kondisi ini akan hilang setelah 24 jam.

Selain itu, ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Langkah pertama yang bisa Anda lakukan adalah membilas mata dengan obat tetes mata, air, atau eyecup. 

Anda juga dapat mengompres dengan coolpad pada mata untuk meredakan iritasi. Apabila tidak ada, Anda bisa menggunakan kain lap yang dibasahi dengan air hangat atau air dingin. Selain itu, jangan digosok karena dapat memperburuk kondisi mata. Apabila menggunakan kontak lensa, lepaskan kontak lensa. 

Artikel terkait: 10 Manfaat Kesehatan Ini Bisa Dirasakan Saat Anda Rutin Melakukan Hubungan Seksual

Risiko Kesehatan yang Disebabkan Sperma Terkena Mata

Meskipun terkesan sepele, sperma terkena mata akan menyebabkan beberapa kondisi. Sperma bisa menyebabkan Anda mengalami konjungtivitis (mata merah muda). Hal ini disebabkan berbagai bakteri yang terdapat di dalam sperma, termasuk beberapa bakteri yang menyebabkan infeksi menular seksual (IMS).

Herpes

Jika pasangan Anda mengalami wabah herpes aktif, Anda berisiko lebih besar untuk tertular infeksi. Ketika virus herpes mempengaruhi mata, itu dikenal sebagai herpes okular. Jika tidak diobati, herpes okular dapat menyebabkan infeksi serius yang mempengaruhi kornea dan penglihatan. Gejala yang mungkin termasuk:

  • pembengkakan
  • kemerahan
  • rasa sakit
  • sensitivitas cahaya

Meskipun tidak ada obat untuk virus herpes, Anda dapat mengelola gejalanya dengan obat tetes mata antiinflamasi dan obat antivirus oral.

Klamidia

Jika pasangan Anda memiliki klamidia, kondisi ini juga dapat menyebabkan infeksi mata. Gejala yang muncul adalah sebagai berikut:

  • iritasi terus-menerus
  • keluarnya nanah dari mata
  • kelopak mata bengkak

Untuk mengatasinya, obat tetes mata antibiotik dapat Anda pilih sebagai bahan pengobatan.

Gonorea

Meskipun penularan gonorea tidak bisa terjadi pada mata, kondisi ini dapat menginfeksi mata dengan beberapa gejala tersebut:

  • sensitivitas cahaya
  • sakit di mata
  • keluarnya nanah dari mata

Antibiotik oral dan tetes mata dapat mengobatinya.

Sipilis

Jika pasangan Anda memiliki sifilis, risiko yang mungkin muncul adalah sifilis okular. Sifilis okular sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kebutaan. Beberapa gejala yang muncul adalah sebagai berikut.

  • kemerahan
  • nyeri
  • perubahan penglihatan

Antibiotik oral dan tetes mata dapat mengobatinya.

Artikel terkait: Agar Aktivitas Seks Tetap Menyenangkan bagi Penderita Diabetes

Hepatitis B dan C

Sumber: iStock

Meskipun hepatitis B dan C terutama ditularkan melalui darah, penularan melalui air mani dimungkinkan. Gejala yang mungkin muncul adalah sebagai berikut:

  • kekeringan
  • nyeri
  • borok di mata
  • luka di mata

Antibiotik oral atau suntik dapat mengobati kondisi ini.

***

Sering kali, rasa terbakar atau perih yang Anda rasakan di mata Anda adalah efek samping paling serius dari masuknya sperma ke mata Anda. Namun, ada kemungkinan untuk tertular IMS tertentu atau mengembangkan mata merah sebagai akibat dari paparan sperma. Temui penyedia layanan kesehatan jika Anda tidak yakin dengan status IMS pasangan Anda atau jika ketidaknyamanan berlanjut. Mereka dapat meninjau gejala Anda dan memberi tahu Anda tentang langkah selanjutnya.

Baca juga: