Mengenal Soa-Soa Layar, Reptil Purba Asli Indonesia Timur yang Harus Dilindungi

Karena populasinya yang semakin langka, soa-soa layar masuk dalam kategori hewan yang harus dilindungi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Selain komodo, Indonesia memiliki hewan lainnya yang masuk ke dalam reptil purba bernama Hydrosaurus amboinensis atau Soa-soa layar. Reptil ini memiliki penampakan fisik yang mirip dengan iguana dan komodo, hanya saja yang membedakannya adalah pada bagian mata yaitu berwarna biru.

Reptil asli Indonesia ini berasal dari daerah Indonesia Timur seperti Sulawesi (Latimojong, Tempe, Pampama, Palopo, Makassar, Poso, dan Manado), serta tersebar di beberapa daerah lain seperti Kepulauan Togean, Buton, Ambon, Seram, Bacan, Ternate, Halmahera, Waigeo, Papua, dan Filipina.

Melansir dari berbagai sumber, berikut akan kami rangkumkan informasi mengenai Soa-soa layar yang bisa Anda ketahui.

Ciri-Ciri Soa-soa Layar

Di daerah asli, hewan ini disebut sebagai piccara. Sementara di kalangan penghobi, hewan ini dikenal dengan Saigon (singkatan dari Sailfin Dragon). Soa-soa Layar memiliki ciri-ciri ukuran tubuhnya yang kecil, dengan moncong panjang dan lubang hidung oval pada bagian ujung moncong. Kemudian, pada bagian kepalanya terdapat punuk besar dan kecil.

Hewan ini memiliki ciri lain pada tubuhnya yang dapat bertambah hingga 1 meter, serta memiliki kemampuan berenang dan berlari yang cukup kuat sebagai seekor kadal air. Hewan ini juga menjadi kadal agamid terbesar di dunia, lo.

Ciri lain dari hewan reptil purba ini yakni bentuk tubuhnya yang silindris, berwarna gelap cokelat kehijauan dan padat berisi. Kemudian pada bagian belakang memiliki tulang lanset besar yang tertutupi sisik-sisik kecil. Setiap seekor Soa-soa, mereka memiliki empat tungkai panjang. Pada bagian kakinya terdapat sirip kulit di masing-masing bagian, depan dan juga belakang.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Untuk panjang ekornya, hewan ini memiliki panjang ekor dua kali lipat dari panjang tubuhnya. Pangkal ekornya tebal, berbentuk bulat dan semakin pipih pada bagian ujung ekornya. Ekor panjang yang dimilikinya ini menjadi salah satu alat bantu kadal ini untuk berenang, sekaligus mengarahkan pada tujuan yang akan ditujunya.

Baca juga: 10 Hewan Paling Langka di Dunia, Ada yang di Pulau Jawa!

Habitat Soa-soa Layar

Untuk habitat atau tempat hidupnya, Soa-soa Layar hidup di pepohonan sekitar aliran sungai atau pun kolam yang ada di hutan. Reptil yang disebut-sebut sebagai dinosaurs (reptile purba) ini hidup dengan mengonsumsi tanaman, daun-daunan, dan buah-buahan. Selain itu, reptil ini juga mengonsumsi serangga dan kaki seribu.

Sementara untuk masa hidupnya, Soa-soa memiliki masa hidup yang mampu bertahan sampai 15 tahun atau lebih. Kemudian saat memasuki masa kawin, reptil jantan akan berperilaku agresif dan bertarung untuk memperebutkan Soa-soa betina. Kemudian, Soa-soa betina akan menghasilkan telur umumnya antara 5 hingga 9 butir setiap tahunnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Reptil yang masuk ke dalam kelompok agamid herbivora ini aktif pada siang hari. Biasanya mereka akan terlihat berjemur di atas bebatuan, serta berada di pohon mati di pinggiran sungai atau danau. Sementara pada malam hari, Soa-soa biasanya akan tidur di dahan pohon yang dekat dari sungai atau danau tempat tinggalnya.

Baca juga: 6 Hewan yang Dilindungi di Indonesia karena Terancam Punah, Apa Saja?

Hewan yang Dilindungi

Dalam sebuah laporan kerjasama antara Pusat Studi Biodiversitas, Konservasi Universitas Indonesia, Museum Zoologicum Bogoriense, dan Puslit Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, reptil masuk ke dalam jenis yang dilindungi karena memiliki penyebaran yang terbatas. Peraturan ini juga sudah diatur dalam PP No 7 Tahun 1999, yang menyebutkan bahwa Soa-soa Layar masuk ke dalam jenis satwa yang dilindungi Undang-Undang.

Hal ini lantaran populasinya yang masuk ke dalam spesies tersendiri, yaitu Hydrosaurus Amboinensis. Jika dilakukan penangkapan tanpa izin dari pihak yang berwenang, ini menjadi perbuatan yang melanggar hukum dan bisa dikenai sanksi. Kendati menjadi spesies tersendiri dan terbatas, Soa-soa Layar umumnya bisa dijumpai di Ternate dan Halmahera, terutama di sekitar aliran sungai, muara dan mangrove.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sebagai salah satu reptil purba yang dilindungi, populasi Soa-soa di hutan alam saat ini memang cenderung menurun.Hal tersebut seiring dengan lajunya deforestasi hutan yang semakin meningkat. Untuk menjaga populasinya, kadal air ini membutuhkan habitat dengan kualitas air yang baik, persediaan makanan, dan juga kondisi lingkungan yang tidak tercemar.

Namun, di sungai Suli, Cimpu, dan Luwu yang kini banyak menjadi habitat Soa-soa justru semakin memburuk. Mulai dari warna airnya yang keruh, serta kawasan sekitar sungai yang beralih fungsinya menjadi perkebunan kopi dan cengkeh. Ini yang kemudian menjadi ancaman bagi keberlangsungan hidup Soa-soa.

Demikianlah beberapa informasi mengenai Soa-soa Layar yang bisa Anda ketahui. Semoga dapat menjadi pemahaman baru bagi kita semua dalam membantu melestarikan kadal air di tanah air. 

Baca juga:

Ini 7 Perbedaan Iguana dan Bunglon, Reptil Unik yang Bisa Dipelihara

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

id.theasianparent.com/perbedaan-buaya-dan-aligator

11 Hewan Langka di Indonesia yang Harus Dilestarikan

 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penulis

Rianti