Sikap IDAI terkait sekolah tatap muka yang rencananya akan dimulai pada Juli 2021 mendatang menuai banyak perhatian dari warganet. Terlebih lagi dari kalangan orangtua yang khawatir jika pembelajaran tatap muka nantinya justru bisa membahayakan anak-anak mereka.
Bukan tanpa sebab, para orangtua satu suara menyatakan pandemi COVID-19 di Indonesia belum benar-benar mereda. Mereka tentunya tidak ingin kesehatan sang buah hati akan terancam.
Image: Freepik
Begitu pula dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang nyatanya belum merekomendasikan sekolah tatap muka di Tanah Air. Terkait hal ini, IDAI pun memberikan pandangannya yang dikeluarkan melalui surat resmi IDAI pada Selasa (27/4/2021).
Apa saja isi dari surat IDAI tersebut? Parents jangan abai, simak penjelasannya yang telah theAsianparent rangkum di bawah ini.
Kajian IDAI terhadap Perkembangan Terkini Pandemi COVID-19 di Indonesia
Mengutip dari laman Instagram @pandemictalks, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) @idai_ig dalam menyikapi perkembangan terkini pandemi COVID-19 dan rencana pemerintah terkait pembukaan sekolah pada bulan Juli 2021 telah melakukan kajian-kajian seperti berikut ini:
- Hak-hak anak berdasarkan konvensi Hak-hak Anak dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada tanggal 20 November 1989 dan Keputusan Presiden Indonesia No 36 tahun 1990.
- Perkembangan pandemi COVID-19 secara nasional yang kembali meningkat (covid19.go.id/peta-sebaran-covid19).
- Ditemukannya New Variant of Coronavirus sejak bulan Maret 2021.
- Cakupan imunisasi COVID-19 di Indonesia yang belum mencapai target.
Berdasarkan pertimbangan kajian di atas, maka IDAI belum merekomendasikan sekolah tatap muka di Indonesia.
Imbauan atau Sikap IDAI Terkait Sekolah Tatap Muka
Image: Freepik
IDAI mengeluarkan surat edaran pada 27 April 2021. Melalui surat tersebut, IDAI memberikan imbauan mengenai pembukaan sekolah tatap muka di masa pandemi COVID-19. Isi dari imbauan itu, yakni:
- Melihat situasi dan penyebaran COVID-19 di Indonesia, saat ini sekolah tatap muka BELUM direkomendasikan.
- Persyaratan untuk dibukanya kembali sekolah, antara lain terkendalinya transmisi lokal yang ditandai dengan positivity rate <5% dan menurunnya tingkat kematian.
- Jika sekolah tatap muka tetap dimulai, maka pihak penyelenggara harus menyiapkan blended learning, anak dan orangtua diberi kebebasan memilih metode pembelajaran luring (offline) atau daring (online).
- Anak yang belajar secara luring maupun daring harus memiliki hak dan perlakuan yang sama.
- Mengingat prediksi jangka waktu pandemi COVID-19 masih belum dapat ditentukan, maka guru dan sekolah hendaknya mencari inovasi baru dalam proses belajar mengajar. Misalnya, memanfaatkan belajar di ruang terbuka seperti taman, lapangan, atau sekolah di alam terbuka.
Sikap Orangtua Terkait Sekolah Tatap Muka Juli 2021
Rencana pemerintah yang akan membuka kembali sekolah tatap muka mulai Juli 2021 ini juga menyedot perhatian dari masyarakat.
Di unggahan yang sama dari aku Instagram @pandemictalks, banyak orangtua yang berkomentar tidak setuju terhadap rencana pemerintah tersebut. Bahkan, ada orangtua yang lebih memilih anaknya untuk mengikuti homeschooling apabila sekolah tatap muka tetap ‘dipaksakan’ berjalan.
Image: Freepik
“Setuju, jika tetap dipaksakan sekolah tatap muka maka saya akan memilih mengeluarkan anak dari sekolah dan melaksanakan homeschooling bagi anak. Sorry, No compromise! Safe my child, safe their life,” tulis @novestenovi.
“Saya tim yang mendukung tetap daring, apa pun yg terjadi. Pokoknya enggak mau coba-coba untuk anak, daripada saya yang menyesal di kemudian hari,” komentar pemilik akun @hector_siagian.
“Setuju sekolah daring!! Bahaya banget tatap muka, demi kesehatan anak-anak kita tercinta. Semoga jadi perhatian menteri pendidikan kita,” kata @nindysarah di kolom komentar.
“Yang dewasa saja masih banyak abai dan lalai, apa yang bisa diharapkan dengan anak-anak kecil yg belum tahu apa-apa. Apa sekolah menjamin guru-gurunya pun taat protokol 100%,” tulis @yuansari.
“Kemarin anakku yg masih TK nyoba ikutan luring, dia lapor kalau pas sholat disuruh buka masker, mamak be like: what!!! Oke kita daring aja,” tulis @aci_dyahayuliastrian.
“Saya juga masih berat hati melepas anak saya belajar tatap muka di sekolah, melihat kegiatan gurunya juga yang bebas hang out sana sini jadi ngeri,” tulis @carlia_23.
Itulah kajian dan sikap dari IDAI terkait rencana sekolah tatap muka Juli 2021. Bagaimana dengan Parents, apakah setuju atau tidak dengan rencana pemerintah? Atau mungkin satu suara dengan IDAI? Apa pun pilihannya, semoga pandemi COVID-19 di Tanah Air segera membaik agar kita terbebas dari ketakutan untuk beraktivitas kembali layaknya sebelum virus Corona melanda dunia.
Baca Juga:
Waspada! Kasus COVID-19 pada Anak Meningkat, Banyak di Rentang Usia SD
Ini Perbedaan Gejala COVID-19 dan Flu Pada Anak Menurut Ahli, Parents Wajib Tahu!
11 Anjuran IDAI untuk Cegah Anak Terpapar COVID-19
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.