Sikap anak remaja yang suka membangkang atau bahkan suka mem-bully bisa jadi banyak kita temui. Namun, ketika sikap anak remaja yang tidak sopan membuat masyarakat di sekitarnya merasa resah, tentunya hal ini harus menjadi bahan perhatian.
Sebuah kasus sikap anak remaja yang meresahkan masyarakat terjadi di daerah Clementi, Singapura. Para remaja tersebut membuat tetangganya merasa tidak aman karena kelakuan mereka yang berandalan dan tidak punya tata krama.
Sikap anak remaja di Clementi yang meresahkan masyarakat
Sikap anak remaja di Singapura yang meresahkan masyarakat. Sumber: Facebook/Jingjun Ng
Baru-baru ini, sekelompok anak muda, yang tampaknya berusia pra remaja dan remaja dituduh meludahi seorang ART dan seorang anak berusia 2,5 tahun di sebuah komplek tempat yang memiliki ruang terbuka untuk aktivitas para penghuni apartemen di Clementi.
Salah satu penghuni kompleks tersebut benama Jingjun Ng membagikan pengalaman ART yang bekerja padanya dilecehkan oleh anak-anak remaja yang tinggal di kompleks apartemen tempat ia tinggal.
Kisah ini telah dibagikan lebih dari 1,355 kali. Menurut postingan Facebooknya, peristiwa ini terjadi pada hari Sabtu, 27 Oktober sekitar pukul 4 sore di Block 419 Clementi Avenue 1.
Kala itu sang ART sedang mendorong anak Jngjun di atas stroller ke area publik di lantai dua. Ia merasakan ada air yang jatuh di atas kepalanya namun tidak menyangka itu merupakan air liur, dan baru tersadar setelah seorang remaja di lantai atas meludah kepadanya lagi untuk kedua kali.
ART-nya telah berteriak ke arah anak-anak muda ini, menanyakan kenapa mereka meludah ke atas kepalanya. Namun mereka semua cuma berlalu begitu saja.
Sikap anak remaja ini tak berhenti sampai di situ saja
Sikap anak remaja ini kurang ajar sekali. Sumber: Facebook/Jingjun Ng
Ternyata, ART Jingjun malah diikuti. Beberapa anak remaja itu malah berani meludah di depan sang ART, ketika ART tersebut berusaha pergi, malah dihalangi jalannya. Hingga akhirnya seorang pria setengah baya datang dan menghalau para remaja kurang ajar tersebut dan mengancam akan memanggil polisi jika mereka tak berhenti.
Bukannya takut, salah satu remaja lelaki yang berkaus merah malah balik mengancam sambil mengacungkan penggaris besi pada pria paruh baya itu, bahkan menendang tong sampah di dekat mereka.
Tak ayal, pria paruh baya itu menyuruh ART Jingjun lari bersama anak majikannya. Dia tiba di rumah Jingjun dengan muka pucat karena ketakutan, Jingjun dan suaminya terkejut melihat kondisi pembantunya tersebut.
Setelah menyelidiki apa yang terjadi dan mendapatkan pengakuan dari sang ART, Jingjun dan suaminya melaporkan hal ini ke polisi. Saat polisi tiba dan melakukan interogasi, para remaja tersebut membantah bahwa mereka melakukan pelecehan terhadap ART Jingjun.
Usut punya usut, ternyata para remaja ini memang terkenal suka bikin onar di daerah Clementi. Bahkan pernah menyerang seorang laki-laki di atas kursi roda.
Jingjun memosting hal ini di laman Facebooknya terutama karena tidak ada tindakan yang diambil pihak kepolisian terhadap kasus ini. Sekalipun sikap anak-anak tersebut diketahui sudah sejak lama menimbulkan banyak masalah, ia juga mempertanyakan mengapa tak ada pihak yang merasa bertanggung jawab untuk mendidik mereka.
Bagaimana cara mengatasi sikap anak remaja yang bermasalah?
Tip #1 Habiskan waktu berkualitas bersama mereka
Parents, banyak dari kita yang merasa bersalah karena tidak menghabiskan waktu yang cukup dengan anak-anak kita. Entah itu atas alasan pekerjaan kantor, segunung pekerjaan rumah tangga, atau di dalam kehidupan sosial kita.
Kita selalu merasa bersalah karena punya agenda lain dan kurang mehabiskan waktu bersama anak-anak kita. Hal ini dapat menyuburkan perilaku pembangkangan, atau mereka makin bertingkah, untuk mendapatkan atensi Anda.
Dengan cara menghabiskan waktu bersama, Anda dapat membentuk hubungan yang lebih baik, sekaligus meningkatkan tata krama mereka.
Tip #2 Berikan mereka role model yang sesuai
Apakah Anda merupakan role model yang baik bagi sikap anak-anak? Bercerminlah pada hal-hal yang Anda katakan atau lakukan di rumah. Apakah mereka mencontoh perilaku ini? Ada beberapa kesalahan orang tua yang dapat berujung pada perilaku buruk anak-anak.
Pikirkanlah mengenai anak seperti apa yang ingin Anda besarkan dan berusahalah dengan keras agar Anda dapat menjadi role model atau panutan yang baik bagi mereka.
Tip #3 Tegas dalam memberi disiplin
Ya, ada hal yang disebut sebagai mendisiplinkan Anak, dan langkah yang diambil berbeda dari satu orang tua ke orang tua lainnya (atau dari satu anak ke anak yang lainnya).
Parents, hindarilah beberapa kesalahan yang umum dilakukan berikut pada saat mendisiplinkan anak Anda. Jangan langsung memberikan apa saja yang mereka inginkan dan langsung menyerah segera setelah Anda lelah berdebat.
***
Semoga artikel ini bermanfaat.
Baca juga:
Parents, ini 7 tata krama yang perlu diajarkan pada anak!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.