Sejarah, Asal Usul, dan Alur Cerita Pertunjukan Sendratari Ramayana

Diangkat dari epos Jawa, sejarah dan alur cerita Sendratari Ramayana sungguh menarik.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Parents, apakah Anda tertarik untuk menyaksikan pertunjukan Sendratari Ramayana? Yuk, ketahui lebih lanjut tentang sejarah, asal-usul dan makna dari pertunjukan ini sebelum menontonnya!

Sejarah Pertunjukan Sendratari Ramayana

Melansir laman Encyclopedia Jakarta, Sendratari Ramayana adalah pertunjukan drama tari Jawa yang mengangkat cerita dari epos Ramayana. 

Wiracarita Ramayana yang berasal dari India memang sangat memengaruhi budaya Jawa. Namun, cerita Ramayana Jawa yang dipertunjukkan di pentas wayang dan sendratari biasanya bersumber dari Serat Rama karya Yasadipura. 

Cerita Ramayana versi lain yang berkembang di Indonesia adalah Kakawin Ramayana, Rama Tantra, Satrugna, Sumanasantaka, Kapiparwa, dan Agastya.

Artikel terkait: Mengulik Akar Tradisi Pawang Hujan Nusantara, Masih Eksis Hingga Kini

Asal Usul Pertunjukan

Awalnya, pertunjukan Sendratari Ramayana dilakukan untuk penggalangan dana melalui sektor pariwisata. Dana yang terkumpul dari pertunjukan ini akan digunakan untuk berbagai proyek pembangunan pemerintah.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ketetapan MPRS No 1/MPRS/1960 menyatakan untuk membiayai pembangunan proyek pemerintah, diperlukan sumber biaya yang berasal dari sektor pariwisata. 

Alhasil, Menteri GPH Djatikoesoemo pun melontarkan ide untuk membuat pergelaran drama tari yang ditampilkan di depan Candi Prambanan. Beliau terinspirasi oleh pertunjukan Balet Royale du Cambodge di depan Kuil Angkor Wat Kamboja. Menteri GPH Djatikoesoemo yakin bahwa pertunjukan dengan latar Candi Prambanan akan memukau para wisatawan. 

Cerita yang dipilih untuk pergelaran drama tari di depan Candi Prambanan adalah Ramayana. Ramayana dipilih karena wiracarita ini ditemui hampir di seluruh negara Asia Tenggara. 

Atas persetujuan presiden Soekarno, pada April 1960 dibangunlah panggung terbuka yang megah di depan Candi Prambanan. Panggung terbuka itu memiliki kapasitas tempat duduk 2000-3000 orang. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sendratari Ramayana dipentaskan untuk pertama kali pada 26 Juli 1961. Pementasan ini pun menjadi momentum bersejarah bagi perkembangan drama tari di Indonesia. Pertunjukan sendratari dengan media tari dan gamelan merupakan bentuk pementasan seni baru di Indonesia pada saat itu. 

Pada pementasan pertama, pementasan ini diberi nama Ramayana Ballet. Namun, pada tahun-tahun berikutnya diubah menjadi Sendratari Ramayana. 

Keberhasilan pementasan Sendratari Ramayana di pelataran Candi Prambanan ternyata mampu membangkitkan industri pariwisata di Yogyakarta. 

Keberhasilan pementasan Sendratari Ramayana di Candi Prambanan akhirnya melahirkan bentuk-bentuk pertunjukan Sendratari Ramayana lainnya di berbagai tempat, seperti hotel, istana/keraton, restoran, dan Tempat Hiburan Rakyat (THR). 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Mengenal Dandangan Kudus, Tradisi Kuno Menyambut Ramadan

Makna dan Alur Cerita Pertunjukan

Sendratari Ramayana umumnya terdiri dari empat babak, tetapi ada juga yang mementaskan bagian ceritanya saja secara tidak penuh. 

Terdapat beberapa versi Sendratari Ramayana, salah satunya adalah gubahan I Wayan Beratha pada tahun 1965. Gubahan I Wayan Beratha bersumber dari Kakawin Ramayana gubahan Mpu Yogiswara dari tahun 1016 Caka (1094 Masehi). Cerita singkatnya yaitu:

Babak I (Petangkilan)

Adegan: Rahwana bercakap-cakap dengan Patih Marica di Istana Alengka, ia memerintahkannya untuk berubah menjadi kijang dan menggoda Rama, Sita, serta Laksmana. 

Keduanya berangkat dan tiba di hutan tempat Rama beserta rombongannya menetap selama berburu.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Babak II (Rama di Dalam Hutan)

Adegan: Rama, Sita, dan Laksmana sedang bermain-main di sebuah taman, tiba-tiba seekor kijang emas datang menggoda. Sita meminta Rama untuk menangkapnya. 

Rama mengejar kijang itu, tetapi tidak lama kemudian terdengar suara orang meminta tolong dari kejauhan. Sita lantas meminta Laksmana untuk membantu Rama. 

Awalnya Laksmana menolaknya, namun karena dipaksa oleh Sita, ia pun menyusul Rama. 

Setelah Sita sendirian di taman itu, Rahwana muncul dalam wujud pendeta dan berhasil mengecoh serta menculiknya. Dalam perjalanan ke Alengka, Sita mendapat pertolongan dari Jatayu, tetapi Rawana dapat mengalahkan Jatayu.

Artikel terkait: Mengenal Barapen, Pesta Bakar Batu di Bumi Cendrawasih

Babak III (Rama Mencari Sita)

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sumber: www.instagram.com/wisnu_sri/

Adegan: Dalam perjalanan, Rama dan Laksmana bertemu dengan Jatayu. Jatayu pun memberitahu bahwa Sita diculik oleh Rahwana, raja dari negeri Alengka. 

Ketika mereka melanjutkan perjalanan, Rama bertemu dengan Sugriwa yang sedang berperang dengan kakaknya yang bernama Bali. Rama pun membantu Sugriwa untuk mengalahkan Bali. 

Sugriwa dan semua tentaranya membantu Rama untuk mendapatkan Sita kembali. 

Rama mengutus Hanoman ke Alengka untuk bertemu dengan Sita. Hanoman menyerahkan cincin Rama kepada Sita, sebagai tanda bukti bahwa Rama masih hidup dan akan menyusul ke Alengka. 

Setelah berhasil bertemu dengan Sita, Hanoman membakar istana Alengka, lalu kembali menemui Rama.

Babak IV (Perang Rama dengan Rahwana)

Adegan: Rama tiba di Alengka dengan mengerahkan semua tentara. Terjadilah peperangan sengit antara Rama dan Rahwana. Pada akhirnya, pihak Rahwana pun kalah. 

Rama berhasil menemui Sita dan membawanya pulang ke Ayodya.

Itulah cerita dan sejarah Sendratari Ramayana, semoga bermanfaat, ya, Parents!

Baca juga: 

Mengenal Upacara Peusijuek, Tradisi Warisan Leluhur Masyarakat Aceh

Asal-usul, Makna Tradisi Potong Jari, serta Cara Suku Dani Melakukannya

Pola Lantai Tari Saman dari Aceh: Macam, Makna dan Cara Melakukannya