X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Plesiran Ramah Anak
    • Pilihan Parents
    • Kisah Keluarga
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Event
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Mengenal Upacara Peusijuek, Tradisi Warisan Leluhur Masyarakat Aceh

Bacaan 7 menit

Masyarakat Aceh terkenal sangat religius, dan memiliki budaya adat yang identik dengan Islam. Kehidupan budaya adat Aceh dengan Islam tidak dapat dipisahkan. Harmonisasi antara adat dan Islam ini berkembang dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Salah satu tradisi adat masyarakat Aceh yang masih dilakukan hingga kini adalah Tradisi Peusijuek.

Apa Itu Tradisi Peusijuek

Tradisi ini dilakukan pada hampir semua kegiatan adat dalam kehidupan masyarakat di Aceh. Misalnya ketika memulai sebuah usaha, menyelesaikan persengketaan, terlepas atau selesai dari musibah, menempati rumah baru, merayakan kelulusan, memberangkatkan dan menyambut kedatangan haji, kembalinya keluarga dari perantauan dan masih banyak lagi.

Pada kalangan masyarakat pedesaan di Aceh, peusijuek merupakan prosesi adat yang cukup biasa dilakukan bahkan untuk hal-hal yang kecil sekalipun misalnya ketika membeli kendaraan baru atau ketika hendak menabur benih padi di sawah. Sementara bagi masyarakat perkotaan yang lebih modern tradisi ini hanya dilakukan dalam kegiatan-kegiatan adat saja misalnya dalam prosesi adat perkawinan.

Berikut penjelasan lebih menyeluruh mengenai sejarah, filosofi dan tata cara prosesi tradisi peusijuek. Yuk, sama-sama kita simak di bawah ini.

Sejarah

Peusijuek Foto Article (4.3) Tata cara Pelaksanaan Peusijuek

Melansir dari Bobo.id, Awal dari tradisi ini adalah dimulai ketika Aceh menerima ajaran islam pada abad ke-7 oleh para pedagang dari Arab. Ketika proses pengenalan agama islam yang damai dan tanpa penaklukan, terjadilah pembauran suatu budaya, yaitu islam dengan budaya masyarakat Aceh. Ini menghasilkan suatu budaya baru, yaitu peusijuek.

Sebenarnya peusijuek ini sudah ada sebelum penyebaran agama islam di Aceh. Pada saat itu upacara peusijuk yang dilaksanakan masih menggunakan mantra atau doa-doa tertentu. Namun semenjak masuknya agama Islam di Aceh, tradisi tersebut kemudian diubah dengan memasukan unsur keislaman didalamnya seperti doa-doa keselamatan, shalawat, doa-doa dalam ajaran Islam lainnya. 

Walaupun begitu prosesi pelakasanaan Peusijuek ini masih tetap dipertahankan hingga seperti bentuk yang sekarang. Pelaksanaannya pun masih dilakukan sampai sekarang baik oleh perorangan maupun berkelompok untuk mengucapkan rasa syukur pada Tuhan yang Maha Esa.

Filosofi

Peusijuek Foto Article (4.3) Tata cara Pelaksanaan Peusijuek

Kata “Peusijuek” sendiri diambil dari kata “sijue’”, yang dalam bahasa Aceh berarti “dingin”. Sehingga dapat juga diartikan mendinginkan atau menyejukan. Kata ini mengandung makna bahwa dengan mengadakan peusijuek atau menepung tawari diharapkan akan memperoleh berkat, selamat atau akan berada dalam keadaan baik.

Mengutip dari Situs Universitas Abulyatama, dalam budaya masyarakat Aceh, tradisi Peusijuek pada dasarnya difungsikan untuk memohon keselamatan, ketentraman, dan kebahagiaan dalam kehidupan.

Namun fungsi peusijeuk ini juga dibagi menjadi beberapa jenis, di antaranya:

  • Peusijuek meulangga (saat perselisihan),
  • Peusijuek pade bijeh (mulai menanam padi),
  • Lalu Peusijuek tempat tinggai (menghuni rumah baru), 
  • Peusijuek peudong rumoh (membangun rumah),
  • Peusijuek kaurubeuen (saat berkurban),
  • Lalu Peusijuek kendaraan,
  • Peusijuek naik haji,
  • Peusijuek khitan,
  • dan Peusijuek pernikahan.

Misalnya Peusijuek pernikahan (dara baro atau linto baro) misalnya dilakukan dengan harapan agar perkawinannya akan bahagia dan akan memperoleh keselamatan dalam kehidupan mereka. Demikian juga mengadakan peusijuek terhadap rumah baru dengan maksud supaya terdapat rasa aman dan nyaman tinggal di rumah itu, tanpa ada gangguan dari setan atau berbagai kekuatan jahat lainnya.

Hakekat tradisi ini sesungguhnya bagi masyarakat Aceh adalah upaya untuk memperoleh berkah dan ketenangan batin dan tujuan adat peusijuek itupun erat kaitannya dengan ajaran Islam. Yaitu untuk menyatakan rasa syukur, memohon petunjuk Allah Swt, mengharapkan kebahagiaan dan ketenteraman hidup, dan memohon maaf kepada sesama manusia serta menyatakan tobat kepada Allah Swt atas kekhilafan atau kesalahan tertentu.

Alat Perlengkapan Peusijuek

Peusijuek Foto Article (4.1) Tata cara Pelaksanaan Peusijuek

Berdasarkan Kompasiana, untuk melakukan upacara peusijuek perlu dipersiapkan alat-alat atau bahan-bahan tertentu pada macam atau bentuk upacara yang dilakukan. Ada 3 hal yang paling penting, yaitu perangkat alat serta bahan peusijuek, gerakan, dan doa.

Perangkat

Untuk perangkat dan bahan Peusijuek biasanya terdiri dari:

  • talam atau dalong,
  • bu leukat (ketan),
  • u mirah (kelapa merah),
  • breueh pade (beras),
  • teupong taweue (tepung yang dicampur air),
  • on sisikuek ( sejenis daun cocor bebek),
  • manek manoe (jenis daun-daunan),
  • naleueng samboe (sejenis rumput),
  • glok (tempat cuci tangan)
  • dan sangee(tudung saji).

Bagi masyarakat Aceh, setiap bahan Peusijuek ini memiliki filosofi dan arti khusus di dalamnya.

Mengenal Upacara Peusijuek, Tradisi Warisan Leluhur Masyarakat Aceh

  • Talam mengandung makna bahwa orang yang dipeusijuek tetap bersatu dalam lingkungan keluarga yang ditinggalkan.
  • Clok (calok) mengandung makna bahwa orang yang dipeusijuek itu tetap berada dalam lingkungan keluarga yang di lingkungan keluarga (persatuan) dan berhemat.
  • Tudung saji (sangee) mengandung makna yang diharapkan untuk mendapatkan perlindungan dari Allah swt dari segala tipu daya yang menyesatkan.
  • Beras padi mengandung makna bahwa orang dipeusijuek semakin tua semakin berilmu, juga merupakan makan pokok atau benih untuk menghasilkan.
  • Tepung tawar mengandung makna bahwa tepung berwarna putih merupakan perlambang kebersihan dan kesejukan jiwa bagi orang yang dipeusijuek.

Mengenal Upacara Peusijuek, Tradisi Warisan Leluhur Masyarakat Aceh

  • Di manek-manoe mengandung makna bahwa sesuai dengan deret bunga diharapkan digalang persatuan dan kesatuan serta keteraturan.
  • Di sisikuek mengandung makna obat penawar/ kesejukan meresap kalbu.
  • Naleung Samboe mengandung makna dengan sifat yang kokoh sulit untuk dicabut, pelambang sebagai kekokohan pendirian dan etika, baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun agama.
  • Bu leukat mengandung makna zat perekat, pelambang sebagai daya tarik untuk tetap melekat dalam hati orang yang dipeusijuek semua ajaran dan nasihat ke jalan yang diridhai oleh Allah swt.

Tata cara Pelaksanaan Peusijuek

Mengenal Upacara Peusijuek, Tradisi Warisan Leluhur Masyarakat Aceh

Pelaksanaan ritual Peusijuek biasanya dilakukan oleh tokoh agama atau tokoh adat yang dituakan oleh masyarakat. Hal ini diharuskan karena tradisi Peusijuek merupakan ritual yang dianggap sakral, sehingga untuk melakukannya haruslah orang yang paling mengerti tentang doa-doa dan prosesi dalam ritual tersebut.

Apa bila orang yang diPeusijuek adalah kaum laki-laki, biasanya adakan dilakukan oleh Teungku atau Ustadz. Sedangkan apabila yang diPeusijuek adalah kaum perempuan, maka akan dilakukan oleh Ummi atau seorang wanita yang dituakan oleh masyarakat.

Beda Tempat Beda Tata Cara Pelaksanaannya

Mengenai tata cara pelaksanaan upacara peusijuek masih terdapat perbedaan antara satu tempat dengan tempat lain di dalam masyarakat Aceh. Ada yang sesudah membaca Basmalah mendahuluinya dengan sipreuek breuh padee atau ada juga yang memakai breuh kunyeit. Dan ada pula yang memulainya dengan teupong tabeu/tawueu, malah ada juga yang memulainya dengan menggunakan bu leukat kuneng.

Peusijuek Foto Article (4.3) Tata cara Pelaksanaan Peusijuek

Jadi dalam hal urut-urutan pelaksanaan peusijeuk itu dalam prakteknya belum ada keseragaman antar daerah. Adanya ketidakseragaman itu terutama disebabkan orang yang melakukan peusijuek tidak mengetahui bagaimana cara yang sebenarnya.

Cerita mitra kami
10 Barang Wajib Beli untuk Bumil dan Busui
10 Barang Wajib Beli untuk Bumil dan Busui
Benarkah ASI Membantu Pencegahan Infeksi Rotavirus?
Benarkah ASI Membantu Pencegahan Infeksi Rotavirus?
Bukan Proses yang Mudah, Lakukan 5 Cara Ini Agar Selalu Menjadi Ibu Bahagia Sepanjang Masa
Bukan Proses yang Mudah, Lakukan 5 Cara Ini Agar Selalu Menjadi Ibu Bahagia Sepanjang Masa
14 Skincare Ibu Hamil dan Menyusui Terbaik di 2023, Serum Hingga Nipple Cream
14 Skincare Ibu Hamil dan Menyusui Terbaik di 2023, Serum Hingga Nipple Cream

Begini cara yang benar menurut penuturan tokoh adat masyarakat Aceh: sipreuk breuh padee ke seluruh badan melampaui kepala orang yang dipeusijuek, sebanyak tiga kali setelah mengucapkan Basmalah. Lalu memercikkan air tepung tawar pada kedua telapak tangan dan ke badan melewati kepala orang yang dipeusijuek, sebanyak satu kali (hanya sekedarnya saja, jangan sampai basah).

Langkah berikutnya adalah menyunting bu leukat kuneng (nasi ketan kuning) pada telinga sebelah kanan. Dan terakhir teumeutuek (bersalaman sambil menyelipkan amplop berisi uang) kepada orang yang dipeusijuek.

Mengenai tempat peusijuek dapat dilakukan dimana saja asal bersih dari hadats dan kotoran najis. Bisa dilakukan di meunasah (surau), masjid, rumah, balai desa, atau tempat lainnya yang dianggap cocok.

Peusijuek Foto Lead (1)

Biasanya orang yang dipeusijuek dalam posisi duduk bersimpuh atas tilam meusugou (tilam kecil untuk duduk yang diberi sarung yang disulam) dengan bantal meutampok (pada ujung-ujung bantal yang berbentuk guling dipasang kain, 4 segi yang disulam dengan benang emas) dengan menengadahkan tangan seperti untuk berdoa yang diletakkan diatas paha.

Atau dapat juga dengan duduk sambil menegakkan lutut sejajar dengan kepala dan kedua tangan diletakkan diatas kaki, untuk menerima taburan breuh padee (1-3 kali) dan percikan tepung tabeu (1-3 kali) sesuai dengan kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat desa tersebut.

Setelah selesai pembacaan doa, maka selesailah acara peusijuek dan selanjutnya bersalam-salaman untuk meminta maaf satu sama lain, khususnya antara kedua orang yang berselisih (mereka yang dipeusijuek). Sebagai acara penutup diadakan makan bu leukat kuneng, ayam panggang, tumpoe u mirah, yang telah disediakan sebagai bagian dari perlengkapan peusijuek.

Nah, demikian tradisi upacara peusijuek khas masyarakat Aceh yang semula mengandung nilai sakral dan dipandang sebagai suatu keharusan kini sudah dipandang hal yang tidak lagi memberikan pengaruh bila dilakukan atau tidak dilakukan. Namun hendaknya dapat dilestarikan agar anak cucu kita nanti masih bisa melihat tradisi ini ya, Parents.

 

 

Baca juga: 

id.theasianparent.com/tradisi-sekura

id.theasianparent.com/ruwatan

id.theasianparent.com/tradisi-jelang-dewasa

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Gita Meirillia

Diedit oleh:

Fitriyani

  • Halaman Depan
  • /
  • Warisan Budaya
  • /
  • Mengenal Upacara Peusijuek, Tradisi Warisan Leluhur Masyarakat Aceh
Bagikan:
  • 10 Ragam Pakaian Adat Kalimantan Timur yang Megah dan Menawan! 

    10 Ragam Pakaian Adat Kalimantan Timur yang Megah dan Menawan! 

  • Ragam Pakaian Adat Riau yang Kental Dominasi Budaya Melayu

    Ragam Pakaian Adat Riau yang Kental Dominasi Budaya Melayu

  • Penasaran Ada Berapa Jenis Kebaya yang Ada di Indonesia? Cek di Sini!

    Penasaran Ada Berapa Jenis Kebaya yang Ada di Indonesia? Cek di Sini!

  • 10 Ragam Pakaian Adat Kalimantan Timur yang Megah dan Menawan! 

    10 Ragam Pakaian Adat Kalimantan Timur yang Megah dan Menawan! 

  • Ragam Pakaian Adat Riau yang Kental Dominasi Budaya Melayu

    Ragam Pakaian Adat Riau yang Kental Dominasi Budaya Melayu

  • Penasaran Ada Berapa Jenis Kebaya yang Ada di Indonesia? Cek di Sini!

    Penasaran Ada Berapa Jenis Kebaya yang Ada di Indonesia? Cek di Sini!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.