Self Love, Suatu Konsep untuk Mencintai Diri Sendiri dan Cara Meningkatkannya

Yuk, mulai cintai diri sendiri dengan melatih self love!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Istilah self love semakin dikenal oleh masyarakat setelah meluasnya kesadaran soal kesehatan mental. Sebagian besar dari Parents mungkin sudah tahu apa itu self love, tapi belum sepenuhnya memahami makna dan penerapannya. 

Hal ini karena membina hubungan dengan diri sendiri bisa menjadi suatu proses yang panjang dan rumit.

Beberapa pertanyaan filosofis mungkin kerap lalu lalang di kepala, seperti bagaimana bisa mencintai orang lain jika belum memahami dan mencintai diri sendiri. 

Oleh karena itu, kami mengajak Parents untuk lebih mengenal dan memahami apa itu self love. Lalu, mencari tahu mengapa itu penting, apa saja aspek-aspeknya, bagaimana tanda-tandanya, dan bagaimana cara meningkatkannya. Yuk simak penjelasannya di bawah ini.

Artikel terkait: Kerap Dialami Remaja, Pahami Apa Itu Self Harm dan Tandanya

Apa Itu Self Love?

Sumber: Unsplash

Self love memiliki beberapa definisi, secara bahasa diartikan sebagai cinta diri. Istilah ini kadang didefinisikan sebagai penghargaan terhadap nilai diri. Ada juga yang mendefinisikan self love sebagai memberikan perhatian dan kebahagiaan kepada diri sendiri.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Psychcentral menjelaskan self love sebagai proses dimana seseorang telah menerima diri sendiri sepenuhnya. Ia telah menghormati dirinya dengan senantiasa memelihara pertumbuhan dan kesejahteraan dalam diri. 

Tidak hanya itu, self love juga mencakup tentang bagaimana bisa memahami secara penuh soal pikiran dan perasaan tentang diri sendiri. Memahami diri sendiri tidak hanya berfokus pada hal-hal positif dalam diri saja, Parents juga perlu mencintai sisi negatifnya.

Hal ini nantinya akan berdampak pada bagaimana pandangan yang akan muncul dalam merespons pengalaman dan berbagai peristiwa dalam hidup. Dengan mencintai diri sendiri, maka tiap individu akan mampu menghargai dirinya sendiri dan mampu berteman dengan dirinya sendiri.

Mengapa Self Love Itu Penting?

Sumber: Unsplash

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Self love merupakan sebuah pondasi yang dibutuhkan tiap pribadi agar dapat bertindak tegas kepada dirinya. Tanpa self love, Parents akan cenderung lebih banyak mengkritik diri sendiri, bertindak sesuai keinginan orang lain, bahkan mungkin akan menyabotase diri dari berbagai kesempatan yang ada.

Menerapkan self love dapat membuat beberapa perubahan dalam hidup. Terutama terkait dengan sudut pandang tentang diri sendiri yang semakin positif. Secara bertahap, Parents juga akan menjadi lebih menghargai diri sendiri dan mengurangi rasa cemas yang berlebihan.

Menurut Berkeley Wellbeing, gagasan tentang self love sering dianggap sebagai aspek penting dari kesejahteraan. Bahkan orang yang memiliki pandangan yang positif dalam dirinya, mereka lebih merasa bahagia dan sukses. Mereka lebih bisa menetapkan batasan dan menciptakan hubungan yang sehat dengan orang lain.

Aspek-Aspek dalam Self Love

Sumber: Unsplash

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dalam proses mencintai diri sendiri, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan agar dapat mencintai diri secara utuh. Menurut Psychology Today, terdapat empat aspek yakni self-awareness, self-worth, self-esteem, dan self-care. Jika satu aspek ini hilang maka Parents belum sepenuhnya mencintai diri sendiri.

1. Self awareness

Aspek yang pertama adalah self-awareness atau kesadaran diri. Kesadaran diri yang dimaksud adalah kesadaran dalam proses berpikir. Terutama adalah soal bagaimana pikiran dan emosi dapat berdampak pada tindakan seseorang. Kesadaran diri yang baik adalah ketika individu dapat menanggapi segala situasi dengan cara yang efektif.

2. Self-worth

Selanjutnya adalah self-worth atau nilai diri. Aspek yang satu ini berfokus pada keyakinan seseorang mengenai dirinya bahwa mereka itu berharga. Seseorang dengan nilai diri yang tinggi akan lebih bisa menghargai dirinya terlepas dari pencapaian atau kualitas yang dimilikinya.

3. Self-esteem

Aspek ketiga yang perlu diperhatikan adalah self-esteem. Jika seseorang memiliki self-esteem yang baik, tentu akan merasa puas dengan ia yang sebenarnya.

Individu tersebut akan bisa lebih nyaman dimanapun ia berada bahkan hingga hal-hal yang dimilikinya. Self-esteem seseorang dapat meningkat jika memiliki self-worth yang baik.

4. Self-care

Aspek terakhir dalam self love adalah self-care. Hal yang satu ini dapat diartikan sebagai tindakan yang dilakukan seseorang untuk menjaga kesehatan dirinya. Tidak hanya sehat fisik namun juga sehat mental.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah dengan berolahraga, mendengarkan musik, menonton film, quality time bersama keluarga atau teman tersayang, dan masih banyak lagi.

Artikel terkait: Lakukan 7 Cara Ini untuk Menumbuhkan Self Esteem yang Baik pada Anak

Bagaimana Tanda-Tanda Bahwa Kita Sudah Menerapkan Self Love?

Sumber: Unsplash

Kadang ada yang menganggap bahwa self love adalah bentuk dari perilaku yang egois dan narsis. Padahal, self love adalah suatu tindakan yang dilakukan seseorang untuk mencintai, memahami, dan menerima dirinya apa adanya. Berikut adalah beberapa tanda bahwa Parents sudah melakukan self love.

  1. Parents sudah bisa mengenali diri sendiri dengan lebih memahami apa saja kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Sembari melatih kekurangan agar lebih berkembang.
  2. Perlahan mulai mencoba untuk menerapkan gaya hidup sehat dengan memperbanyak makan sayur dan buah. Lalu, meluangkan waktu untuk olahraga secara rutin, dan menghindari rokok maupun alkohol.
  3. Parents sudah bisa menjauh dari toxic people dan toxic relationship. Dengan mengeliminasi hal-hal beracun dalam lingkungan, maka akan lebih memiliki batasan diri.
  4. Tidak pernah lagi membandingkan diri dengan orang lain dengan memiliki definisi sukses versi diri sendiri.
  5. Senantiasa memberi apresiasi kepada diri sendiri setelah menyelesaikan tugas dengan baik. Beberapa bentuk apresiasi yang bisa dilakukan adalah dengan membeli makanan favorit dan menyelesaikan novel kesukaan.
  6. Parents sudah mulai melakukan apapun tanpa ragu. Parents sudah mulai berani mengekspresikan hobi dan passion yang diminati untuk menjadi suatu hal yang bermanfaat.
  7. Mampu berinteraksi sosial dengan baik dan membiarkan diri untuk merasakan kehangatan kasih sayang dan kebahagiaan.

Cara Melatih Self Love

Mencintai diri sendiri mungkin membutuhkan waktu, tetapi bukanlah hal yang mustahil dilakukan. Mencintai diri sendiri berarti memiliki kepercayaan, keyakinan, dan kebanggan pada diri sendiri dan kemampuan yang dimiliki. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Parents bisa melatihnya secara perlahan. Kami sudah merangkum beberapa cara untuk melatih self love.

1. Melakukan Perawatan Diri

Sumber: Unsplash

Perawatan diri atau self-care dapat Parents mulai dengan melakukan berbagai aktivitas yang bermanfaat bagi kesehatan fisik, mental dan emosional. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan.

Misalnya, menonton film atau drama Korea favorit, memasak makanan, bermain games bersama sahabat.

Lalu, jalan pagi keliling taman kota, membersihkan tempat tinggal, mengubah dekorasi ruangan, melakukan perawatan tubuh, dan berolahraga juga bisa dilakukan.

2. Menjadi Mindful atau Hidup dengan Sadar

Sumber: Unsplash

Mindfulness adalah ketika Parents sadar secara penuh tentang apa yang dirasakan dengan berfokus pada masa sekarang. Istilah ini juga berarti mampu untuk mendengarkan tubuh dan pikiran untuk memenuhi kebutuhan diri.

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melatih mindfulness adalah dengan melakukan meditasi (Parents bisa mengikuti kelas meditasi atau melihat tutorialnya di YouTube). 

Selanjutnya, Parents dapat melakukan latihan napas dan menyadari apa yang sedang dilakukan. Misalnya sadari saat menarik nafas dan mengeluarkannya, sadari saat mengunyah makanan, sadari saat telapak kaki menginjak rumput dan lain sebagainya.

3. Mengubah Perspektif Negatif menjadi Positif

Sumber: Unsplash

Ketika Parents kerap melabeli diri dengan kalimat-kalimat negatif. Coba tanyakan kembali apakah memang Parents adalah pribadi yang demikian. Parents dapat mencoba untuk lebih fokus pada hal-hal yang bisa dikendalikan dan dikembangkan. 

Sebagai tambahan referensi, Parents bisa mulai mencari literatur terkait dengan konsep dikotomi kendali dan stoikisme.

4. Membuat Batasan

Sumber: Unsplash

Menetapkan batasan di sini tidak hanya batasan fisik, tapijuga batasan emosional. Dengan membuat batasan, Parents akan bisa lebih tegas dalam mengontrol bagaimana perlakuan orang lain pada diri sendiri. Lalu juga bagaimana Parents bisa lebih mampu untuk memprioritaskan diri.

Beberapa batasan yang mungkin bisa diterapkan adalah dengan mulai berkata “tidak” pada hal-hal yang bukan tanggung jawab Parents. Kemudian, membuat keputusan tanpa pendapat orang lain, dan berdiri untuk diri sendiri dan kebutuhan diri.

5. Tidak Membandingkan Diri Sendiri dengan Orang Lain

Sumber: Unsplash

Media sosial mungkin telah menjadi salah satu sumber untuk membanding-bandingkan diri dengan orang lain.

Kadang beberapa dari Parents mungkin lupa bahwa standar kesuksesan dan kebahagiaan tiap orang itu berbeda-beda. Hanya saja standar sosial di masyarakat kadang membuat lupa akan nilai diri dan kualitas yang dimiliki.

6. Eliminasi Orang-Orang Toxic

Sumber: Unsplash

Orang-orang toxic yang ada di sekitar Parents dapat membatasi kemampuan untuk lebih memahami dan mencintai diri sendiri. Parents akan lebih mudah untuk berkembang ketika hidup dengan orang-orang yang memberikan energi positif.

Menurut Henderson, orang-orang toxic akan merasa terancam dengan pertumbuhan dan perkembangan orang lain. Mereka akan sering mengabaikan pendapat dan tidak menghargai batasan-batasan yang sudah dibuat. 

Itu tadi penjelasan terkait dengan self love, mulai dari pengertiannya hingga bagaimana cara membangun self love dalam diri. Semoga setelah ini Parents dapat sepenuhnya mencintai diri sendiri dan menjadi inspirasi bagi sesama. 

***

Baca juga:

 

Penulis

Trias