Memasuki tahun 2021, sekolah masih belum bisa dilakukan secara offline. Meskipun anak-anak di rumah sudah terlihat bosan dan jenuh dengan kegiatan sekolah daring, tampaknya impian untuk segera memulai kegiatan belajar-mengajar secara tatap muka langsung tidak bisa terwujud di tahun baru ini.
Hal ini lantaran adanya pemberlakuan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di kawasan Jawa dan Bali.
PSBB di Jawa dan Bali 11-25 Januari 2021
Mengutip dari laman CNBC, pemerintah sudah menetapkan untuk memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang lebih ketat di daerah Jawa dan Bali. Selaras dengan peraturan ini, Menteri Dalam Negeri akan membuat surat edaran kepada Pimpinan Daerah terkait PSBB di Jawa dan Bali dengan rincian sebagai berikut:
1. Membatasi Kegiatan Work From Office (WFO)
Kegiatan bekerja dari kantor (WFO) hanya boleh dilakukan dengan persentase 25% dan Work From Home (WFH) menjadi 75%.
2. Kegiatan Belajar Mengajar secara Online
Rencana kegiatan belajar-mengajar tatap muka belum bisa dilaksanakan, sehingga kegiatan belajar dari rumah atau daring akan masih terus diperpanjang.
3. Sektor Esensial Boleh Berjalan 100%
Untuk kegiatan yang sifatnya esensial khusus kebutuhan pokok masih boleh beroperasi seluruhnya dengan protokol kesehatan.
4. Pembatasan Jam Buka Pusat Perbelanjaan
Ada pembatasan jam buka pusat perbelanjaan atau mal sampai pukul 19.00 WIB. Untuk kegiatan di restoran akan dibatasi sebanyak 25% dan pemesanan makanan harus dilakukan dengan take away. Sedangkan, kegiatan delivery bisa tetap buka dan beroperasi.
5. Kegiatan Konstruksi Masih Bisa Berjalan 100%
Untuk kegiatan konstruksi bisa tetap berlangsung dengan protokol kesehatan yang ketat. Sementara itu, kegiatan di rumah ibadah dibatasi sampai 50%.
Fasilitas umum akan ditutup sementara dan moda transportasi diatur lebih jauh.
Alasan PSBB di Jawa dan Bali
Menurut laman Kontan, PSBB Jawa dan Bali ini dilakukan karena wilayah tersebut memenuhi salah satu dari 4 parameter sebagai syarat pembatasan, sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Rangka Percepatan Penanganan COVID-19.
Parameter yang memenuhi syarat pembatasan adalah kematian akibat COVID-19 di atas rata-rata tingkat kematian nasional yakni sebesar 3%. Lalu, tingkat kesembuhan di bawah nasional sebesar 82%, serta kasus aktif COVID-19 di bawah kasus aktif nasional sebesar 14%, dan tingkat keterisian rumah sakit untuk tempat tidur isolasi serta ICU di atas 70%.
Artikel terkait: Gawat! Sebanyak 463 Juta Anak Tidak Dapat Akses Sekolah Virtual selama Pandemi
Tips Membantu Anak untuk Belajar Online
Membantu anak untuk melakukan pembelajaran daring di rumah memang membutuhkan perjuangan yang tidak mudah, ya, Parents. Apalagi, Parents mesti membagi waktu antara urusan rumah tangga, pekerjaan, dan pendidikan buah hati.
Agar kondisi rumah tetap hangat dengan setumpuk tugas di rumah yang tentu bisa membuat Parents merasa sangat lelah, simak beberapa tips berikut ini,
1. Membagi Waktu dengan Baik
Di momen seperti ini, mengatur waktu menjadi sesuatu yang sangat penting. Cobalah untuk membuat jadwal kegiatan harian agar semua kebutuhan, seperti bersih-bersih rumah, bekerja, dan membantu anak sekolah daring bisa tetap terpenuhi dengan baik.
2. Buat Jadwal yang Jelas untuk Anak
Selain memiliki jadwal sendiri, Parents bersama anak juga perlu membuat jadwal rutinitas harian untuk anak.
Bagilah waktu antara belajar, bermain, dan beristirahat agar ia memahami bahwa setiap kegiatan memiliki waktunya masing-masing. Dengan cara seperti ini, Parents mengajarkan mereka untuk bisa fokus pada satu kegiatan di setiap waktunya.
Artikel terkait: Hasil Survei Menyatakan Ibu Lebih Terbebani Selama Anak Belajar Online, Parents Setuju?
3. Luangkan Waktu Bermain dengan Anak
Ketika semua kebutuhan pokok, seperti belajar dan sekolah sudah diselesaikan dengan baik, sekarang manfaatkan waktu untuk bersenang-senang bersama si kecil.
Parents bisa memilih sebuah film yang bisa dinikmati bersama anak. Selain itu, kegiatan membaca buku bersama atau bermain game juga bisa menjadi pilihan yang menyenangkan.
Tunjukkan pada mereka bahwa kegiatan yang menyenangkan juga bisa dilakukan secara sederhana di rumah.
4. Turunkan Ekspektasi yang Tinggi
Untuk bisa melewati kegiatan bekerja dan sekolah dari rumah tentu membutuhkan penyesuaian agar bisa terbiasa. Parents juga jangan cepat emosi ketika melihat anak mudah terdistraksi untuk pertama kalinya.
Selain itu, turunkan standar kebersihan di rumah agar tidak mudah merasa stres karena lantai rumah yang kotor atau karena mainan anak yang belum sempat dibereskan.
Artikel terkait: Waspada Zoom Fatigue, Kondisi Kelelahan Anak Akibat Terlalu Lama Sekolah Online
5. Sempatkan untuk Berolahraga
Kegiatan berolahraga bersama anak di rumah akan membuat Parents dan buah hati memiliki agenda yang sama sekaligus menyehatkan. Dengan berolahraga, tubuh akan memproduksi hormon endorfin, sehingga Parents dan buah hati bisa terhindar dari stres.
Demikianlah informasi seputar sekolah belum bisa dilakukan offline karena PSBB yang diperpanjang. Tetap semangat, ya, Parents.
Baca juga:
12 Pilihan Aplikasi Belajar Online Gratis untuk Anak Selama SFH
Baru Dua Bulan Melahirkan, Ibu Ini Hamil Lagi dan Sambut Sang Buah Hati dengan Bahagia
Detik-detik seorang ibu korbankan nyawa agar anaknya selamat dari kebakaran