X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Hari Disabilitas Internasional, Sudahkah Ajarkan Anak Menghargai Penyandangnya?

Bacaan 4 menit

Kemarin, Kamis (03/12/2020), dunia kembali memperingati Hari Disabilitas Internasional. Seperti apa sejarah Hari Disabilitas Internasional dan makna yang perlu dipahami?

Pada dasarnya, Hari Disabilitas Internasional merupakan bentuk dukungan bagi para penyandang disabilitas agar mereka dapat memperoleh hak-haknya secara layak dan sepatutnya. Artinya, peringatan ini bertujuan untuk mendukung penuh para penyandang disabilitas memperoleh kesetaraan dan bagaimana mereka dapat dilibatkan dalam pembangunan di semua aspek kehidupan bermasyarakat.

Sejarah Hari Disabilitas Internasional

sejarah hari disabilitas internasional

Tidak bisa dipungkiri bahwa para penyandang disabilitas tidak sepenuhnya bisa mendapatkan hak dan kesetaraan di tengah masyarakat. Bahkan tak sedikit di antaranya yang mengalami diskriminasi. 

Lalu dengan dukungan penuh dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), peringatan Hari Disabilitas Internasional digodok kemudian diresmikan pada tahun 1992. Hal ini dilakukan sebagai respon atas kesenjangan yang selama ini dirasakan oleh kaum disabilitas.

Namun jauh sebelum itu, pemerintah Inggris sudah mengesahkan Undang-undang Orang Sakit Kronis dan Penyandang Disabilitas pada tahun 1970. Pengesahan tersebut secara langsung mengakui adanya hak-hak para penyandang disabilitas. Dalam hal ini termasuk bantuan kesejahteraan, perumahan, dan hak yang sama atas fasilitas rekreasi dan pendidikan.

Hingga akhirnya Hari Disabilitas Internasional diproklamasikan pada 14 Oktober tahun 1992 oleh resolusi Majelis Umum PBB 47/3. Dengan ini, diharapkan hak dan kesejahteraan penyandang disabilitas di semua bidang masyarakat dan pembangunan dapat terpenuhi, serta masyarakat secara umum meningkat kesadarannya akan isu-isu penyandang disabilitas di setiap aspek kehidupan politik, sosial, ekonomi dan budaya.

sejarah hari disabilitas internasional

Tahun ini, tema yang diangkat Hari Disabilitas Internasional adalah Building Back Better: toward a disability-inclusive, accessible and sustainable Covid-19 World, atau membangun kembali kehidupan yang lebih baik, lebih inklusif, lebih berkelanjutan di masa pandemi COVID-19.

Terkait dengan hal tersebut, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Sosial dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah mengeluarkan pedoman khusus bagi penyandang disabilitas dalam penanganan pandemi ini.

Pemerintah juga memfasilitasi penyandang disabilitas untuk mempermudah aktivitas mereka di ruang publik.

Artikel terkait: Tini Djajadi- Memperjuangkan Kesetaraan Hak Penyandang Disabilitas

Menghargai Penyandang Disabilitas Harus Diajarkan pada Si Kecil

sejarah hari disabilitas internasional

Menciptakan lingkungan yang ramah pada penyandang disabilitas tentunya bukan tugas pemerintah saja. Kita semua punya andil untuk turut menghadirkan kesetaraan.

Salah satu langkah kecil namun sangat berarti yang bisa Parents terapkan adalah menghargai dan bertenggang rasa kepada mereka yang hidup dengan disabilitas. Anak-anak pun perlu dilatih sejak dini.

Bagaimana cara yang mengajari si kecil tentang hal ini? Berikut beberapa tips yang bisa Parents lakukan.

  • Menjelaskan kepada si kecil tentang kondisi disabilitas; Parents bisa memberikan pemahaman kepada anak-anak mengenai disabilitas dan beritahu mereka bagaimana memperlakukan orang dengan disabilitas dengan baik.
  • Jangan mengejek dan mem-bully; sampaikan kepada putra-putri Anda di rumah agar tidak mengejek mereka yang hidup dengan disabilitas.
  • Melatih anak berempati; latih dan biasakan si kecil untuk memiliki rasa empati kepada sesama.
  • Memberi dukungan; beri anak pemahaman bahwa setiap orang, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan fisik punya hak yang sama. Misalkan sekali waktu si kecil punya teman yang mengalami disabilitas, pahamkan mereka bahwa anak dengan disabilitas tak harus dijauhi, melainkan perlu dirangkul dan diajak main bersama.
  • Tanamkan pada anak bahwa berbeda itu biasa..
  • Jangan memberi bantuan tanpa bertanya; sekalipun ini niatnya baik, ajari si kecil untuk tidak memberikan bantuan tanpa bertanya terlebih dulu. Sebab terkadang, bantuan yang kita tawarkan justru menimbulkan rasa frustrasi atau malah memalukan bagi diri orang dengan disabilitas.

Hari Disabilitas Internasional, Sudahkah Ajarkan Anak Menghargai Penyandangnya?

Nah, selain melatih anak untuk menghargai dengan beberapa tips di atas, kebiasaan kita yang perlu dihilangkan adalah stigma negatif pada penyandang disabilitas. Pasalnya, sebagian kita sering kali masih memandang dan memperlakukan mereka dengan perasaan kasihan. Padahal, orang disabilitas tidak selalu berharap dikasihani, mereka justru ingin diperlakukan normal seperti orang lain.

Lebih jauh lagi, menyandang status sebagai orang dengan disabilitas bukanlah akhir dari kehidupan, banyak kok yang tetap bisa bekerja dan menghasilkan karya-karya hebat. Saat ini bahkan sejumlah perusahaan besar telah membuka kesempatan kerja yang sama untuk orang dengan disabilitas.

Baca juga:

Saat anak bertanya tentang disabilitas, begini cara orangtua menjelaskannya

Ajari anak untuk tidak lakukan hal ini pada difabel

Bikin haru, boneka ini dirancang khusus untuk anak disabilitas

Cerita mitra kami
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Titin Hatma

Diedit oleh:

Adisty Titania

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • Hari Disabilitas Internasional, Sudahkah Ajarkan Anak Menghargai Penyandangnya?
Bagikan:
  • Ajari anak untuk tidak lakukan hal ini pada difabel

    Ajari anak untuk tidak lakukan hal ini pada difabel

  • Catat! Sejarah Hari Toleransi Internasional 16 November

    Catat! Sejarah Hari Toleransi Internasional 16 November

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

  • Ajari anak untuk tidak lakukan hal ini pada difabel

    Ajari anak untuk tidak lakukan hal ini pada difabel

  • Catat! Sejarah Hari Toleransi Internasional 16 November

    Catat! Sejarah Hari Toleransi Internasional 16 November

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.