Pesona Prambanan yang Megah, Candi Terbesar dan Kasih Tak Sampai

Arsitektur megah membuat Candi Prambanan berhasil memikat wisatawan dari seluruh dunia, seperti apa cerita dibaliknya?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Candi Prambanan menjadi saksi Kerajaan Hindu yang pernah berjaya di Tanah Jawa pada abad ke-8 Masehi silam. Dengan kemegahannya, tak salah bila candi Hindu terbesar di Indonesia ini dinobatkan menjadi situs warisan dunia oleh UNESCO pada 1991. Tahukah Anda seperti apa sejarah Candi Prambanan?

Fakta dan Sejarah Candi Prambanan

1. Sejarah

Berlokasi di Taman Wisata Prambanan, kurang lebih 17 km arah timur dari kota Yogyakarta berdiri sebuah candi menyapa siapa saja yang datang. Dahulu, kawasan ini termasuk dalam wilayah Bhumi Mataram, sebutan lama wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.

Sumber: duaistanto Journey

Candi Prambanan dibangun pada pemerintahan Kerajaan Medang Mataram (Mataram Kuno). Berdasarkan candrasengkala yang tak lain rumusan tahun pada prasasti Siwagrha, candi ini diperkirakan dibangun pada 778 Saka (856 Masehi).

Dalam buku Prasasti Indonesia II: Selected Inscriptions from the 7th to the 9th Century A.D (1956), Candi Prambanan dibangun sebagai peringatan atas kemenangan perang Rakai Kayuwangi Dyah Lokapala, raja Medang Mataram melawan Pu Kumbhayoni.

Kala itu, Rakai Kayuwangi Dyah Lokapala yang berhasil mendapatkan tahta merasa perlu membangun monumen sebagai tanda kemenangan kerajaannya. Sementara itu, isi dari prasasti Wanua Tengah III menyatakan bahwa Rakai Kayuwangi Dyah Lokapala naik tahta pada 27 Mei 855 M.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Rakai Kayuwangi Dyah Lokapala diyakini memimpin Medang Mataram sejak 855 hingga 885 M. Menurut Kepustakaan Candi Perpustakaan Nasional, Candi Prambanan dibangun untuk memperingati keprabuan raja sebelumnya, sebagai darma bagi ayah Rakai Kayuwangi Dyah Lokapala yakni Rakai Pikatan Dyah Saladu. 

Kompleks Candi Prambanan awalnya dikelilingi oleh arus sungai Opak yang berkelok ke timur, berdempet dengan konstruksi candi. Khawatir dengan erosi yang dapat merusak bangunan candi, raja Dyah Lokapala mengubah arah aliran sungai. Alhasil, sodetan dirancang untuk mengalihkan poros sungai ke arah utara-selatan.

Artikel terkait: Mengenal Senjata Tradisional di 34 Provinsi Tanah Air, Bukti Indonesia Kaya

2. Erat dengan Legenda Roro Jonggrang

Sumber: Blog Kuto

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Berdirinya Candi Prambanan juga lekat kaitannya dengan legenda Roro Jonggrang.

Alkisah, dulu di Jawa terdapat dua kerajaan yang saling bertetangga yaitu Kerajaan Pengging yang dipimpin oleh Raja Pengging dan Kerajaan Prambanan di bawah kekuasaan Prabu Baka.

Prabu Baka berwujud raksasa yang bertubuh besar dan mempunyai kesaktian luar biasa. Prabu Baka terkenal kejam karena ia tak segan mengorbankan manusia dalam upacara persembahannya. Kendati kejam, Prabu Baka dikaruniai putri yang sangat cantik bernama Rara Jonggrang.

Sudah sekian lama Raja Pengging ingin menumpas penguasa Kerajaan Prambanan karena selalu mengganggu rakyatnya. Namun apa daya, Kerajaan Prambanan terlalu kuat. Ia pun mengutus putranya, Raden Bandung untuk bertapa memohon bantuan dewa.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Upaya itu membuahkah hasil. Raden Bandung berhasil mendapatkan kesaktian berupa jin bernama Bandawasa yang selalu patuh pada perintahnya. Sejak itu, namanya diubah menjadi Raden Bandung Bandawasa.

Berbekal kesaktiannya, Raden Bandung berangkat ke Prambanan bersama bala tentara Pengging. Setelah mengalami pertempuran yang sengit, Raden Bandung berhasil membunuh Prabu Baka.

Tak berhenti sampai disitu, Raden Bandung bermaksud mendirikan pemerintahan yang baru di Prambanan. Saat itulah Raden Bandung bertemu dengan Rara Jonggrang dan jatuh hati. Raden Bandung Bandawasa ingin mempersunting sang putri menjadi istrinya.

Artikel terkait: Pesona Ukiran pada Talawang Khas Suku Dayak, Cantik dan Sarat Makna

Sumber: Taman Wisata Candi

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Namun, Rara Jonggrang tak ingin diperistri oleh pria yang membunuh ayahnya. Tak ingin menyakiti hati, Rara Jonggrang mengajukan syarat. Raden Bandung bisa memperistrinya asalkan mampu mendirikan 1.000 buah candi dalam waktu semalam.

Raden Bandung pun menyanggupi permintaan tersebut. Tak lama setelah matahari terbenam, ia pergi ke tanah lapang tak jauh dari Prambanan. Ia lekas memanggil Bandawasa untuk membuatkan 1.000 buah candi seperti permintaan putri pujaannya.

Bandawasa pun mengerahkan teman sesama jinnya untuk membantu membuatkan candi. Rara Jonggrang kala itu pun mengendap untuk melihat progres pembangunan candi. Alangkah terkejutnya ia saat mengetahui syaratnya sudah hampir selesai.

Secepat kilat ia berlari ke desa terdekat dan membangunkan para gadis di desa tersebut. Beramai-ramai mereka menumbuk alu ke lesung seolah sedang menumbuk padi. Aktivitas ini membuat ayam jantan di desa terbangun dan mulai berkokok.

Bandawasa yang kala itu sudah berhasil membangun 999 candi pun kaget karena mengira fajar telah tiba. Ia dan kawan-kawannya pun menghentikan pekerjaan dan menghilang. Raden Bandung yang melihat pun bersiap menghadap Rara Jonggrang. Namun, ia bingung karena fajar tak kunjung tiba.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ia pun marah begitu mengetahui bahwa sang putri telah mengibulinya. Raden Bandung Bandawasa mengutuk si gadis menjadi arca, juga mengutuk para gadis di Prambanan menjadi perawan tua. Sampai sekarang, arca Rara Jonggrang dapat Anda temui di kompleks Candi Prambanan.

Artikel terkait: Kenali Fungsi dan Filosofinya, Ini 9 Jenis Rumah Adat Bali

3. Pemugaran Panjang

Ketika kerajaan Medang dipimpin oleh Mpu Sendok, ibukota Medang pindah ke salah satu wilayah di Jawa Timur sekitar 930-an Masehi. R.W. van Bemmelen dalam bukunya The Geology of Indonesia (1949) menyatakan bahwa kepindahan tersebut diyakini akibat letusan Gunung Merapi.

Dampak letusan yang melumat sebagian besar wilayah Jawa Tengah membuat konstruksi Candi Prambanan tidak utuh lagi. Hingga abad ke-16, kompleks candi tetap terbengkalai dan hanya menyisakan reruntuhan bekas gempa.

Baru kemudian pada 1733, candi ini ditemukan oleh CA Lons yang kala itu bertugas sebagai pegawai Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC). Upaya penggalian dan pencatatan pertama dilaksanakan di bawah pengawasan Groneman. Penggalian diselesaikan pada tahun 1885, meliputi pembersihan semak belukar dan pengelompokan batu-batu reruntuhan candi.

Pada 1902, upaya tersebut dilanjutkan kembali oleh van Erp. Pengelompokan dan identifikasi batu-batu reruntuhan dilaksanakan secara lebih rinci. Pada tahun 1918, pemugaran terhadap Candi Prambanan dilanjutkan kembali di bawah pengawasan Dinas Purbakala (Oudheidkundige Dienst) yang dipimpin oleh P.J. Perquin.

Melalui upaya ini, sebagian dari reruntuhan Candi Syiwa dapat direkonstruksi kembali. Lebih lanjut, panitia pemugaran di bawah pimpinan De Haan dibentuk pada 1926 untuk melanjutkan upaya yang telah dilaksanakan Perquin. Di bawah pengawasan panitia ini, pembangunan kembali Candi Syiwa semakin disempurnakan hasilnya dan persiapan pembangunan Candi Apit.

Pada 1932, pemugaran kedua Candi Apit berhasil dirampungkan. Pemugaran terpaksa dihentikan pada tahun 1942 ketika Jepang mengambil alih pemerintahan Indonesia. Setelah melalui proses panjang dan tersendat-sendat akibat perang dan peralihan pemerintahan, pada 1953 pemugaran Candi Syiwa dan dua Candi Apit dinyatakan selesai.

Sampai saat ini, pemugaran Candi Prambanan masih terus dilaksanakan secara bertahap. Semoga informasi perihal sejarah Candi Prambanan ini dapat menambah wawasan Anda ya.

Baca juga:

6 Fakta Menarik Candi Singosari, Salah Satunya Miliki Patung Penjaga Terbesar di Dunia!

Asal Usul Tari Kabasaran, Tarian Keprajuritan Orang Minahasa

Kenalkan Ragam Budaya pada Anak, Yuk, Kenalkan 36 Gambar Rumah Adat di Indonesia