Tingkat saturasi oksigen dalam darah merupakan ukuran seberapa banyak oksigen yang dibawa sel darah merah. Dalam hal ini, tubuh secara ketat mengatur tingkat oksigen dalam darah. Memantau saturasi oksigen normal sangatlah penting bagi kesehatan.
Orang dengan kondisi kesehatan kronis perlu memantau kadar oksigen darah mereka secara rutin. Seperti orang dengan penyakit asma, penyakit jantung, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Dalam kasus ini, memantau kadar oksigen dalam darah dapat membantu menentukan jenis perawatan yang cocok untuk kesehatan atau penyakit yang diderita.
Oleh sebab itu, penting melakukan pengecekan secara berkala untuk memastikan kondisinya normal dan tidak ada penyakit kronis di dalam tubuh Parents. Namun, tak jarang, karena berbagai faktor, tingkat saturasi oksigen menurun drastis, hal ini jelas membahayakan kesehatan.
Lantas, berapa saturasi oksigen normal? Apa saja gejala, bahaya, dan penyebab saturasi oksigen turun? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
Artikel Terkait: Hipoksia atau Kekurangan Oksigen, Kenali Penyebab dan Gejalanya
Mengapa Saturasi Oksigen Normal dalam Darah Anda Penting?
Sel darah merah layaknya sebuah kendaraan. Masing-masing dapat membawa hingga empat molekul oksigen yang diedarkan ke seluruh tubuh dan membawanya ke organ-organ seperti jantung dan otak.
Sistem vital tubuh membutuhkan saturasi oksigen normal di dalam darah setiap saat. Namun, terkadang darah mendapatkan terlalu banyak atau terlalu sedikit oksigen, dan dalam kasus ini, ada konsekuensi kesehatan yang serius.
Kenali Tingkatan Oksigen dalam Darah
Kadar oksigen diukur berdasarkan persentase oksigen jenuh dalam darah yang disebut tingkat SpO2. Berikut beberapa level atau tingkatan saturasi oksigen dalam darah.
1. Tingkat Oksigen Darah atau Saturasi Oksigen Normal
Untuk tujuan medis, tingkat oksigen dalam darah normal ialah antara 95-100%. Namun, Parents kemungkinan tidak mengalami gejala apa pun jika persentase oksigen sedikit menurun.
2. Tingkat Oksigen Darah yang Mengkhawatirkan
Konsentrasi oksigen antara 91-95% dapat mengindikasikan masalah medis. Orang-orang dalam situasi ini harus segera menghubungi penyedia layanan kesehatan terdekat untuk penanganan dan perawatan lebih lanjut.
3. Tingkat Oksigen Rendah
Definisi medis dari tingkat oksigen darah rendah adalah persentase di bawah 90%. Saturasi oksigen di bawah 90% sangat memprihatinkan dan mengindikasikan keadaan darurat. Hubungi rumah sakit terdekat untuk perawatan dan penanganan yang tepat.
4. Tingkat Oksigen dalam Darah Rendah dan Memengaruhi Otak
Pada saat oksigen dalam darah turun menjadi antara 80-85%, otak akan kekurangan oksigen. Kondisi ini membuat seseorang mengalami perubahan penglihatan.
5. Sianosis
Sianosis menyebabkan semburat biru pada kulit, terutama di sekitar mulut dan bibir dan di bawah matriks kuku. Perubahan ini terjadi ketika saturasi oksigen darah mencapai sekitar 67%.
Artikel Terkait: Ketahui Pentingnya Fungsi Sel Darah Merah di Dalam Tubuh Manusia
Gejala Kadar Oksigen Darah Rendah
Kasus oksigen darah rendah sering diikuti oleh sejumlah gejala atau malah tidak ada gejala sama sekali. Hal ini terkadang terjadi dalam kasus hipoksemia yang serius.
Beberapa orang dengan oksigen darah rendah tampak sehat. Inilah sebabnya apabila Parents curiga bahwa tingkat oksigen dalam darah rendah, ada baiknya menggunakan oksimetri denyut untuk mengetahuinya.
Parents akan mulai mengalami gejala berikut ini jika kondisinya menurun:
- Napas terengah-engah
- Napas cepat
- Merasa lelah untuk melakukan aktivitas sehari-hari
- Pusing
- Mengantuk
Apa Penyebab Oksigen Darah Rendah?
Banyak hal yang dapat menyebabkan oksigen darah rendah. Ketika tubuh mengalami kesulitan memberikan oksigen yang cukup ke darah, salah satu dari kondisi ini dapat Parents alami, yakni:
- Kondisi jantung dan kelainan jantung
- Asma, emfisema, COPD, dan kondisi paru-paru lainnya
- Obat pereda nyeri golongan opioid yang dapat memperlambat pernapasan
- Tidur apnea
- COVID-19
Artikel Terkait: Waspada janin kekurangan oksigen, ini cara Bumil menghindarinya!
Bagaimana Mengatur Saturasi Oksigen agar Tetap Normal?
Jika kadar oksigen dalam darah terlalu rendah, Parents perlu meningkatkannya. Ini sering dilakukan dengan oksigen tambahan.
Oksigen tambahan di rumah dianggap sebagai obat, dan haruslah sesuai dengan resep dokter. Penting untuk mengikuti saran dokter tentang bagaimana oksigen di rumah harus digunakan untuk menghindari komplikasi.
Nah, itulah serba serbi mengenai saturasi oksigen normal, gejala saat menurun, hingga pengobatannya. Pastikan untuk cek secara berkala.
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.
Baca Juga:
Ingat! Ini Saturasi Oksigen yang Aman di Masa Pandemi COVID-19
id.theasianparent.com/sistem-peredaran-darah