Salat witir adalah salah satu ibadah sunnah yang sering dilakukan umat muslim setelah melaksanakan salat tarawih di bulan Ramadan. Selain itu, salat witir sebenarnya merupakan ibadah sunnah yang dianjurkan usai mengerjakan salat-salat sunnah lainnya pada malam hari.
Lantas, bagaimana tata cara shalat witir ini? Berapa rakaat dan bagaimana bacaan setelah salat? Berikut penjelasan selengkapnya.
Jumlah Rakaat Salat Witir
Rasulullah SAW mengajarkan salat witir dilakukan dengan jumlah rakaat yang ganjil. Bahkan, salat witir ini boleh dikerjakan 1 rakaat saja. Salat ini juga bisa dilakukan tiga rakaat, lima rakaat, hingga maksimal 11 rakaat.
Jumlah rakaat salat witir ini mengacu Hadis shahih, yang diriwayatkan abu Daud: 1212 dan al-Nasa’i: 1693
“(Salat) Witir itu adalah hak setiap muslim, siapa yang lebih suka witir lima rakaat, maka kerjakanlah, dan barang siapa yang lebih suka witir satu rakaat, maka kerjakanlah.”
Artikel Terkait: Batas Waktu Melaksanakan Shalat Tahajud Menurut Syariat Islam
Kapan Waktu Pengerjaan Salat Witir?
Salat witir dikerjakan setelah mengerjakan salat sunnah lainnya pada malam hari. Jadi merupakan sholat sunnah terakhir. Waktu pengerjaannya boleh pada permulaan malam (sehabis isya), pertengahan malam, atau menjelang waktu subuh.
Terkait waktu pengerjaan salat witir ini ada dalam dalil berikut ini:
“Dari setiap malam, Nabi Muhammad SAW pernah mengerjakan salat witir pada permulaan malam, tengah malam, akhiran malam, dan berakhir pada waktu subuh,” (Hadis shahih, riwayat Bukhari:941 dan Muslim: 1230).
Salat witir pada bulan Ramadan biasanya dilakukan selepas menunaikan salat tarawih, baik itu di masjid maupun di rumah.
Salat Witir setelah Tarawih pada Bulan Ramadan
Salat witir bukan termasuk salat sunnah yang dianjurkan dilaksanakan secara berjamaah. Lantas bagaimana dengan salat witir yang dilakukan setelah salat tarawih di masjid atau juga di rumah?
Terkait hal ini, para ulama Mazhab Syafii dan Hanbali, serta sebagian ulama Mazhab Maliki berpendapat, khusus pada bulan Ramadan, salat witir sunnah dilakukan secara berjamaah.
Mengacu hal tersebut, salat witir dianjurkan dikerjakan secara berjamaah setelah tarawih.
Tata Cara Salat Witir Berdasarkan Perbedaan Jumlah Rakaat
Sebagaimana diterangkan di atas, sholat witir bisa dikerjakan satu rakaat dan maksimal 11 rakaat. Namun, terdapat beberapa perbedaan dalam pengerjaannya.
Setiap bulan Ramadan, banyak umat muslim mengerjakan salat witir setelah shalat tarawih dengan tiga rakaat, terutama yang berjamaah di masjid. Namun, ada dua cara dalam melaksanakan salat witir tiga rakaat. Berikut uraiannya:
- Salat witir tiga rakaat dikerjakan dengan dua kali salam. Salat witir dikerjakan dengan 2 rakaat kemudian salam. Kemudian dilanjutkan dengan salat satu rakaat yang diakhiri dengan salam. Jadi, total tetap 3 rakaat.
- Salat witir dikerjakan 3 rakaat tersambung sekaligus dengan satu salam, Jadi, salat witir dilakukan tiga rakaat tanpa tasyahud awal, dan diakhiri dengan salam.
Tata Cara Shalat Witir 1 Rakaat 1 Salam
Urutan tata cara shalat Witir 1 rakaat dengan 1 salam (rakaat penutup) adalah sebagai berikut:
- Mengucapkan bacaan niat salat witir untuk 1 rakaat
Bacaan niat salat witir untuk 1 rakaat adalah sebagai berikut:
أصلى سنة من الوتر ركعة لله تعالى
Bacaan latinnya: “Ushallii sunnatam minal witri rak’atal lillaahhi ta’ala”
Artinya: “Aku berniat salat sunat witir satu rakaat karena Allah ta’ala.”
- Mengucapkan takbir ketika takbiratul ihram sambil membaca niat di dalam hati
- Baca Surat Al-Fatihah
- Setelah itu, membaca salah satu surat dalam Al-Quran
- Rukuk
- Itidal
- Sujud pertama
- Duduk di antara dua sujud
- Sujud kedua
- Duduk tasyahud akhir
- Salam
Tata Cara Shalat Witir 2 Rakaat
Urutan tata cara salat witir 2 rakaat (pembuka dari 3 rakaat) adalah sebagai berikut:
- Mengucapkan bacaan niat salat witir untuk 2 rakaat
Bacaan niat salat witir untuk 1 rakaat adalah sebagai berikut:
أصلى سنة من الوتر ركعتين لله تعالى
Bacaan latinnya: “Ushallii sunnatam minal witri rak’ataini lillaahhi ta’aalaa.
Artinya: “Aku niat salat sunnah witir 2 rakaat karena Allah ta’ala.”
- Mengucapkan takbir ketika takbiratul ihram sambil membaca niat di dalam hati
- Baca Surat Al-Fatihah, setelah itu, membaca salah satu surat dalam Al-Quran
- Rukuk
- Itidal
- Sujud pertama
- Duduk di antara dua sujud
- Sujud kedua
- Berdiri kembali pada rakaat kedua
- Baca surat Surat Al-Fatihah
- Kemudian, membaca salah satu surat dalam Al-Quran
- Rukuk Itidal
- Sujud pertama
- Duduk di antara dua sujud
- Sujud kedua
- Duduk tasyahud akhir
- Salam
Tata Cara Shalat Witir 3 Rakaat Sekaligus
Urutan tata cara shalat witir 3 rakaat langsung adalah sebagai berikut:
- Mengucapkan bacaan niat salat witir untuk 3 rakaat
اُصَلِّى سُنَّةَ الْوِتْرِ ثَلَاثَ رَكْعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Bacaan latinnya: “Ushalli sunnatal witri tsalâtsa raka‘âtin mustaqbilal qiblati adâ’an lillâhi ta‘âlâ”
Artinya: “Aku menyengaja sembahyang sunah shalat witir tiga rakaat dengan menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.”
- Mengucapkan takbir ketika takbiratul ihram sambil membaca niat di dalam hati
- Baca Surat Al-Fatihah
- Setelah itu, membaca salah satu surat dalam Al-Quran
- Rukuk
- Itidal
- Sujud pertama
- Duduk di antara dua sujud
- Sujud kedua
- Berdiri kembali pada rakaat kedua
- Baca surat Surat Al-Fatihah
- Kemudian, membaca salah satu surat dalam Al-Quran
- Rukuk
- Itidal
- Sujud pertama
- Duduk di antara dua sujud
- Sujud kedua
- Berdiri kembali pada rakaat ketiga
- Baca surat Surat Al-Fatihah
- Kemudian membaca salah satu surat dalam Al-Quran
- Rukuk
- Itidal
- Sujud pertama
- Duduk di antara dua sujud
- Sujud kedua
- Duduk tasyahud akhir
- Salam.
Artikel Terkait: Tata Cara Mendirikan Shalat Tasbih dan Manfaatnya bagi Umat Muslim
Bacaan Doa Shalat Witir: Tulisan Latin dan Artinya
Bacaan doa shalat witir dibaca setelah melaksanakan ibadah. Berikut ini bacaan latin beserta artinya:
اَللّٰهُمَّ إِنَّا نَسْـأَلُكَ اِيْمَانًا دَائِمًا، وَنَسْأَلُكَ قَلْبًا خَاشِعًا، وَنَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَنَسْأَلُكَ يَقِيْنًا صَادِقًا، وَنَسْأَلُكَ عَمَلاً صَالِحًا، وَنَسْأَلُكَ دِيْنًاقَيِّمًا، وَنَسْأَلُكَ خَيْرًا كَثِيْرًا، وَنَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ، وَنَسْأَلُكَ تَمَامَ الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الشُّكْرَ عَلَى الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الْغِنَاءَ عَنِ النَّاسِ. اَللّٰهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وَصِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَتَخُشُّعَنَا وَتَضَرُّعَنَا وَتَعَبُّدَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَنَا يَا اَللهُ يَااَللهُ يَااَللهُ يَااَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Bacaan Latin:
Allahumma innaa nas’aluka iimaanan daaimaan, wan’asaluka qalban khaasyi’an, wanas’aluka ‘ilman naafi’an, wanas’aluka yaqiinan shaadiqon, wanas’aluka ‘amalan shaalihan, wanas’aluka diinan qayyiman,
Wanas’aluka khairan katsiran, wanas’alukal ‘afwa wal’aafiyata, wanas’aluka tamaamal ‘aafiyati, wanas’alukasyukra ‘alal ‘aafiyati, anas’alukal ghinaa’a ‘aninnaasi.
Allahumma rabbanaa taqabbal minnaa shalaatanaa washiyaamanaa waqiyaamanaa watakhusy-syu’anaa watadhorru’anaa wata’abbudanaa watammim taqshiiranaa yaa allaahu yaa allaahu yaa allaahu yaa arhamar raahimiin.
Washallallaahu ‘alaa khairi khalqihi muhammadin wa’alaa aalihi washahbihi ajma’iina, walhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiina.”
Artinya:
“Wahai Allah. Sesungguhnya kami memohon kepada-Mu iman yang tetap, kami memohon kepada-Mu hati yang khusyu’, kami memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, kami memohon kepada-Mu keyakinan yang benar, kami memohon kepada-Mu amal yang shaleh, kami memohon kepada-Mu agama yang lurus,
kami memohon kepada-Mu kebaikan yang banyak, kami memohon kepada-Mu ampunan dan afiat, kami memohon kepada-Mu kesehatan yang sempurna, kami memohon kepada-Mu syukur atas kesehatan, dan kami memohon kepada-Mu terkaya dari semua manusia.
Wahai Allah, Tuhan kami. Terimalah dari kami shalat kami, puasa kami, shalat malam kami, kekhusyu’an kami, kerendahan hati kami, ibadah kami. Sempurnakanlah kelalaian atau kekurangan kami,
Wahai Allah Wahai Allah Wahai Allah Wahai Dzat yang Paling Penyayang di antara para penyayang. Semoga rahmat Allah tercurahkan kepada sebaik-baiknya makhluk-Nya, Muhammad, keluarga dan sahabatnya semua, dan segala puji milik Allah, Tuhan semesta alam.”
**
Demikian tata cara beserta bacaan niat dan doa setelah shalat witir. Semoga bermanfaat.
Baca juga:
Apakah Sholat Tahajud Harus Tidur Dulu? Ini Penjelasan dari Ulama
Inilah Rukun Khutbah Jumat beserta Syarat dan Sunnahnya
12 Bacaan Sholawat Nabi yang Dianjurkan, Lengkap dengan Arti dan Latinnya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.