Tak terasa bulan Ramadan tahun ini sudah memasuki 10 hari terakhir. Inilah saat malam Lailatul Qadar turun dan sangat dinantikan oleh umat muslim di dunia. Itulah mengapa dianjurkan melakukan salat Lailatul Qadar di 10 hari terakhir bulan Ramadan.
Kapan saat tepat untuk melakukan salat sunah tersebut dan bagaimana caranya? Berikut informasi yang berhasil dikumpulkan dari berbagai sumber. Semoga bisa membantu Parents yang ingin menunaikan ibadah ini, ya.
Artikel terkait: Dari Dhuha Hingga Tahajud, Ini Macam-macam Salat Sunah yang Bisa Diamalkan
Kapan Salat Lailatul Qadar Dilakukan?
Melansir dari liputan6.com, sesuai dengan namanya maka salat Lailatul Qadar dilakukan saat malam Lailatul Qadar. Namun, yang menjadi masalah adalah tidak ada satupun orang yang tahu kapan datangnya malam Lailatul Qadar.
Pendapat para jumhur ulama, di antaranya Mazhab Al-Malikiyah, Asy-Syafi’iyah dan Al-Hanabilah, serta Al-Auza’i dan Abu Tsaur, menyebut bahwa malam Lailatul Qadar jatuh pada 10 malam terakhir Ramadan, khususnya malam-malam ganjil.
Hal ini sesuai dengan hadis yang berbunyi:
“Carilah Lailatul Qadar pada (bilangan) ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadan.” (HR. Al-Bukhari, Muslim dan lainnya)
Sementara Mazhab Al-Malikiyah dan Al-Hanabilah bahkan menegaskan bahwa malam yang disebut 1000 bulan tersebut datang tepatnya malam 27 Ramadhan. Lillahi Ta’ala.
Tata Cara Menunaikan Salat Lailatul Qadar
Setelah tahu kapan harus melakukan salat sunah ini, sekarang Parents harus tahu bagaimana tata caranya. Untuk jumlah rakaatnya, bisa dipilih mulai dari dua rakaat, empat rakaat, hingga maksimal 12 rakaat. Bisa dilakukan per 2 rakaat atau langsung 4 rakaat.
Artikel terkait: Biar Semakin Berkah, Lakukan 7 Salat Sunah Ini di Bulan Ramadan, Yuk!
1. Niat Salat Lailatul Qadar
Adapun niat untuk salat Lailatul Qadar 2 rakaat adalah:
أُصَلِّى سُنَّةً لَيْلَةُ الْقَدَرِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى Usholli sunnatan lailatul qadari rok’ataini (imaaman/makmuuman) lillaahi ta’ala.
Sementara salat untuk 4 rakaat yaitu:
أُصَلِّى سُنَّةَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلّٰهِ تَعَالٰى Ushalli Sunnatan lailatul Qadri arba’arakaatin (imaaman/makmuuman) lillahi ta’ala.
2. Melakukan Takbiratul Ihram
Seperti awalan salat lainnya, salat sunah ini juga diawali dengan melakukan gerakan takbiratul ihram sambil mengucapkan kalimat takbir, yaitu “Allahu Akbar”.
3. Membaca Surat Al-Fatihah dan Surat Pendek
Sama juga seperti salat lainnya, setiap rakaat salat Lailatul Qadar diawali dengan surat Al-Fatihah, yang dilanjutkan dengan surat-surat pendek. Beberapa surat yang dianjurkan adalah Al-Ikhlas yang dibaca sebanyak tujuh kali, At-Takatsur sebanyak satu kali, Al-Ikhlas tiga kali, dan Al-Qadr tiga kali.
Namun, jika tidak hafal dengan salah satu atau semua surat pendek tersebut, boleh diganti dengan surat lain sesuai kemampuan.
Berbeda dengan salat wajib, saat membaca semua surat tersebut, baik iman atau makmum wajib membacanya secara sirrih atau tidak dengan suara kerasa.
4. Tidak Ada Tahiyat Awal dan Langsung Tahiyat Akhir
Perbedaan lainnya salat ini dengan salat wajib empat rakaat adalah tidak adanya tahiyat awal. Setelah menyelesaikan sujud kedua rakaat kedua, maka langsung bangun dan melanjutkan rakaat yang ketiga, seperti salat tarawih.
Saat sudah sampai rakaat keempat, baru lakukan tahiyat akhir sambil membaca bacaan tahiyat akhir hingga salam.
Doa Setelah Selesai Salat
Dilansir dari jabar.nu.or.id, setelah selesai menunaikan salat, maka sebaiknya tetap duduk sambil membaca sebanyak-banyaknya doa ini:
أَللّٰهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيْمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى يَا كَرِيْمُ Alloohumma innaka ‘afuwwun kariim tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii yaa kariim
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya Engkau Dzat Yang Maha Pemaaf dan Pemurah maka maafkanlah diriku.”
Artikel terkait: Penjelasan Salat Taubat: Waktu, Tata Cara, Bacaan, dan Keutamaannya
Tanda Munculnya Malam Lailatul Qadar
Seperti yang disebutkan di atas, memang tidak diketahui kapan malam Lailatul Qadar akan terjadi. Namun, menurut para ulama ada tanda-tanda yang bisa dirasakan oleh manusia. Dikutip dari buku Jaminan Mendapat Lailatul Qadar karya Ahmad Sarwat, Lc, MA, berikut adalah beberapa tanda malam mulia tersebut.
1. Udara dan Suasana Pagi yang Tenang
Lewat perkataan Ibnu Abbas radliyallahu’anhu, Rasulullah SAW bersabda:
“Lailatul Qadar adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah”
Ada juga hadits Nabi yang menyebut bahwa malam Lailatul Qadar telah terjadi jika cahaya matahari cerah tapi tak bersinar kuat keesokan harinya. Dari hadits Ubay bin Ka’ab radliyallahu’anhu, Rasulullah SAW pernah bersabda:
“Keesokan hari malam Qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan” (HR. Muslim).
2. Bulan Terlihat Hanya Separuh
Abu Hurairah radliyallahu’anhu berkata, ”Kami pernah berdiskusi tentang Lailatul Qadar di sisi Rasulullah SAW, lalu kemudia beliau berkata:
“Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan.” (HR. Muslim)
Jadi, menurut hadist saat malam Lailatul Qadar terjadi, maka bulan terlihat hanya separuh dan sama sekali tidak terlihat bintang hingga pagi hari. Malam itu terasa sangat tenang dan tentram.
3. Ibadah Terasa Lebih Nikmat Dilakukan
Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa ciri malam 1000 bulan tersebut adalah bila orang-orang yang beribadah pada malam itu merasakan nikmatnya ibadah, ketenangan hati, dan kenikmatan saat bermunajat kepada Allah, tidak seperti malam-malam lainnya.
Semoga dengan mengetahui waktu, tata cara, dan tanda-tanda malam Lailatul Qadar, Parents bisa lebih rajin lagi untuk beribadah dan bisa mendapatkan malam yang sangat mulia tersebut, ya. Aamin.
Baca juga:
Rukun dan Tata Cara Salat Jenazah yang Wajib Diketahui Setiap Muslim
id.theasianparent.com/salat-witir
Wajib Bagi Pria Muslim, Bagaimana Hukum Shalat Jumat Bagi Wanita?