Seorang perempuan yang mengalami sakit kanker payudara berbagi kisahnya. Cerita setelah ia menjadi pengantin yang sangat bahagia karena membuktikan bahwa ia ‘menang’, mengalahkan kanker.
Ini adalah kisah seorang perempuan yang sakit kanker payudara bernama Laurin Bank berusia 30 tahun yang menikahi seorang pria bernama Michael Bank. Setelah menjadi pasangan suami istri, keduanya pun menghabiskan beberapa bulan perjalanan hidup dengan penuh suka cita.
Kisah ini dimulai pada saat Laurin menolak untuk memindahkan tanggal pernikahannya, meskipun saat itu ia sedang menghadapi kanker stadium 4 dan membutuhkan perawatan intensif.
Tujuh bulan kemudian setelah mengikat janji sehidup semati dalam komitmen pernikahan, nyatanya ia pun tidak mampu untuk bertahan.
Laurin telah didiagnosis dengan kanker payudara stadium 2 pada September 2014 silam. Ia pun menjalani mastektomi ganda dan melakukan beragam terapi seperti kemoterapi dan radiasi sebelum dirinya dinyatakan bebas kanker pada April 2015.
Siapa sangka, sel kanker kembali muncul dan menggerogoti tubuhnya. Fakta ini diketahui pada bulan Agustus 2017 silam.
Ketika itu, dokter pun telah menyatakan bahwa kankernya telah bermetastasis di liver, tulang dan paru-paru.
Laurin telah mengatakan bahwa ia tidak ingin mengundurkan rencananya menikah. Menunda tanggal pernikahan sama saja dengan membiarkan kanker ‘menang’. Oleh karena itu, mereka pun tetap menjalankan rencana pernikahan, 24 Maret.
“Tanggal ini istimewa bagi kami,” kata Laurin, seorang perempuan yang mengalami sakit kanker payudara, tak lama setelah pernikahan.
“Kami merasa sepertinya pindah tanggal itu sama saja dengan kami menyerah pada kanker dan membiarkannya menjalankan hidup kita. Kami tidak mau menyerah. Itu adalah tujuan kami … dan saya dapat berjalan menyusuri hidup ini bersama suami. Saya bisa menari bersamanya dan saya tidak membutuhkan kursi roda atau oksigen. Saya akan melakukannya…. ”
Namun pada 11 Oktober, Laurin menuliskan di halaman Facebook Polka.dot.queen, ia berbagi kisah tentang kankernya yang telah menyebar seperti api liar, dan bahwa tidak ada lagi pilihan untuk kembali menjalani perawatan.
Beberapa hari setelah itu, Michael memuat postingan, memberitakan bahwa istri yang ia kasihi telah meninggal pada hari Minggu, 19 Oktober 2018.
Pesan suami untuk sang istri, perempuan yang mengalami sakit kanker payudara
Berikut kutipan lengkap yang telah ditulis Michael:
Dari Mike
Dengan sangat sedih kami mengucapkan selamat berpisah kepada ratu kami yang cantik. Kemarin pagi dia merasa sangat lemah dan akhirnya pergi untuk selamanya.
Sesampainya di rumah setelah dari rumah bibinya, ternyata kami tidak bisa membuat Laurin merasa nyaman. Kami bahkan telah memberikannya morfin, namun tetap tidak membantu.
Dia telah meninggalkan lubang yang begitu besar di dalam hati kita, dan aku merasa bangga menjadi rajanya. Saya bisa membawanya ke tempat tidur dan memeluknya sampai ia mengembuskan napas terakhirnya.
Saya tahu dia telah memengaruhi begitu banyak orang dan dia ingin dikenang dalam kegembiraan, bukan kesedihan.
Sudah menjadi kehormatan bagi saya untuk berada di sisinya selama 3 setengah tahun dan saya tidak akan menukar kenangan indah ini dengan apa pun di dunia. Dia telah membuatku menjadi orang yang lebih baik lagi.
Rajanya yang rendah hati …
Mike
Michael meminta orang-orang yang mengenal Laurin untuk mengingatnya sebagai pemenang terhadap kanker. Alih-alih mengirimkan bunga, Michel justru meminta sumbangan untuk diberikan ke badan amal khusus penderita kanker payudara staduim 4, Leslie’s week.
Semoga kekuatan Laurin menjalani hidup dan berjuang mengalahkan kanker bisa menjadi inspirasi bagi banyak survivor kanker payudara.
Baca juga:
Ibu ini Selamat dari Kanker Payudara Berkat Bayinya yang Tidak Mau Menyusu
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.