Rumah adat Toraja merupakan salah satu rumah tradisional yang unik dan istimewa. Bukan hanya karena bentuk dan desainnya yang tak biasa, melainkan makna filosofis di balik bangunan rumah tersebut. Yuk, kita kulik bersama-sama keindahannya!
Fakta Unik Rumah Adat Toraja
Dirangkum dari berbagai sumber, inilah sederet fakta menarik tentang rumah adat Toraja.
1. Asal-usul Namanya
Masyarakat Toraja menyebut rumah adat mereka dengan nama Tongkonan. Menurut buku Injil dan Tongkonan: Inkarnasi, Kontekstualisasi, Transformasi (2008) karya Theodorus Kobong yang dikutip dari Kompas.com, tongkonan berasal dari kata tongkon yang berarti “duduk”, “menyatakan belasungkawa.”
Tongkonan berarti tempat duduk, rumah, tempat tinggal para leluhur, serta tempat keluarga bertemu untuk melaksanakan ritus-ritus adat secara bersama-sama.
2. Jenis-Jenis Rumah Adat Toraja
Rumah Toraja ternyata bukan cuma satu macam, lo, Parents. Melainkan rumah ini terbagi atas tiga jenis. Apa saja?
Pertama, adalah Tongkonan Layuk untuk pusat pemerintahan. Kedua, ada Tongkonan Pekamberan untuk keluarga besar yang memiliki kedudukan tinggi di tengah masyarakat. Terakhir adalah Tongkonan Batu A’riri untuk keluarga biasa.
Artikel terkait: Berbentuk Panggung, Ini 4 Fakta Menarik Kajang Leko, Rumah Adat Jambi
3. Tongkonan Dapat Bertahan hingga Ratusan Tahun
Keunikan rumah adat Toraja yang berikutnya adalah kemampuannya bertahan lama, bahkan hingga ratusan tahun! Rahasia di balik kokohnya rumah adat Tongkonan terletak pada pemilihan bahan bangunan.
Rumah adat ini berbahan dasar kayu pilihan, biasanya digunakan kayu aru atau kayu besi yang memiliki umur yang panjang. Pengambilan pohon sebagai bahan dasar rumah pun tidak boleh sembarangan, lo. Bahan bangunan harus diambil secara adat.
4. Penghormatan kepada Leluhur
Terdapat suatu cerita rakyat yang dipercayai oleh masyarakat Toraja. Konon, Tongkonan pertama kali dibuat di surga dengan empat tiang. Ketika para leluhur turun ke bumi, mereka pun meniru desain rumah yang sama sebagaimana rumah yang mereka tempati di surga.
Selain itu, bagian atap Tongkonan boleh dibilang merupakan bagian yang paling terlihat mencolok. Bentuknya yang menyerupai perahu disebut sebagai pengingat bagi orang Toraja, bahwa leluhur mereka datang ke Tana Toraja dengan menggunakan perahu.
5. Tanduk Kerbau sebagai Lambang Status Sosial
Bagi masyarakat asli Toraja, rumah adat bukan sekadar rumah tempat berteduh. Tongkonan juga menjadi pusat kehidupan sosial warga setempat.
Faktanya, bangunan Tongkonan juga dapat menggambarkan status sosial di masyarakat. Biasanya rumah ini dilengkapi dengan hiasan berupa kepala dan tanduk kerbau.
Jumlah tanduk kerbau dapat menggambarkan status keluarga yang menghuni rumah tersebut. Semakin banyak jumlah tanduk kerbau, maka semakin tinggi pula status sosialnya.
6. Rumah Adat Toraja Dilengkapi dengan “Alang”
Di depan rumah Tongkonan biasanya dibangun lumbung padi yang disebut “alang”. Di bagian atas alang terdapat lambang ukiran ayam dan matahari yang melambang kemakmuran.
Jumlah alang di setiap rumah juga bisa berbeda-beda. Bisanya banyaknya disesuaikan dengan jumlah keturunan. Alang ini berfungsi untuk menyimpan padi atau beberapa barang berharga.
Artikel terkait: 7 Rumah Adat Khas Sumatera Barat, Megah dan Tahan Gempa!
7. Filosofi Ibu dan Anak pada Rumah Adat Toraja
Tahukah Parents, Tongkonan dan alang dibangun berhadapan sesuai dengan arah utara dan selatan. Hal tersebut rupanya memiliki makna khusus, yaitu penggambaran relasi anak dengan orangtua.
Bangunan Tongkonan diibaratkan sebagai ibu yang melindungi anak-anaknya. Sementara itu, alang atau lumbung diibaratkan sebagai sosok ayah yang menjadi tulang punggung keluarga.
8. Dinding Luar Rumah Dihiasi Ukiran yang Indah
Bagian yang tak kalah unik dari rumah adat Toraja adalah ukiran yang terdapat di dinding luar rumah. Umumnya ukiran tersebut bermotif alam, seperti binatang dan matahari.
Motif ukiran yang paling sering dijumpai di rumah Tongkonan adalah motif pa’tedong. Kata pa’tedong sendiri berasal dari kata tedong yang dalam bahasa Toraja artinya kerbau.
Motif pa’tedong menjadi lambang kesejahteraan dan kemakmuran. Harapannya, keluarga yang mendiami rumah tersebut dapat hidup sejahtera berkecukupan.
Menariknya, bagi masyarakat Toraja kerbau merupakan binatang peliharaan utama yang bernilai ekonomi tinggi. Harga seekor kerbau bahkan bisa mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah.
Artikel terkait: Kenalkan Ragam Budaya pada Anak, Yuk, Kenalkan 36 Gambar Rumah Adat di Indonesia
9. Makna Empat Warna pada Tongkonan
Jika dicermati, rumah adat suku Toraja didominasi oleh empat warna dasar, yaitu merah, kuning, putih, dan hitam. Keempat warna ini ternyata menyimpan makna tersendiri yang mengingatkan akan nilai penting dalam kehidupan.
Warna merah mewakili warna darah yang menggambarkan kehidupan manusia. Adapun warna kuning memiliki makna anugerah dan kekuasaan dari Sang Pencipita. Warna putih melambangkan tulang dan kesucian. Terakhir, warna hitam mewakili kegelapan dan kematian.
****
Nah, itulah sederet fakta unik tentang rumah adat Toraja. Parents sendiri pernah enggak menyaksikan keindahan Tongkonan secara langsung? Jika belum, semoga suatu saat nanti kesampaian, ya!
Baca juga:
15 Makanan Khas Makassar Paling Lezat, Nomor 1 Favorit Para Raja!
7 Fakta Uang Panai dalam Pernikahan Bugis Makassar, Tradisi atau Gengsi?
12 Potret Keluarga Artis dalam Balutan Busana Adat, Elegan dan Menawan!