Rumah adat Sumatera Barat ternyata memiliki jenis yang beraneka ragam. Setidaknya, ada tujuh jenis rumah adat Ranah Minang dengan desain yang indah. Salah satu rumah adat sumatera barat dikenal dengan nama rumah gadang.
Sebutan gadang untuk rumah adat Sumatera Barat yang memiliki arti besar tidak hanya menggambarkan bentuk rumah saja, namun juga fungsinya.
Tak hanya jadi tempat tinggal, runah Gadang juga digunakan sebagai tempat bermusyawarah, melakukan upacara adat, serta memiliki filosofi turun temurun yang dipegang teguh oleh para penghuninya.
Segala kegiatan di dalam rumah mulai dari cara duduk, berbicara, serta sikap antara penghuni laki-laki dan perempuan dilakukan sesuai aturan adat.
Penghuni rumah adat Sumatera Barat adalah para wanita atau keluarganya, sementara laki-laki yang belum menikah akan tinggal terpisah dari bangunan utama. Itulah sebabnya jumlah kamar yang ada bergantung pada banyaknya perempuan yang ada di dalam keluarga tersebut.
Seorang perempuan yang telah menikah mendapatkan sebuah kamar yang dapat ditiduri dengan suaminya. Perempuan yang sudah beranjak remaja menempati kamar bersama yang berada di bagian ujung rumah. Sementara itu, anak-anak dan perempuan yang sudah tua mendapatkan kamar yang letaknya di dekat dapur.
Masing-masing rumah pun memiliki ciri khas yang membedakan antara satu rumah dengan rumah lainnya. Penasaran apa saja nama ketujuh rumah adat Sumatera Barat tersebut dan seperti apa ciri khasnya?
7 Rumah Adat Sumatera Barat
Tak hanya kaya akan kuliner lezat, seperti rendangnya yang mendunia, Sumatera Barat pun juga memiliki rumah adat yang beraneka ragam.
Selama ini yang kita ketahui mungkin hanya satu rumah adat khas Sumatera Barat, yaitu Rumah Gadang. Secara harfiah, Rumah Gadang bisa diartikan sebagai Rumah yang Besar.
Rumah adat dari suku Minangkabau ini memang terlihat sangat indah dan megah. Model bangunannya yang besar dengan bentuk atap melengkung mirip tanduk kerbau yang runcing membuat rumah adat yang satu ini terlihat begitu besar. Siapa saja yang melihatnya bisa berdecak kagum.
Namun ternyata, Rumah Gadang ini memiliki jenis yang berbeda-beda. Meskipun sekilas terlihat memiliki desain yang hampir mirip, rumah adat khas Sumatera Barat bisa dibedakan menjadi beberapa jenis, lengkap dengan ciri khasnya masing-masing.
Berikut ini tujuh jenis rumah adat Sumatera Barat.
1. Rumah Gadang Gajah Maharam
Rumah Gadang Gajah Maharam adalah rumah adat Sumatera Barat yang dikenal paling mewah. Sebab, rumah ini memiliki ukuran yang sangat luas dengan desain bangunan menyerupai istana megah sebuah kerajaan.
Keseluruhan bangunan terbuat dari kayu-kayu berkualitas tinggi, seperti kayu juar, surian, dan ruyung. Sementara atapnya terbuat dari seng yang menambah cita rasa modern pada bangunannya.
Image: wordpress.com
Untuk membangun rumah adat ini pun tidak boleh sembarangan. Ada beberapa syarat unik yang harus dipenuhi, seperti saat membangunnya rumah harus menghadap ke arah utara dengan dinding sisi timur, barat, dan selatan yang ditutupi sasak.
Rumah adat ini sendiri terdiri dari 4 kamar yang dihiasi ukiran khas Minangkabau di bagian pintu-pintu kamar. Bahkan, dibutuhkan setidaknya 30 tiang penopang untuk membangun rumah adat yang satu ini. Banyaknya tiang penopang ini membuat Rumah Gadang Gajah Maharam dianggap sebagai bangunan yang tidak hanya indah dan megah, tetapi juga tahan gempa.
2. Rumah Gonjong Ampek Baanjuang, Salah Satu Jenis Rumah Adat Sumatera Barat
Rumah adat selanjutnya dari Sumatera Barat adalah Rumah Gonjong Ampek Baanjuang. Dahulu, rumah adat ini adalah hunian khas yang wajib didirikan di wilayah adat Luhak Nan Tigo.
Sesuai dengan namanya “ampek” yang berarti empat, rumah adat ini memiliki empat buah gonjong di atas atap. Rumah adat ini setidaknya terdiri dari tujuh ruangan dengan ciri khas tambahan anjung di sisi kiri dan kanan bangunan.
Image: rumah.com
Jika kita bandingkan dengan rumah adat Sumatera Barat yang lain, rumah Gonjong Ampek Baanjuang ini terlihat lebih besar dan lebih mewah. Rumah adat ini pun bukan hanya dianggap sebagai tanda adat bagi masyarakat setempat, tetapi juga berfungsi sebagai rumah keluarga besar.
3. Rumah Gadang Gonjong Limo
Nama rumah adat Gadang Gonjong Limo berasal dari nama sebuah daerah di Kota Padang, yakni Luhak Limo. Bangunan rumah adat ini memiliki ciri khas adanya penambahan gonjong di sisi kanan dan kiri bangunan dengan ukuran yang lebih kecil.
Image: rumah.com
Atapnya terdiri atas lima buah bagian yang ujungnya lancip di setiap sisi. Akhiran dari Rumah Gadang Gonjong Limo ini mirip dengan Rumah Gadang Gajah Maharam.
Sayangnya, keberadaan rumah adat ini mulai tergerus zaman. Jika ingin melihat keindahannya yang masih bertahan, maka bisa ditemui di Kota Payakumbuh, Sumatera Barat.
4. Rumah Gonjong Anam
Bentuk bangungan Rumah Gonjong Anam sedikit mirip dengan Rumah Gadang Gajah Maharam. Namun, rumah adat ini memiliki desain yang lebih modern. Penutup kolong rumah atau yang dalam bahasa setempat disebut “salangko” terbuat dari papan, bukan anyaman bambu seperti rumah gadang lainnya.
Image: rumah.com
Rumah ini terlihat unik dengan ukiran khas suku Minangkabau di sisi rumah. Bangunannya juga ditambah dengan anjung dan memiliki jumlah jendela yang lebih banyak.
Ciri khas lain yang membuat rumah ini tampak menonjol adalah adanya gonjong tambahan yang berada di sisi kanan dan kiri rumah, membuatnya terlihat tampak cantik apabila dilihat dari luar.
5. Rumah Gadang Batingkek
Sesuai dengan namanya, Rumah Gadang Batingkek ini terlihat unik karena bangunannya yang memiliki banyak tingkat. Desain dari rumah adat ini hampir mirip dengan Rumah Gadang Gajah Maharam. Hanya saja, Rumah Gadang Batingkek terlihat lebih besar dan lebih megah.
Image: rumah.com
Model bangunan Rumah Gadang Batingkek ini terdiri atas gonjong yang bertingkat-tingkat dengan bentuk yang runcing dan melengkung ke atas. Tidak hanya itu, terdapat juga dua gonjong yang menghadap ke depan rumah dan berfungsi sebagai jendela atau pelindung rumah.
Sekilas, rumah adat ini terlihat kuno dan cukup tua, tetapi Rumah Gadang Batingkek ini dipercaya tahan gempa. Jika ingin melihat rumah adat yang satu ini di zaman sekarang, maka kita bisa mengunjungi wilayah Singkarak. Di daerah tersebut masih banyak masyarakat yang memiliki rumah dengan bentuk Rumah Gadang Batingkek.
6. Rumah Gadang Surambi Papek
Nama Rumah Gadang Surambi Papek diambil dari kata “bapamokok” dan “papek”. Bapamokok dalam bahasa Minang berarti pengakhiran pada sisi kanan dan kiri rumah. Sedangkan papek dapat diartikan sebagai pintu masuk dari arah belakang.
Image: andalastourism.com
Itulah sebabnya bagi siapa pun yang ingin memasuki rumah Gadang Surambi Papek ini hanya boleh lewat melalui pintu belakang. Bukan tanpa alasan, dalam adat Minang, hal ini memiliki makna bahwa pemiliki rumah adat yang satu ini adalah perempuan, sehingga bagi laki-laki hanya boleh menumpang saja atau dengan kata lain tidak boleh menetap di rumah tersebut.
Perlahan, arsitektur rumah adat ini pun mulai dimodifikasi dengan gaya modern sehingga terlihat semakin berkembang. Terlihat dari pintu masuknya tidak lagi berada di belakang, melainkan diganti menjadi di depan seperti rumah pada umumnya.
7. Rumah Gonjong Sibak Baju, Termasuk Jenis Rumah Adat Sumatera Barat
Jenis rumah adat yang terakhir adalah Rumah Gonjong Sibak Baju. Rumah adat ini terlihat begitu unik karena bentuknya yang mirip dengan belahan pakaian tradisional Sumatera Barat. Hal ini juga yang menyebabkan rumah jenis ini dijuluki sebagai “sibak baju”, yang mana dalam bahasa Minang berarti belahan baju.
Image: andalastourism.com
Untuk membangun rumah ini dibutuhkan bahan utama seperti kayu dan sasak. Rumah Gonjong Sibak Baju terdiri atas lima ruangan, dan terdapat dua gonjong yang dibangun di tengah rumah. Kedua gonjong tersebut bertemu pada bagian yang biasanya ditandai oleh garis laris dengan jalur menurun.
Desain rumah adat yang satu ini memang masih meniru model bangunan rumah Gadang Gajah Maharam. Namun, rumah adat ini tetap memiliki keunikan tersendiri. Bahkan, Rumah Gonjong Sibak Baju termasuk ke dalam kelompok salah satu rumah adat tradisional yang paling tua di Indonesia.
Keunikan Rumah Adat Sumatera Barat
Ada aneka keunikan yang tidak dimiliki rumah adat daerah lain di Indonesia.
- Bentuknya Mirip Perahu. Tujuannya adalah untuk mengurangi resiko masuknya hewan-hewan liar.
- Atap Tanduk Kerbau. Tanduk Kerbau bermakna harapan untuk menuju Tuhan baik melalui nilai-nilai, amal ibadah, dan apapun untuk mendekatkan diri pada-Nya. Hal ini disebabkan eratnya tradisi keislaman dalam budaya Minang. Selain itu, tanduk kerbau juga bermakna kemenangan. Makna ini diambil dari histori kemenangan suku Minang dalam perlombaan adu kerbau di Pulau Jawa di masa lalu.
- Peletakan Tiang. Tiang rumah adat Sumatera Barat tidak ditancapkan ke dalam tanah, tetapi ditumpuk di atas batu berbentuk datar, ukurannya lebar, dan punya daya tahan yang kuat terhadap tekanan. Tujuannya untuk mengurangi resiko kerusakan yang parah saat terjadi gempa.
- Kayu yang Tahan Rayap. Rata-rata, kayu yang digunakan adalah kayu ulin atau kayu besi yang sudah tua karena kayu ini tahan terhadap hama kayu. Ada juga beragam kayu lain seperti kayu balam, medang, surian, meranti, rasak, banio, kalek, dan surian. Sebelum membangun rumah, kayu terlebih dulu direndam di air selama beberapa tahun untuk melarutkan zat-zat yang disukai rayap sehingga kayu menjadi antirayap. Tak heran jika rumah adat Sumatera Barat dapat berdiri kokoh selama puluhan hingga ratusan tahun lamanya.
- Tahan Gempa. Saat gempa bumi melanda tanah Minang, rumah Gadang dikabarkan tidak ada yang mengalami kerusakan. Tampaknya hal ini telah diperhitungkan dengan matang oleh para pendahulu Minangkabau. Untuk mencegah terjadinya kerusakan pada dinding saat terjadi gempa, sambungan antar kayu mengandalkan pasak kayu, bukan paku.
- Lumbung Pangan Terpisah dari Rumah. Minusnya, rumah Gadang rawan untuk terbakar sehingga cadangan makanan disimpan di tempat yang tidak riskan terbakar.
- Atap Rumah Ideal untuk Area Tropis. Bentuk atap rumah yang meruncing ke ujung kanan dan kiri serta memiliki kemiringan yang curam ada maknanya. Daerah beriklim hutan hujan tropis memiliki curah hujan yang cukup tinggi, bentuk atap seperti rumah Gadang dapat mempermudah turunnya air hujan. Atap yang terbuat dari ijuk juga dilakukan karena lebih ringan dibandingkan genteng. Efisiensi berat rumah adalah satu upaya untuk memperkecil risiko kerusakan akibat gempa yang terjadi.
Itulah tujuh jenis rumah adat dari Sumatera Barat yang kaya akan keunikannya masing-masing. Selain unik dan memesona, bangunan-bangunannya pun ada yang tahan gempa. Mari kita lestarikan kebudayaan-kebudayaan yang ada di Indonesia agar tidak hilang tergerus oleh zaman. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan kita, ya!
Baca Juga:
Unggah Foto Prewedding Berbaju Adat Minang, Rizky Billar dan Lesti Segera Menikah!
9 Pasangan Artis Ini Menikah dengan Adat Minang, Elegan Banget!
45 Nama bayi laki-laki dan perempuan dari keluarga Minang, cek di sini!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.