Keanekaragaman budaya bangsa Indonesia tak hanya terlihat pada bahasanya tetapi juga rumah adatnya yang unik. Di Jawa Tengah sendiri ada lima jenis rumah adat yang memiliki fungsi dan makna filosofis yang berbeda-beda.
Jika selama ini Parents hanya mengetahui satu jenis rumah adat jawa yaitu Joglo, Anda perlu berkenalan dengan empat rumah adat lainnya yang tak kalah unik dan eksotis. Anda juga dapat menjadikannya sebagai referensi saat membangun atau merenovasi rumah.
Berikut informasi singkat tentang sejarah, fungsi, dan filosofis rumah adat Jawa Tengah yang kami rangkum dari berbagai sumber.
5 Rumah Adat Jawa Tengah yang Unik dan Eksotis
1. Rumah Joglo
Rumah adat yang umumnya terbuat dari kayu jati ini paling populer di masyarakat. Pada zaman dahulu, rumah Joglo dibangun khusus untuk kalangan menengah ke atas atau para bangsawan.
Rumah Joglo memiliki atap berbentuk tajug, semacam atap piramida yang mengacu pada format gunung. Istilah joglo sendiri berasal dari dua kata, ‘tajug’ dan ‘loro’ yang bermakna penggabungan dua tajug.
Atap joglo ini ditopang oleh empat tiang utama yang dinamakan Soko Guru. Jumlah ini mewakili adanya kekuatan yang diandalkan berasal dari empat penjuru mata angin. Ada empat macam rumah Joglo, yaitu Joglo Sinom, Jompongan, Sinom, dan Pangrawit.
Berdasarkan fungsinya, rumah Joglo memiliki tiga unsur susunan utama yaitu:
- Pendapa: Ruang pertemuan yang terletak di depan. Berbeda dengan ruang tamu pada umumnya, pendapa dibuat tanpa dinding karena sehubungan dengan karakter orang Jawa yang ramah dan terbuka. Selain itu, di ruang ini juga tidak disediakan meja dan kursi melainkan hanya tikar atau karpet.
- Pringgitan: Ruang tengah yang terletak di antara pendapa dan dalem. Ruang ini biasanya dipakai sebagai lokasi untuk melangsungkan pertunjukan wayang yang sehubungan dengan upacara ruwatan adat.
- Dalem: Ruang belakang yang bermanfaat sebagai tinggal keluarga. Di dalamnya terdapat sejumlah kamar yang dinamakan senthong.
Artikel terkait: Bebas Repot, Begini 7 Langkah Membuat Kolam Ikan Sederhana di Rumah
2. Rumah Adat Jawa Tengah: Rumah Limasan
Rumah tradisional ini mempunyai denah empat persegi panjang atau berbentuk limas. Karena itu dinamakan rumah Limasan. Bentuknya sederhana dan terdiri dari empat buah atap. Dua atap bernama kejen/cocor yang berbentuk segitiga sama kaki dan dua atap lainnya bernama bronjong yang berbentuk jajaran genjang sama kaki.
Pada perkembangan selanjutnya rumah limasan diberi penambahan pada sisi-sisinya yang disebut empyak emper atau atap emper.
Rumah Limasan terdiri dari beragam macam, yaitu Ceblokan, Gajah Mungkur, Gajah Ngombe, Lawakan, Klabang Nyander, dan Semar Pindohong.
Rumah Limasan biasanya dibangun dari material bata merah, dan tidak dicat atau dibalut lapisan lainnya. Dewasa kini, desain atap rumah Limasan banyak ditiru pada hunian modern untuk membuat rumah terlihat lebih besar dan lebih tinggi.
3. Rumah Panggang Pe
Arti nama Panggang Pe sendiri terdiri dari dua kata, yakni panggang dan ape yang secara harfiah berarti ‘dijemur’. Asal nama ini dikarenakan pada zaman dahulu Rumah Panggang Pe berfungsi untuk menjemur barang-barang komoditas hasil pertanian, seperti daun teh, ketela dan sebagainya,
Disebut juga Rumah Cakrik, rumah adat jawa tengah ini memiliki desain arsitektur paling sederhana dibanding yang lainnya. Rumah ini lebih didominasi oleh tiang-tiang daripada tembok.
Berbentuk bujur sangkar atau persegi, rumah Panggang Pe juga memiliki empat hingga enam tiang penyangga tiang utama atau yang disebut sebagai saka, jumlah tiang-tiang itu dibagi antara sisi depan dan belakang rumah.
Tiang-tiang yang menyangga sisi belakang rumah biasanya dibuat lebih panjang karena sisi belakang rumah biasanya lebih tinggi dan sisi depan dibuat lebih miring.
Rumah Panggang Pe juga memiliki bentuk dan varian yang beragam antara lain Gedhang Salirang, Gedhang Satangkep, Trajumas, Barengan, Pokok, Empyak Satangkep, dan Cere Gancet.
Artikel terkait: Intip berbagai dekorasi kamar anak yang bisa menstimulasi kecerdasannya
4. Rumah Tajug
Ciri-ciri rumah Tajug adalah atapnya yang berlapis dan berbentuk bujur sangkar. Rumah tradisional ini juga memiliki ujung lancip dan biasanya dihiasi oleh sebuah kubah yang ramping dan kecil.
Sama seperti rumah adat lainnya, rumah Tajug juga memiliki beragam jenis. Beberapa yang dikenal termasuk Semar Tinandu, Semar Sinongsong, Mangkurat, dan Lambang Sari.
Rumah Tajug adalah salah satu rumah adat Jawa Tengah yang dimanfaatkan untuk tempat beribadah karenanya itu tidak boleh dibangun oleh sembarang orang. Salah satu rumah Tajug yang bisa kita lihat sampai sekarang adalah Masjid Agung Demak.
5. Rumah Adat Jawa Tengah: Rumah Kampung
Sama seperti Joglo, Rumah Kampung berfungsi sebagai tempat tinggal. Hanya saja rumah ini diperuntukkan bagi rakyat biasa seperti petani, peternak, dan pekerja pasar.
Rumah Kampung harus memiliki tiang berkelipatan 4, dengan jumlah terkecil 8 tiang. Layaknya rumah biasa, rumah Kampung terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga, dapur, kamar tidur, dan teras.
Bentuk rumah kampung merupakan bangunan persegi panjang, bertiang dengan dua buah atap persegi panjang pada sisi samping atas ditutup dengan tutup keyong.
Atap rumah kampung diidentikkan dengan pemiliknya yang merupakan rakyat biasa. Secara struktural, bentuk atap rumah kampung merupakan bentuk yang paling sederhana.
Perbedaan Rumah Adat Jawa Tengan dan Jawa Timur
Sama-sama di Pulau Jawa dan letaknya berdekatan tidak mengherankan dua wilayahah ini memiliki kemiripin budaya. Termasuk rumah adatnya. Mirip dengan Jawa Tengah, rumah adat Jawa Timur juga dikenal dengan nama joglo.
Tetapi ada perbedaan antara dengan Joglo Jawa Tengah, di mana rumah adat Joglo Jawa Timur sedikit lebih sederhana. Selain itu, Joglo Jawa Timur terbagi menjadi dua ruang utama, yaitu pendopo dan ruangan belakang. Pendopo terletak di depan dan dipakai untuk menerima tamu atau mengadakan pertemuan.
Sedangkan area ruang belakang terdiri atas kamar dan dapur. Keluarga biasa berkumpul dan berkegiatan sehari-hari di ruang belakang.
Ada beberap jenis rumah adat Jawa Timur yang bisa dijumpai adalah Rumah Limasan Trajumas Lawakan, Rumah Joglo Hageng, Joglo Situbondo, Joglo Sinom, dan Joglo Pangrawit.
***
Itulah kelima rumah adat di Jawa Tengah. Parents dapat memperkenalkan berbagai jenis rumah adat nusantara kepada Si Kecil. Selain menambah wawasannya, hal ini juga dapat menambah rasa cintanya akan budaya tanah air.
Baca juga:
7 Adat Pernikahan Termahal di Indonesia, Salah Satunya Suku Bugis