Keluarga kecil Rio Dewanto dan Atiqah Hasiholan sedang diliputi kebahagiaan, pasalnya, anak yang mereka nantikan sejak lama telah lahir dengan selamat pada hari Jum’at, 23 Juni 2017 lalu. Bayi perempuan yang diberi nama Salma Jihane Putri Dewanto ini, dilahirkan secara normal dengan metode lotus birth.
Dalam sebuah postingan yang diunggah Rio Dewanto di akun Instagramnya, ia menyambut kelahiran si kecil dengan penuh sukacita.
Sumber: Instagram @riodewanto
Dalam foto yang diunggahnya tersebut, terlihat tali pusar bayi terletak di dadanya. Sebagai penanda bahwa Rio dan Atiqah melakukan metode lotus birth pada putri pertama mereka.
Metode yang dilakukan dengan membiarkan tali pusar tidak dipotong dan lepas secara alami ini, diyakini akan mengurangi trauma pada bayi, dan membantu bayi menghadapi dunia di luar rahim dengan lebih mudah.
Selain itu, metode lotus birth juga dilakukan karena mereka percaya bahwa darah dan nutrisi yang masih ada di dalam ari-ari bisa diserap secara maksimal oleh bayi.
Sumber: Instagram @atiqahhasiholan
Sebelumnya, diketahui bahwa artis Widi B3 dan penyanyi Andien Aisyah juga melakukan metode lotus birh pada anak mereka. Namun, sejauh mana metode lotus birth ini aman bagi bayi?
Risiko melahirkan dengan metode lotus birth
Royal College of Obstericians and Gynecologists di Inggris mengungkapkan risiko infeksi yang terjadi dari plasenta ke bayi, setelah metode lotus birth menjadi tren di kalangan para ibu di Inggris pada tahun 2008.
“Kandungan darah di dalam ari-ari membuatnya rentan terkena infeksi. Segera setelah bayi lahir, tali pusar akan berhenti berdenyut, dan tidak ada lagi sirkulasi di dalam ari-ari. Hal ini membuat ari-ari menjadi sebuah jaringan yang mati,” ungkap juru bicara RCOG Inggris seperti dikutip dari The Cut.
Dr. William Schweizer, seorang OB/GYN dan profesor klinis di Pusat Kesehatan Langone Universitas New York, menyatakan bahwa metode ini juga memiliki risiko yang signifikan bagi bayi.
“Risikonya terkait pada infeksi di ari-ari yang bisa menyebar ke tubuh bayi. Ari-ari adalah sebuah jaringan yang sudah mati, karenanya darah yang ada di dalamnya rentan menjadi tempat tumbuhnya banyak bakteri,” ungkap Dr. William seperti dikutip dari Livescience.
Selama dalam kandungan, tali pusar dan ari-ari berfungsi sebagai jalur nutrisi dan oksigen dari ibu ke bayi. Setelah bayi dilahirkan, ari-ari tidak lagi dibutuhkan.
Sehingga plasenta yang tidak dipotong dalam jangka waktu tertentu dikhawatirkan justru membawa resiko terinfeksi mikroba yang dapat menular kepada bayi.
Meski diakui bahwa menunda memotong tali pusar bayi 30-60 detik setelah dilahirkan memiliki manfaat, namun hal ini sama sekali berbeda dengan metode lotus birth. Menunda memotong tali pusar bisa meningkatkan tingkat hemoglobin dan tingkat zat besi yang dibutuhkan bayi dalam bulan pertama hidupnya.
Sedangkan metode pada metode lotus birth, Dr. William menyatakan, setelah darah dari ari-ari ditransfer ke tubuh bayi, tidak ada dokumentasi medis tentang manfaat membiarkan tali pusar terhubung dengan bayi lebih lama, bahkan hingga berhari-hari.
Plasenta lebih rentan terinfeksi karena berisi darah yang merupakan sumber makanan mikroba. Dalam waktu singkat setelah melahirkan, setelah tali pusar berhenti berdenyut plasenta tidak memiliki sirkulasi lagi dan pada dasarnya adalah jaringan yang mati.
Sehingga jika masih tersambung ke pusar bayi, maka tentu ada kemungkinan bakteri-bakteri yang berkembang akan bermigrasi ke bayi dan menyebabkan infeksi.
Jadi sebaiknya Anda berkonsultasi dulu dengan dokter jika ingin melakukan metode lotus birth. Jangan sampai, karena latah ikut-ikutan malah berdampak buruk bagi bayi.
Semoga informasi ini bermanfaat, Parents.
Baca juga:
Lotus Birth, Melahirkan Tanpa Memotong Tali Pusat Amankah?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.