Akhir-akhir ini, fenomena spirit doll menjadi buah bibir di masyarakat. Pasalnya, boneka yang konon diisi oleh arwah tersebut saat ini banyak diadopsi oleh para artis, seperti Ivan Gunawan, Ruben Onsu, Soimah, dan lain sebagainya. Namun, jauh dari fenomena spirit doll mengemuka, masyarakat Indonesia sudah kenal dengan Ria Enes dan Susan.
Bagi generasi 90-an, pasti tidak asing lagi dengan kedua nama ini. Ria Enes adalah seorang penyiar radio dan juga penyanyi lagu anak-anak yang cukup tenar pada tahun 90-an dan awal 2000-an.
Ia adalah seorang ventrilokuisme atau penyanyi yang sering kali menggunakan suara perut tanpa menggerakkan bibir ketika bernyanyi. Ia menjadi pengisi suara boneka kesayangannya yang diberi nama Susan.
Artikel terkait: Fenomena Artis Koleksi Boneka Arwah, Harganya Tembus Ratusan Juta
Susan merupakan boneka yang bentuknya cukup mirip dengan boneka-boneka spirit doll yang saat ini sedang menjadi tren. Namun bedanya, Susan ini tidak mengandung arwah seperti spirit doll. Meski demikian, saat ini Susan sudah berusia tidak muda lagi. Susan dan Ria Enes sudah bersama selama 30 tahun lebih.
Nah, kali ini akan membahas fakta-fakta tentang Ria Enes dan Susan beserta melihat potretnya dari tahun ke tahun. Seperti apa penampilan keduanya dari dahulu hingga kini? Yuk kita intip bersama, Parents!
Potret Ria Enes dan Susan Setelah 30 Tahun Kebersamaan
Intip transformasi kebersamaan Ria Enes dan boneka Susan setelah tiga dekade.
1. Awal keduanya bisa bersama-sama
Di tengah ramainya pembicaraan soal spirit doll, belum lama ini talk show Brownies yang tayang di Trans TV mengundang Ria Enes dan Susan menjadi bintang tamu. Dalam acara yang dipandu oleh Ivan Gunawan, Ruben Onsu, dan beberapa selebritas lain tersebut, Ria Enes menjelaskan awal mulanya ia bertemu dengan Susan.
Perempuan yang memiliki nama lengkap Wiwiek Suryaningsih tersebut mengatakan bahwa ia bertemu dengan Susan ketika ia dan mendiang Papa T Bob menciptakan lagu anak.
“Waktu rekaman di studio sama Papa T Bob almarhum, lagunya jadi terus siapa yang mau nyanyi, bingung dong,” kata Ria dikutip dari tayangan Brownis Trans Tv.
“Jalan-jalanlah ke mal cari inspirasi, eh ada anak kecil sendirian mojok,” sambung Ria. Setelah melihat Susan di mal, ia pun tanpa pikir panjang langsung membelinya. Sejak saat itu, Ria Enes dan Susan pun terus bersama hingga kini.
“Begitu aku lihat itu anak kok lucu banget, sama dengan imajinasiku ketika aku siaran di radio,” ucap Ria. “Itu kan hanya suara, ‘iya ini deh ini deh, langsung aku ambil,’. Sejak itu tandem terus,” sambung Ria.
2. Ria Enes belajar ventrilokuisme bertahun-tahun
Karakter Susan sebenarnya sudah muncul sebelum boneka fisik Susan ada. Saat itu, Ria Enes awalnya menjadi seorang penyiar radio di Susana Radio di Surabaya, Jawa Timur. Hal ini diceritakan Ria Enes dalam sebuah talk show yang dipandu oleh Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, Okay Boss di Trans7.
“Dahulu, secara fisik enggak ada. Karena siaran radio terus kemudian yang tertarik dengan figur Susan ini. Akhirnya ada yang nawarin lagu baru cari fisiknya (boneka),” tutur Ria Enes. Ia pun belajar menjadi seorang ventrilokuisme pun selama bertahun-tahun. Meski demikian, baginya yang lebih sulit adalah menemukan karakter yang cocok.
“Kan supaya moveless lips ya. Tapi kalau karakternya (Susan) itu yang paling menentukan,” jelas perempuan yang sudah memasuki kepala lima tersebut.
Artikel terkait: 6 Selebriti ‘Adopsi’ Boneka Arwah, Bagaimana Hukumnya dalam Islam?
3. Debut pertama kali pada 1991 silam
Ria Enes dan Susan pertama kali debut pada 1991. Mereka pertama kali tampil merilis album dengan tajuk Si Kodok. Album debut Ria Enes dan Susan pun sempat meledak dan diterima oleh para pencinta lagu anak-anak kala itu. Tak mudah puas, Ria Enes pun terus berkarya dengan merilis beberapa album lainnya, yakni Kodok dan Semut, Susan Punya Cita-Cita, dan lain sebagainya.
Album-album Ria Enes yang lainnya pun mendapat tanggapan yang sangat baik di kalangan masyarakat. Bahkan, salah satu albumnya yang berjudul Susan Punya Cita-cita yang dirilis tahun 1993 berhasil meraih HDX Award dengan kategori sebagai album terlaris kala itu. Apabila dilihat sejak debut pertama kali hingga 2004, Ria Enes sudah merilis 12 album bersama Susan.
4. Susan jadi bahan skripsi Ria Enes
Tidak hanya menjadi partner dalam berkarya, Susan ternyata juga menjadi bahan skripsi bagi Ria Enes. Seperti dilansir dari Merdeka, Ria Enes sempat menempuh pendidikan di Universitas Dr Soetomo, Surabaya dengan jurusan Ilmu Komunikasi. Saat mengerjakan skripsi, diketahui Ria Enes menjadikan Susan sebagai bahan penelitian skripsinya.
Saat itu, ia meneliti tingkat kredibilitas boneka Susan di mata anak-anak. Skripsi tersebut memiliki judul “Tanggapan Anak-Anak Terhadap Figur Suzan sebagai Penyampai Pesan: Studi Penelitian Deskriptif tentang Tanggapan Anak-anak Usia TK-SD di Surabaya dan Jakarta terhadap Figur Suzan sebagai Penyampai Pesan”.
Artikel terkait: Heboh Adopsi Boneka Arwah, Apakah Termasuk Gangguan Jiwa? Ini Kata Dokter!
5. Saat ini Ria Enes memilih fokus di dunia pendidikan
Minat Ria Enes di dunia pendidikan memang tidak perlu diragukan lagi. Pada 1994, Ria Enes mendirikan sebuah lembaga pendidikan bernama Dunia Susan di sebuah ruko di Darmo Park II (di Dukuh Pakis, Surabaya Barat). Awalnya, lembaga ini hanyalah sebuah sanggar seni saja. Namun, seiring berjalannya waktu, Ria Enes mengembangkannya menjadi Tman Kanak-kanak.
Demikian beberapa fakta terkait Ria Enes dan Susan beserta beberapa potret transformasinya. Secara umum, Susan memang menjadi boneka yang cukup legendaris di Indonesia. Meskipun usianya sudah tiga puluh tahunan, Susan masih menjadi boneka kesayangan banyak orang.
****
Baca juga:
3 Manfaat Bermain Boneka untuk Anak Perempuan Maupun Laki-laki
Sudah Dianggap Anak Sendiri, Ini Alasan Ivan Gunawan Adopsi Boneka
Ingin Terus Mengasuh Bayi, Ibu Beli Boneka Bayi Persis Anaknya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.