Pernah mengalami bersin-bersin maupun hidung berair tanpa sebab yang jelas? Waspadalah, jangan-jangan kondisi tersebut disebabkan oleh rhinitis vasomotor.
Penyakit tersebut membuat saluran pernapasan seseorang tidak nyaman, terutama di bagian hidung. Rhinitis merupakan peradangan pada selaput di dalam hidung yang bisa disebabkan oleh iritan ataupun allergen. Namun pada rhinitis jenis ini penyebabnya tidak diketahui.
Peradangan merupakan kondisi nonalergi dan noninfeksi. “Vaso” berarti pembuluh darah dan “motor” mengacu pada saraf, yang mempersarafi jaringan hidung dan pembuluh darah. Kondisi tersebut juga kadang-kadang disebut dengan rhinitis nonalergi idiopatik.
Artikel Terkait: Rhinitis Alergi pada Anak, Kenali Penyebab, Gejala dan Cara Mencegahnya
Rhinitis Vasomotor Bikin Hidung Berair, Apa Penyebabnya?
Sumber: freepik
Vasomotor Rhinitis (VMR) merupakan peradangan kronis pada hidung yang ditandai dengan bersin-bersin, hidung berair, hingga penyumbatan pembuluh darah pada selaput lendir hidung. Diperkirakan sekitar 10% dari populasi di dunia menderita jenis rhinitis ini.
Penyebab penyakit ini tidak jelas. Kondisi tersebut merupakan respons hipersensitif terhadap rangsangan seperti polusi udara, makanan pedas, alkohol, emosi yang kuat, hingga beberapa obat. Kondisi tersebut sebenarnya bisa dikategorikan sebagai respons normal, tetapi berlebihan terhadap iritasi ataupun paparan yang sebenarnya tidak begitu mengganggu bagi orang lain.
Di samping itu, VMR bisa juga diartikan sebagai kondisi pembuluh darah di dalam hidung yang melebar. Lebaran tersebut dapat membuat pembengkakan sehingga menyebabkan hidung tersumbat.
Lendir juga bisa mengalir dari hidung. Namun hal tersebut juga tidak diketahui penyebabnya secara jelas.
Artikel Terkait: Bersin-bersin saat hamil, adakah risikonya untuk janin?
Faktor Pemicu Rhinitis Vasomotor (VMR)
Sumber: freepik
Tidak diketahui penyebab pelebaran pembuluh darah dalam hidung yang membuat tersumbat maupun berair. Namun ada beberapa faktor yang bisa memicu munculnya VMR, antara lain:
- Iritasi dari lingkungan seperti parfum, bau, asap, atau asap rokok
- Perubahan cuaca, terutama cuaca kering
- Infeksi virus seperti yang berhubungan dengan pilek atau flu
- Makanan atau minuman panas atau pedas
- Obat-obatan seperti aspirin (Bayer), ibuprofen (Advil, Motrin), atau beta-blocker (Propranolol, Metoprolol, Atenolol), obat penenang tertentu, antidepresan, kontrasepsi oral, obat yang digunakan untuk mengobati disfungsi ereksi
- Terlalu sering menggunakan semprotan dekongestan biasanya terjadi akibat penggunaan jangka panjang (yaitu, lebih dari 5-10 hari)
- Perubahan hormonal yang terkait dengan kehamilan atau menstruasi
- Hipotiroidisme
- Stres
Pemicu tersebut berasal dari faktor eksternal seperti iritan, virus, hingga konsumsi obat-obatan. Selain itu, faktor hormonal seperti kehamilan menstruasi hingga hipotiroidisme juga bisa menyebabkan VMR.
Ada juga Rhinitis gustatory terjadi setelah konsumsi makanan panas dan pedas. Ini adalah hidung meler “basah” (banyak berair), sekunder dari vasodilatasi hidung (pembuluh darah melebar) dan ini karena stimulasi saraf vagus, umumnya terjadi dalam beberapa jam setelah makan makanan.
Kondisi lain yang menyebabkan munculnya gejela VMR, yakni:
- Polip hidung
- Trauma sebelumnya pada hidung
- Kelainan struktural misalnya deviasi septum hidung
Artikel Terkait: Jangan sepelekan hidung anak meler terus, bisa jadi gejala penyakit ini!
Apa Gejalanya?
Gejala VMR bisa muncul dan hilang begitu saja sepanjang tahun. Namun gejala yang muncul bisa juga konstan dan bertahan hingga beberapa minggu. Beberapa gejala yang menandakan adanya VMR, yakni:
- Hidung tersumbat
- Pilek
- Lendir di tenggorokan, atau postnasal drip
Gejala tersebut kerap disamakan dengan rhinitis alergi. Namun keduanya berbeda. Orang yang memiliki VMR, biasanya tidak mengalami beberapa gejala berikut:
- Hidung gatal
- Mata gatal atau berair
- Tenggorokan gatal
Gejala-gejala tersebut merupakan tanda adanya gejala rhinitis alergi, sementara VMR tidak disebabkan oleh alergen.
Bagaimana Pencegahan dan Pengobatan Rhinitis Vasomotor?
Sumber: freepik
Pencegahan VMR akan sulit dilakukan karena kebanyakan penderita tidak mengetahui penyebabnya. Cara satu-satunya yang bisa dilakukan adalah berkonsultasi dengan dokter apabila muncul gejala yang parah.
Dengan diagnosis yang tepat, gejala yang lebih buruk pun dapat dihindari. Bila seseorang didiagnosis menderita VMR, beberapa pengobatan dan perawatan yang dapat dilakukan antara lain:
- Menggunakan semprotan hidung saline over-the-counter (OTC)
- Menggunakan Dekongestan OTC seperti pseudoefedrin atau fenilefrin
- Semprotan hidung kortikosteroid OTC seperti fluticasone
Saat gejala semakin parah atau ternyata pasien memiliki efek samping dari obat semprot hidung di atas, biasanya dokter meresepkan obat lain yang biasanya diresepkan untuk mengobati penyakit ini antara lain:
- Semprotan hidung kortikosteroid seperti mometasone
- Semprotan hidung antihistamin seperti azelastine atau olopatadine hidroklorida
- Serta semprotan hidung antikolinergik anti-tetes seperti ipratropium
VMR terkadang juga membutuhkan pembedahan. Namun, kondisi tersebut jarang terjadi. Jika rhinitis tidak membaik dengan terapi obat, sangat jarang prosedur bedah dapat dipertimbangkan. Contoh kondisi yang membutuhkan operasi antara lain polip hidung dan kondisi septum yang menyimpang.
Nah, itulah penjelasan tentang Vasomotor Rhinitis (VMR). Pahami benar-benar gejalanya karena berbeda dengan reaksi alergi.
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.
Baca Juga:
Kenali Perbedaan Gejala Alergi Makanan dengan Gangguan Pencernaan pada Anak
28 Daftar Penyakit Komorbid yang Boleh Vaksinasi COVID-19, Catat!
Suka Halusinasi Mencium Sesuatu? Waspada Phantosmia, Kenali Penyebab dan Gejalanya