Banyak yang percaya bahwa jeratan narkoba sulit untuk dilepas. Oleh sebab itu banyak banyak masyarakat yang berulang kali berurusan dengan barang haram ini. Tak terkecuali publik figure. Contohnya, penyanyi Reza Artamevia baru saja diamankan polisi lantaran kasus narkoba.
Disampaikan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Reza ditangkap dengan bahan bukti yang berhasil diamankan yaitu satu klip sabu-sabu yang ada di dalam dompetnya.
Ketika ditangkap, Reza tergolong kooperatif dan mengakui bahwa barang tersebut adalah miliknya. Setelah dilakukan tes urin pun ia dinyatakan positif narkoba.
Reza Artamevia Terjerat Narkoba untuk Kedua Kalinya
Sumber: TrenAsia
Jumat (4/9) kemarin, penyanyi Reza Artamevia diamankan oleh polisi di sebuah restoran di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur. Melansir dari Kompas, ia ditangkap dengan barang bukti berupa sabu-sabu seberat 0,78 gram.
Pihak kepolisian mengungkapkan bahwa ketika ditangkap Reza baru saja membeli narkotika tersebut dengan harga Rp 1,2 juta.
Sampai berita ini ditulis, pihak kepolisian mengatakan masih akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui asal sabu-sabu yang dibeli Reza. Kabarnya, narkoba tersebut didapatkannya dari pengedar narkoba berinisial F.
Dikutip dari Detik, perempuan kelahiran 29 Mei 1975 itu kedapatan memiliki alat hisap (bong) dan korek api di kediamannya.
Reza Artamevia dapat dikenai Pasal 112 Ayat 1 Subsider 127 Ayat 1 Undang Undang No.35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Risiko ancaman hukuman yang menunggunya adalah paling sebentar 4 tahun dan paling lama 12 tahun.
Ini bukanlah kali pertama Reza tertangkap tangan memiliki obat terlarang. Pada tahun 2016 Reza pernah terseret kasus serupa mengenai penyalahgunaan ganja bersama Gatot Brajamusti yang diakui sebagai guru spiritualnya.
Saat itu, pelantun lagu Berharap Tak Berpisah tersebut terciduk tengah berpesta sabu di sebuah hotel di Nusa Tenggara Barat.
Menurut pengakuan Reza, ia memakai narkoba bersama dengan sejumlah jemaat dari Gatot di Padepokan Brajamusti, Cisaat, Sukabumi. Diakuinya, Gatot menyebut narkoba adalah asmat atau makanan jin.
Pengacara Reza pada saat itu menyatakan bahwa kliennya secara tidak sadar atau tidak tahu bahwa yang dikonsumsinya tersebut adalah narkoba. Dalam kasus tersebut, Ramdan Alamsyah, sang pengacara, mengatakan bahwa Reza adalah korban.
Sampaikan Permintaan Maaf Kepada Anak-Anak
Pada konferensi pers yang digelar di Polda Metro Jaya, Minggu (6/9) pagi, Reza Artamevia menyampaikan permohonan maafnya kepada semua pihak yang telah dikecewakannya. Pertama ia mengucapkan maaf yang ditujukan kepada anak-anaknya.
“Izinkan saya, Reza Artamevia, dengan tanda tangan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada anak saya Zahwa dan Aaliyah,” ungkapnya.
“(Maaf) Kepada orangtua saya dan kepada adik-adik saya. Keluarga besar saya dan guru-guru saya. Para sahabat dan kerabat, serta seluruh pendukung saya yang membantu perjalanan karier menyanyi saya,” Reza melanjutkan.
Ibu dua anak itu berharap kesalahan yang dibuatnya tersebut tak dijadikan contoh dan dapat menjadi pelajaran.
“Saya mohon maaf lahir batin atas kesalahan yang telah saya buat. Semoga tidak dicontoh oleh siapapun juga dan menjadi pelajaran berharga untuk saya khususnya,” Reza berkata.
Ia pun memohon doa agar kasusnya berjalan lancar serta tak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian.
Menurut keterangan dari pihak kepolisian, Reza sudah mengonsumsi sabu selama 4 bulan terakhir. Ia mengaku menggunakan barang haram tersebut lantaran menjalani karantina mandiri akibat pandemi COVID-19.
Kabarnya keluarga Reza Artamevia sudah mengunjunginya, namun kedua anaknya yaitu Aaliyah Masaid dan Zahwa Rezi Massaid masih belum terlihat. Seorang perwakilan dari keluarga Reza mengatakan bahwa kedua putri Reza dalam kondisi baik-baik saja.
Sebelum diringkus oleh kepolisian, Reza dan kedua putrinya sempat berbagi soal kebersamaannya di kanal Youtube Trans7 Official. Sang putri bungsu, Zahwa, berkata bahwa ibunya adalah sosok yang tidak pernah marah dan juga tidak galak.
***
Bagi sebagian orang, mengalahkan efek kecanduan narkotika yang sudah merugikan tubuhnya tentu bukanlah hal yang mudah. Saat sedang merasa ‘sakau’, umumnya pecandu akan merasa sakit sehingga membutuhkan narkoba untuk mendapatkan kenyamanan dan kenikmatan.
Pasalnya, narkoba mengandung zat adiktif yang menyebabkan ketergantungan yang sulit dihentikan. Jika sudah menggunakannya terus-menerus, maka saat berhenti tubuh pun akan merasakan sakit yang luar biasa.
Baca Juga:
Najeela Shihab: "Ingin cegah anak tergoda narkoba? Ini caranya!"
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.