Rencong atau rincong selama ini dikenal sebagai senjata tradisional Aceh. Rencong melengkapi pemakaian pakaian tradisional Aceh saat acara kebudayaan. Biasanya rencong diselipkan pada sabuk yang menempel di pinggang kaum adam.
Rencong sudah ada sejak era kerajaan Aceh. Banyak ahli sejarah menjelaskan bahwa rencong menjadi simbol keberanian masyarakat Aceh, terutama dalam melawan penjajah. Hal ini yang juga menjadikannya sebagai identitas bagi warga Aceh.
Tak hanya terpaku pada senjata tajam, rencong memiliki beragam fakta menarik yang perlu diketahui. Yuk, simak ulasan selengkapnya!
6 Fakta Menarik Rencong
1. Mengandung Nilai Historis Kerajaan Aceh di Masa Lalu
Rencong tak hanya memberikan fungsi sebagai senjata perlindungan diri, tetapi juga memberikan nilai historikal kerajaan-kerajaan Aceh di masa lalu. Pasalnya, senjata ini sudah digunakan oleh para raja dan bangsawan.
Dahulu rincong selalu terselip di pengikat pinggang para Sultan Aceh yang menandakan mereka siap menghadapi segala bahaya yang menghadang. Penggunaannya tercatat juga dalam sebuah hikayat Pocut Muhammad yang ada di abad ke 18.
Akan tetapi, beberapa sumber juga menyebutkan bahwa rencong telah digunakan pada abad ke-13 pada masa di mana Kerajaan Samudra Pasai berdiri. Ada juga yang menyebutkan rencong dipergunakan pada abad ke-16 pada masa Sultan Alaudin Al Qohar ketika meminta bantuan kepada Khalifah Turki untuk meminta menyerang Portugis.
Artikel terkait: Mengenal Kujang, Senjata Tradisional dari Tlatah Pasundan
2. Sarung dan Gagang Terbuat dari Logam, Kayu, atau Tanduk Hewan
Sarung dan gagang rincong terbuat dari berbagai macam bahan yaitu logam, kayu, dan tanduk hewan seperti kerbau. Bahan yang digunakan pada rencong menentukan strata sosial pemiliknya.
Untuk kaum bangsawan sarung dan gagang rincong terbuat dari gading yang diukir serta dihias dengan emas dan permata, sementara bilahnya terbuat dari besi putih. Rincong untuk kaum bangsawan ini disebut dengan rencong meupucok.
Sementara itu, rencong untuk kaum ulama gagangnya terbuat dari campuran emas dan tembaga sering disebut dengan rencong meucugek. Rakyat biasa juga menggunakan rencong meucugek, tetapi perbedaan terletak pada gagangnya yang terbuat dari tanduk atau kayu.
Artikel terkait: 18 Artis Berdarah Aceh, Cantik dan Tampan, Pesona dari Serambi Mekah!
3. Desain Rencong Terinspirasi dari Kalimat Basmallah
Kemunculan rincong pertama kali karena terinspirasi dari kalimat basmallah yang dilafalkan dengan “Bismillah”. Hal ini tercermin dari bentuk senjata itu sendiri.
Gagang rincong berbentuk melengkung dan bagian sikunya menebal yang menyerupai huruf Hijaiyah ‘Ba’, sementara bagian handle berkelok menyerupai huruf ‘Sin’. Taji runcing dekat pangkal pisau melambangkan huruf ‘Mim’, badan pisau melengkung memanjang melambangkan huruf ‘Lam’ dan ujung pisau yang berbentuk meruncing melambangkan huruf ‘Ha’.
Huruf ‘Ba’, ‘Sin’, ‘Mim’, ‘Lam’ dan ‘Ha’ jika dirangkai menjadi sebuah kalimat dalam bahasa Arab berbunyi “Bismillah”. Dijelaskan juga oleh dosen Sejarah Universitas Syiah Kuala Banda Aceh yang dilansir dari IndonesiaKaya, bahwa mata rincong menunjukkan kalimat basmallah, kalimat yang diucapkan umat Islam ketika hendak melakukan sesuatu.
4. Berbagai Macam Fungsi Rencong
Fakta menarik lainnya seputar rincong adalah fungsinya yang bermacam-macam. Selain sebagai senjata, rincong juga berfungsi sebagai hiasan dan cendera mata bagi para bangsawan maupun wisatawan yang berkunjung ke Serambi Mekkah.
Pada saat upacara adat dan acara kebudayaan, rincong tampak sebagai atribut dalam berbusana. Terlebih saat pernikahan berlangsung, rincong dengan gagang berlapis emas menandakan keberanian seorang laki-laki untuk memimpin bahtera rumah tangga.
Artikel terkait: Aceh Pelopori Cuti 6 Bulan untuk Ibu Hamil dan Melahirkan
5. Diwariskan Turun-temurun
Sekarang banyak orang begitu mudah mendapatkan rincong yang bisa dibeli ketika berwisata ke Aceh. Namun, ada juga rincong yang diwariskan secara turun-temurun.
Rincong yang diwariskan tidak boleh digunakan secara sembarangan kecuali saat terdesak. Jika mempermainkannya di hadapan orang lain malah akan menyebabkan malapetaka. Oleh karenanya, pemilik rincong pusaka biasanya memiliki pantangan seperti rincong tidak boleh dikeluarkan dari sarungnya meskipun sedikit saja.
6. Senjata Usir Penjajah
Selain bambu runcing, pada saat para pahlawan Aceh berjuang melawan penjajah, mereka juga mengandalkan rincong. Senjata ini digunakan bahkan oleh para pahlawan wanita dengan menyelipkannya pada pinggang depan ketika melawan penjajah Portugis dan Belanda.
Beberapa nama pejuang yang tak pernah melepas rincong dari tubuhnya adalah Teuku Umar, Teuku Cik Ditiro, Pocut Meurah, Cut Nyak Dien, dan Laksamana Malahayati. Bahkan tokoh penjajah Cornelis de Houtman tewas dengan tikaman rincong milik Malahayati yang pemberani.
****
Itulah beberapa fakta menarik seputar rencong. Saat ini, rencong digunakan sebagai souvenir yang banyak dijual di toko kerajinan di daerah Aceh. Harganya pun beragam tergantung dari ukuran dan bahannya.
Baca juga:
[Foto] Khidmatnya pernikahan Roger Danuarta dan Cut Meyriska dengan adat Aceh
40 Nama khas Aceh yang unik dan penuh makna untuk calon bayi Anda
10 Makanan Khas Aceh yang Wajib Dicoba, dari Mie Aceh sampai Jadah Lemang